22. Jadi Ratu

17K 480 24
                                    


Aku terbangun di pagi yang cerah ini, aku merasakan satu tangan tengah menumpu tubuhku aku membuka mata dengan lebar, di lihatnya Suamiku yang masih terpejam dengan irama nafasnya yang menenangkan.
Aku bahkan tidak percaya untuk pertama kalinya saat aku terbangun dan Arsen berada di sampingku, dengan perlahan aku mendekat demi meraih bibirnya aku mngecup bibirnya perlahan terasa begitu lembut dan hangat. Aku terkikik setelahnya, mumpung Arsen lagi tidur aku jadi bebas menciumnya, hatiku benar-benar bahagia sekarang.

"Heummm." Arsen bergumam, membuatku malah panik ini pasti karena ciuman yang aku berikan hingga membuatnya terbangun, karena tidak mau menangung malu aku kembali memejamkan mataku.

nafasku tak beraturan, jantungku berdetak begitu cepat, aku takut kalau Arsen tau jika aku tadi menciumnya ahh bagaimana pun aku malu selama ini aku ini terus so jual mahal padanya aku tidak mau Arsen tau.

"Jangan berpura-pura tidur Kira, aku tau kamu sudah bangun." Aku mengabaikan perkataan Arsen. Masih setia memejamkan mataku, aku merasakan dia menggoncang tubuhku, membuatku bergetar karenanya. Tapi aku masih bertahan dengan pejaman mataku.

"Hmmmp." Nafasku terasa sesak, Arsen menjepit saluran pernafasanku dengan tanganya.

"Arsen kenapa kamu menjepit hidungku?" Teriaku pada Akhirnya yang langsung di barengi tawa darinya.

"Karena kamu itu lucu."

"Lucu kamu bilang, gak mikir yah bagaimana kalau aku mati."

"Kalau kamu mati ya tinggal di kubur."

"Jahat Kamu."

"Aku bercanda, ya kalau kamu mati aku tinggal nikah lagi."

"Arseen." Aku memukul tanganya.

"Iya sayang." Arsen berkata lembut.

"Udah deh jangan bikin aku kesel."

"Kamu yang bikin aku kesel, pura-pura tidur padahal abis mencuri bibirku."

"Eh itu..."

"Aku suka ko, kapan lagi kamu yang memulai."

"Udah ah aku mau mandi."

"Sejak kapan istriku mandi pagi, bukanya dia jarang mandi."

"Sejak sekarang, kamu buta ya aku tuh sekarang udah sering mandi tau."

"Benarkah, wah istriku mulai berubah rupanya."

"Iyalah harus berubah."
Aku segera beranjak untuk pergi tanpa aku duga Arsen malah kembali menarik tanganku membuatku terjatuh lagi di sampingnya.

"Apa lagi sih?"

"Sini dulu bobo lagi."

"Arsen cukup ya aku harus mandi."

"Gak usah buru-buru nanti aku temenin ko." Belum sempat aku menjawab Arsen menariku lagi hingga membuatku kembali berbaring di sampingnya.

"Mau apa?" Tanyaku kesal, Arsen masih diam benar-benar membuatku merasa kesal.

"Arsen aku tanya kamu mau a... Hmmp." Arsen memotong perkataanku dengan bibirnya, Arsen mengecup bibirku membuatku kembali melayang di pagi ini.

"Nah beres, silahkan kalau mau mandi." Ujar Arsen seraya melepasku setelahnya dia kembali memejamkan matanya. Aku menatapnya tak percaya, bagaimana bisa Arsen menciumku setelahnya dia seperti biasa saja oh astaga dia pikir aku ini wanita apaan.

"Kamu buang aku."

"Bukan di buang sayang, kan katanya kamu mau mandi."

"Ya tadi kamu bilang mau mandi berdua ehh." Keceplosan, Arsen menatapku dengan seringai nakal.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Where stories live. Discover now