TIGA

2.3K 271 0
                                    

Happy reading

***

Flashback on

"Lisa," panggil Sehun.

"Hmm." Lalisa menjawab dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Lihat padaku."

"Uh?" Lalisa mendongak.

Saat itu juga Sehun menjulurkan tangannya dan membersihkan sisa saus yang berada di mulut Lalisa.

"Kau ini seperti anak kecil saja."

Lalisa terdiam. Matanya memandang pria yang duduk di hadapannya ini.

Shit. Apalagi yang dia lakukan.

Tersadar dari lamunannya, Lalisa cepat-cepat mengambil tisu yang dipakai Sehun untuk membersihkan bibirnya. Kemudian membersihkannya sendiri.

"Uh, berikan, aku bisa sendiri."

Sehun tersenyum. Mereka kembali melanjutkan sesi makannya.

"Aku sudah kenyang. Ayo kita kembali." Lalisa bangkit dari duduknya.

Sehun menahan pergelangan tangan Lalisa.

"Apalagi?"

"Jangan pergi dulu. Aku akan membawamu ke suatu tempat." Sehun menarik Lalisa keluar dari restoran tersebut.

Tidak banyak bertanya, Lalisa mengikuti Sehun akan membawanya kemana. Ternyata, Sehun membawanya ke pantai. Suasana di sana lumayan ramai. Banyak pasangan yang menghabiskan waktu mereka sambil menikmati ombak malam hari di pesisir pantai.

Sehun mengajak Lalisa duduk di bibir pantai. Menikmati cahaya bulan yang memancar terang dan ombak yang menyapu pasir di kaki mereka.

"Aku tahu kau tidak menginginkan pernikahan ini." Sehun membuka pembicaraan.

Lalisa terdiam, matanya menerawang ke depan.

"Kau tahu itu. Lalu kenapa kau menyetujuinya?" tanya Lalisa.

"Karena aku tak ingin eomma dan appa kecewa. Kau lihat binaran bahagia di mata mereka? Di mata ayah dan juga ibumu?"

"Iya."

"Itu alasanku menerima ini. Aku tahu, kau juga pasti mempunyai seorang pria yang kau sukai. Jujur saja, aku juga mempunyai seorang wanita istimewa," ujar Sehun.

Lalisa terhenyak, Sehun mempunyai seorang wanita istimewa yang disukainya. Tapi kenapa dia menerimanya? Lalisa juga berpikiran sama, dia menerima pernikahan ini karena kedua orang tuanya. Tak ada alasan lain.

SeLisa [END]Where stories live. Discover now