19. Kecewa Lagi

19.5K 583 49
                                    

Kira's Pov

Pagi yang cerah di hiasi dengan pohon yang hijau mengkilau akibat pantulan sinar matahari, aku masih menatap kaca bening yang kini terpencar matahari membuatnya terlihat begitu bening, aku hanya diam berkecamuk dalam pikiranku sejak kejadian Ibu di bawa ke rumah sakit, saat itu pula aku selalu menjaganya bahkan aku selalu menginap di rumahnya mencoba mengambil hatinya kembali. Tapi nyatanya Ibu masih belum memaafkanku, dia lebih sering mengacuhkanku tidak mau melihatku membuatku semakin prustasi, apa dan bagaimana cara untuk membuat Ibu memaafkanku.

Aku dan Arsen juga tak lagi harmonis, dia lebih sering memperhatikan Ibunya, ya memang aku tau Ibu lagi sakit wajar Arsen bersikap perhatian seperti itu namanya juga Ibunya, ah tapi aku tak suka karena dia malah sering mengabaikanku, padahal dia mengatakan jika kebohongan itu karena salahnya juga tapi disini sepertinya aku yang paling salah.

Aku hanya diam seraya mencekal sendok makan, beberapa minggu ini aku sangat tak berselera makan
Banyak yang harus ku pikirkan hingga aku sampai tak memperhatikan diriku sendiri, orangtuaku juga sudah tau jika aku berbohong atas kehamilanku dan mereka kecewa Ibuku bahkan sempat memarahiku padahal orangtuaku tidak pernah semarah itu, intinya sekarang semua orang tengah murka kepadaku.
Aku tidak menyangka ternyata kebohongan bisa membuat semuanya kecewa, aku sedih sekarang mereka membiarkanku sendirian dalam kesedihan ini.

Entahlah, tidak ada orang yang bisa ku ajak bicara sekarang, terkadang aku ingin menangis sejadi-jadinya namun percuma saja karena tidak akan ada yang menghapus air mataku, saat seperti ini aku malah merindukan sosok Arsen, tapi dia selalu sibuk dengan tugas kantornya apalagi sekarang perusahanya tengah menaik.
aku malah ragu Apa Arsen mencintaiku atau tidak, dari caranya dia sepertinya tak tulus.
Apa mungkin perkataanya itu palsu, kenapa rasanya tak ada cinta diantara kami.

"Kenapa kamu gak pulang saja?"
Suara itu mampu menyadarkan lamunanku, perkataanya terkesan seperti sedang mengusir, segera aku letakan sendok yang sedang aku genggam, menatap nasi yang sejak tadi belum aku makan, aku menatap Ibu yang kini berada di hadapnku.

"Aku mau jaga Ibu."
Jawabku seraya menunduk.

"Tidak perlu, Ibu sudah sembuh."
Ibu berkata dengan dingin.

"Ibu sudah sembuh, tapi aku tidak ingin pergi sebelum Ibu memaafkanku," Masih diam.

"Ibu sudah mendengar semuanya bukan? jika Kira dan Arsen memang sudah saling mencintai."

"Saya masih kecewa sama kamu Kira."

"Terus Kira harus bagaimana Bu? Kira tidak mau jadi seperti ini."

"Bu, tolong maafin Kira ya, Kira bener-bener gak niat buat bohongin Ibu."

"Kamu pulang dan Ibu akan tenang." Aku membuang nafas dengan kasar, ternyata meladeni orang yang lebih tua dari kita susahnya minta ampun harus lebih bersabar, dari pada nanti aku salah bicara lalu malah melawan akhirnya aku memilih pergi dari hadapanya.

Aku mengambil tasku, sepertinya hari-hari ini percobaan untuk mengambil hati Ibu sia-sia lagi
Dia tampak membenciku, ahh aku tidak tau harus bagaimana lagi aku bingung, stres lama-lama memikirkan masalah ini. Entah aku malah kesal sekarang aku memilih berlalu dari hadapanya.

Aku pergi ke rumah orangtuaku, tapi disana aku hanya di diamkan sekali bicara malah membahas masalah itu, akkh putus harapan tidak ada yang berpihak padaku sekarang.

***

Hari ini aku hanya berdiam diri tak jelas, aku tidak tau harus apalagi kepalaku rasanya pening memikirkan masalah ini, andai saja waktu bisa di putar pasti aku tidak akan terjebak dalam masalah ini.
Akhh kalau di ingat-ingat aku memanglah bego sekali.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Where stories live. Discover now