TUJUH

1.9K 252 0
                                    

Happy reading

***

Hari telah sore ketika Lalisa sampai di hotel setelah pergi jalan-jalan dengan Kai ke pantai. Lalisa membuka pintu kamar perlahan. Dilihatnya Sehun yang berbaring di ranjang dengan mulut terbuka dan posisi tidurnya yang tak beraturan.

Sebagian hati kecilnya merasa tak enak saat meninggalkan Sehun dan pergi berdua dengan Kai. Bagaimanapun juga, sekarang Sehun suaminya. Bisa gawat kalau mertua dan orang tuanya tahu kalau Lalisa masih berhubungan dengan mantannya.

Lalisa melepas sepatunya dan berjalan ke kamar mandi. Dia ingin menyegarkan tubuhnya saat ini.

***

Sehun mengucek matanya perlahan, meregangkan tubuhnya yang terasa kaku ketika bangun tidur. Matanya melirik sebuah flat shoes berwarna merah yang terletak di dekat sofa.

"Dia sudah pulang rupanya," gumam Sehun.

Sehun mendengar suara pintu yang terbuka, rupanya Lalisa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Wanita itu keluar menggunakan handuk kimono di tubuhnya, dan sebuah handuk yang membalut rambutnya yang basah.

"Jangan melihatku! Alihkan pandanganmu ke arah lain!" ucap Lalisa sedikit membentak.

"Cih, siapa juga yang ingin melihatmu. Tubuh tidak berbentuk seperti itu sangatlah tidak menarik." Sehun terkekeh sinis.

Lalisa yang sedang mengambil pakaian di lemari, refleks melemparkan boxer milik Sehun tepat ke wajahnya.

"Enak saja kau bicara! Lihat dulu dirimu, memangnya badanmu bagus!"

"Badanku ini memang bagus, apa kau mau melihatnya?"

Sehun berancang-ancang untuk membuka kaosnya.

"Hey! Diam di sana! Jangan bergerak." Lalisa menjauh dari jangkauan Sehun, dan kembali masuk ke kamar mandi setelah membawa pakaiannya.

Sehun tertawa geli, membuat Lalisa kesal sepertinya sudah menjadi kebiasaannya kali ini. Sehun bangkit dari ranjangnya, sambil membawa boxer yang tadi dilemparkan Lalisa.

Pria itu berjalan ke arah lemari, mengambil pakaian yang akan dipakainya malam ini. Sehun berencana untuk mengajak Lalisa makan malam, karena rencananya tadi pagi gagal.

Beberapa saat kemudian, Lalisa keluar dari kamar mandi menggunakan celana jeans pendek putih dan kemeja panjang selutut yang menutupi celananya.

Rambutnya tampak masih basah, Lalisa berjalan ke arah meja rias dan mengambil hair dryer lalu mengeringkan rambutnya. Sedangkan Sehun, pria itu masuk ke dalam kamar mandi.

***

Setelah bersiap-siap, Sehun mengajak Lalisa ke luar meskipun sedikit memaksanya. Dia beralasan akan memberitahu kedua orang tuanya perihal Lalisa yang jalan-jalan dengan Kai.

Tentu saja Lalisa tidak mau itu sampai terjadi. Mau tidak mau, Lalisa mengikuti permintaan Sehun kali ini.

Sehun mengajaknya ke sebuah restoran, dan lagi-lagi yang berada di dekat pantai. Pria itu memilih meja yang berada di luar ruangan, yang menghadap ke lautan lepas.

Lalisa mendudukkan dirinya di hadapan Sehun. Kemudian pria itu memanggil pelayan dan menyebutkan beberapa menu makanan yang ia dan Lalisa pesan.

"Kau jangan berdekatan lagi dengan cecunguk itu." Sehun membuka pembicaraan.

Lalisa yang semula memandang ke arah laut lepas menoleh pada Sehun, keningnya berkerut. Lalisa tidak tahu cecunguk yang dimaksud Sehun itu siapa.

"Cecunguk?"

SeLisa [END]Where stories live. Discover now