8. Sendirian

20.4K 613 32
                                    

Jangan lupa voment yaa, gak mau koment minimal vote dan itu sudah sangat membuat Author senang.
Siapapun yang kasih vote author pasti akan selalu mengenang orang itu ok jangan jadi pembaca buta yaa sayyy 😆😆

Happy Reading

***

Matahari menyelusup masuk ke arah jendela kamarku membuatku segera membuka mata yang sudah terpejam begitu lamanya.
Aku tidak menemukan Arsen di sampingku sudah di tebak pria itu pasti sudah bangun lebih dulu, dan sudah biasa jika ia tidak pernah membangunkanku, aku menatap jam dan ini masih terlalu pagi, lalu kemana Arsen? Sebelum mencari Arsen aku memilih pergi ke kamar mandi setelah itu aku akan mencarinya.

Saat di dalam kamar mandi, aku terdiam sesaat mengingat kejadian semalam, terlintas ingatan saat Arsen mengunciku di dalam kamar mandi tadi malam sampai sekarang aku masih kesal padanya, bayangkan saja Arsen tidak akan membuka pintu sampai aku selesai mandi, dan kalian salah jika berfikir aku mandi malam itu karena aku suka kalah sama dinginya air hingga aku memilih untuk membuat skenario dan berakting seolah aku ini sedang mandi.

Aku mengambil gayung lalu membuang air itu dengan seolah aku sedang mandi, aku sempat tertawa malam itu karena tak lama Arsen membuka pintu, dia menatapku dengan bingung namun dengan gaya mautku aku berjalan seraya mengibaskan rambutku yang sedikit basah, basah bukan karena keramas melainkan karena aku siram sedikit saja supaya Arsen tidak curiga padaku.

Aku terkikik mengingatkan itu, aku pikir Arsen itu orang yang pintar nyatanya dia tidak jauh denganku sama-sama bodoh hahaha puas aku mengerjainya suruh siapa menyuruhku mandi udah tau aku paling malas kalau berkaitan dengan mandi apalagi kalau udah malam uhh pasti deh aku langsung menggigil dan nanti inces jadi sakit

Aku menepis ingatan malam itu, setelah membuka baju aku segera berendam di bak mandi, rasanya begitu sejuk dan segar ahh mungkin ini karena semalam aku tak mandi jadi pagi ini rasanya begitu segar.

***

Setelah selesai mandi,
aku mencari Arsen dan dia tidak aku temukan hingga remang-remang aku melihat sang Ibu yang sedang sibuk memasak di dapur.
Sejenak aku menatapnya,

Aku lihat Ibu menatap ke arahku dia tersenyum begitu manis berbeda dengan putranya yang gak ada manis-manisnya.

"Ehh Kira baru bangun nak."

Aku mengangguk malu, ya ampun aku bahkan lupa dimana aku sekarang, seharusnya itu kan tugasku bukan tugas Ibu mertuaku akhh bikin malu saja aku ini.

"Biar aku saja Bu." Ucapku saat Ibu sedang membalikan ikan goreng.
Ibu tersenyum ke arahku lalu mengiakan, dengan senang hati sekarang aku membantunya.

"Semalam abis ngapain? sampe bangunya siang segala."

Aku menatap Ibu dia itu orangnya kepo juga ternyata. Aku membalas dengan senyuman.

"Ahh Bu, aku dan Arsen langsung tidur ko semalam."

"Ahh yang bener, kalian gak gitu...."

"Ahh enggak ko Bu hehe beneran."

"Hmmm Ibu gak nyangka Arsen bisa menikah denganmu."

"Memangnya kenapa dia Bu?"

"Dari dulu Arsen itu orangnya pendiam dan pemalu dia itu gak pernah punya teman, bahkanya sampai jenjang SMA dia tidak punya ketertarikan dengan wanita
Dan Ibu khawatir kalau dia itu gak suka sama wanita, makanya Ibu menjodohkanya denganmu kebetulan waktu itu Ibu bertemu denganmu sepulang sekolah, waktu kamu nolong belanjaan Ibu yang jatuh nah setelah itu Ibu langsung menyukaimu."

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang