Anna jadi teringat pada gadis kecil yang tinggal di panti asuhan itu, Olivia. Gadis kecil yang menggemaskan.

"Mika" panggil Anna. Tak lama seorang gadis muda datang.

"Ya nyonya, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong panggilkan Taylee"

"Baik nyonya" Mika mengangguk cepat dan langsung pergi ke depan rumah untuk memanggil Taylee.

Anna duduk menunggu Mika sambil menikmati juice jambu biji di sampingnya.

Tak lama Taylee datang dan langsung berdiri di hadapan Anna.

"Ya nyonya?"

"Taylee tolong antarkan aku ke suatu tempat"

Taylee meneguk liurnya sendiri. Apa lagi sekarang?
"Maaf nyonya. Tapi tuan tidak mengizinkan saya mengantarkan nyonya ke laut itu lagi"

Pikiran Taylee langsung merosot ke laut. Karena akhir-akhir ini nyonya nya yang sedang hamil itu suka ke laut. Tapi sejak mobil tuan dan nyonya sampai kehabisan bahan bakar minyak saat pulang dari laut. Di situ Taylee dapat perintah kalau dia di larang membawa Anna ke lat lagi, karena jauh.

Anna terkekeh.
"Buka laut, kenapa kau mengira laut"

"Lalu nyonya?"

"Aku ingin ke panti asuhan"

"Ba-baiklah nyonya. Saya akan meminta izin tuan dahulu" Taylee tersenyum pada Anna sambil mengambil ponsel di saku celananya dan menghubungi Reza.

''Halo tuan"

"Ada masalah apa?"

"Tidak ada tuan, nyonya meminta saya memgantakannya ke panti asuhan. Saya bisa pergi jika mendapat izin dari tuan, tentunya"

"Tumben, dia tidak minta main ke laut lagi kan?"

"Tidak tuan, tapi nyonya memang ingin ke panti asuhan" kata Taylee sambil melirik Anna yang juga melirik dirinya.

Terdengar helaan nafas pelan dari sebrang telepon. Taylee terus menanti bagaimana ucapan tuannya.
"Dimana panti asuhan itu?"

"Maaf, saya tidak tahu tuan" kata Taylee agak pelan karena takut di marahi Reza. Karena tuannya itu paling Tidak suka dengan wajaban tidak tahu atau bernada tidak jelas.

"Katakan padanya nanti ke panti asuhannya denganku saja. Tunggu aku pulang"

Taylee menjauhkan telepon.
"Nyonya Anna, tuan bilang tunggu tuan pulang saja. Jadinya nyonya ke panti dengan tuan" kata Taylee pada Anna.

"Aah aku tidak mau. Dia kan sibuk, pokoknya aku tidak mau" kata Anna cemebrut.

Lalu Taylee meletakkan ponselnya itu ketelinganya lagi.
"Tuan, nyonya tidak mau menunggu tuan. Jika tuan izinkan, saya akan mengantarkan nyonya sekarang ke panti"

Karena di seberang sana Reza dan Simon sedang berlarian di lorong kantor menuju ruang meeting, karena memang suasan sedang sangat sibuk.
"Baiklah-baiklah oke. Antarkan saja, tapi jangan ke laut. Dan kuminta kau untuk terus menjaga Anna. Awas jika terjadi apa-apa dengannya!!"

"Iya tu-"

Tut

Tut

Tut

Belum sempat berkata-kata sambungan telepon sudah di matikan duluan oleh Reza, membuat Taylee hanya sabar menghela nafas.

"Bagaimana?" tanya Anna sambil bersekedap.

Child For HusbWhere stories live. Discover now