4. Cemburu Buta

27.8K 773 60
                                    

Budayakan Vote+comentnya yaa...
Seperti biasa typo bertebaran dimana-mana akan di revisi setelah next part...

***

Aku mengikuti langkah Arsen dengan sedikit malas, bagaimana tidak? beberapa menit yang lalu Arsen membuatku marah, namun dia malah menawariku untuk makan malam. Terkadang dia itu menyebalkan tapi juga baik aku tidak tau, kenapa dia selalu berubah-ubah? Sudah seperti bunglon saja ya, ah entahlah kita lihat saja seberapa banyak kepribadianya.

Aku menatap tempat ini,

yang entah aku malah sibuk menatap sekeliling tempat ini dan ya sangat indah di pandang, sepertinya cocok untuk tempat kencan, terlihat banyak pasangan yang sedang makan malam di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang entah aku malah sibuk menatap sekeliling tempat ini dan ya sangat indah di pandang, sepertinya cocok untuk tempat kencan, terlihat banyak pasangan yang sedang makan malam di sini.

Iseng-iseng aku menatap sepasang kekasih yang kini sangat romantis menurutku, karena memang aku belum pernah merasakan manisnya berkencan.

Sejenak membuatku merasa iri, ingin rasanya Arsen juga memperlakukanku seperti itu sayangnya dia bukan tipe pria seperti itu.

Aku memandangi Arsen dan pria itu selalu sibuk dengan ponselnya, aku tidak tau apa yang ia kerjakan di ponsel itu? yang jelas aku tidak mau tau, Arsen menatapku dengan mendelikan matanya, tangannya yang sedang memegang ponsel segera ia simpan.

"Kenapa menatapku seperti itu?"
Aku memutar bola mataku dengan malas.

"Siapa juga yang menatapmu? Tidak usah geer deh."

"Ohh... ya sudah." Aku mengerutkan keningku saat Arsen hanya menjawab seperti itu, dia kembali pokus kepada ponselnya ahhh sumpah bikin aku greget deh ingin aku remas tu wajah ahh tapi rasanya tak rela jika wajah tampanya aku remas. Ahh tuh kan aku malah mengatakan dia tampan lagi.

Tak lama seorang pelayan telah mengantar pesanan kepada kami, seketika perutku langsung berdemo melihat makanan yang begitu enak itu, aku mengucapkan ucapan terimakasih kepada pelayan itu setelahnya ia pergi.

"Enak juga yah makanan di sini." Ujarku mulai menyantap makanan.

"Enaklah, kan gratis."

Aku menatap Arsen, pria itu mulai menyantap makanannya entah lagi moodku jadi hilang, kenapa Arsen selalu saja membuat moodku hancur? Dasar dia seperti tidak ikhlas membawaku ke sini.

"Udah tinggal makan aja kali, kapan lagi di ajak makan enak sama suami?" ujarnya.

Bener juga sih, walau sempat kesal tapi sayang jika makanannya tidak aku santap, kapan lagi Arsen kaya gini? Sebelum dia berubah lagi mending aku makan aja deh sekarang.

Dengan tenang aku kembali menyantapnya, hanya ada suara sendok dan piring yang saling bersentuhan, sungguh tidak ada lagi pembicaraan diantara kami, kami benar-benar pokus masing-masing sekarang berbeda dengan pasangan lain bahkan mereka sempat berfoto saat sedang makan nah aku udah kaya makan sama patung aja.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang