SEMBILAN

1.8K 207 0
                                    

Happy reading

***

Sehun menyeret koper miliknya dan juga milik Lalisa. Hari ini mereka akan kembali pulang ke Seoul setelah lima hari mereka habiskan di pulau Jeju untuk honeymoon.

Penerbangan akan berlangsung sekitar pukul 11 siang. Sedangkan waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi. Masih ada waktu dua jam untuk menunggu.

"Sehun palli! Kau lambat sekali seperti keong." Lalisa yang berjalan mendahului Sehun menggerutu karena suaminya itu berjalan lambat.

"Kau tidak lihat hah, aku membawa dua koper langsung seperti ini?" Sehun mendelik kesal pada Lalisa.

Lalisa menyengir. "Hehe, kau kan seorang namja, masa begitu saja tidak kuat?"

Sehun mendengus. "Bawaanku memang tidak banyak, jadi koperku ringan. Tapi masalahnya bawaanmu ini banyak sekali. Berlibur lima hari saja seperti bepergian selama sebulan."

"Hey, keperluan seorang yeoja memanglah banyak. Kau tidak pernah saja merasakan bagaimana jadi kami."

"Ya ya ya, terserah kau saja." Sehun kembali menarik kedua koper tersebut dan berjalan mendahului Lalisa.

Lalisa berdecak kesal, lalu mengikuti langkah Sehun di depannya. Mereka berdua memilih untuk berjalan-jalan sebentar dan mencari makan di area bandara. Sampai pengumuman penerbangan tiba dan pasangan itu pun kemudian memasuki pesawat.

***

Pukul 1 siang, Sehun dan Lalisa tiba di Seoul. Sehun membawa kopernya dan milik Lalisa keluar. Sementara Lalisa membawa beberapa kantong berisi oleh-oleh yang mereka bawa dari pulau Jeju.

Mereka berdua keluar dari bandara dan menyetop sebuah taksi. Setelah Sehun menyebutkan alamat yang dituju, keduanya masuk ke dalam.

"Eoh, aku capek sekali," celetuk Sehun setelah mendudukkan dirinya di kursi penumpang.

"Bukan hanya kau saja yang capek, tapi aku juga."

"Kau itu hanya membawa kantong-kantong yang berisi oleh-oleh, dan itu tidak berat. Sedangkan aku membawa dua koper sekaligus, apalagi milikmu yang—"

"Hey, kau masih membahas hal itu!" ucapan Sehun terpotong oleh Lalisa.

"Aigo! Jangan berteriak eoh, iya aku tidak akan membahasnya lagi."

Sehun bersungut kesal, sementara Lalisa melirik sinis padanya. Selama beberapa saat, mereka berdua kembali diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan.

Lalisa menguap menutup mulutnya, matanya terlihat sayu dan mengantuk. Kemudian menyenderkan tubuhnya ke sisi jendela taksi.

"Bangunkan aku kalau sudah sampai," ucap Lalisa pada Sehun tanpa menatapnya.

Sehun hanya melirik sekilas, dilihatnya Lalisa yang sudah terlelap pulas. Tangannya terulur untuk menggenggam jemari Lalisa.

Supir taksi yang melihat itu tersenyum.

"Sepertinya kalian ini pasangan baru ya," celetuk supir tersebut.

Sehun menoleh ke arah supir tersebut dan tersenyum kecil.

"Betul, ahjussi. Dia istriku, baru seminggu kami menikah," jelas Sehun sambil tersenyum sumringah.

"Wah, pasti sedang romantis-romantisnya. Tapi kulihat, sepertinya kalian pasangan yang unik ya," ucap sang supir. Sehun tak begitu memperhatikan setelahnya, dia sibuk memandangi wajah Lalisa dari samping.

SeLisa [END]Where stories live. Discover now