20. Semoga Berhasil

18.6K 535 69
                                    

Vote+coment siap next
Jangan jadi pembaca buta entar buta beneran 😆😆😆 haha oh yah maaf typo bertebaran dimana-mana akan di revisi setelah ending ok happy reading say.

***
LVC

Kira's Pov

Setiap harinya terutama saat malam aku dan Arsen melakukan aktivitas malam dengan durasi lumayan lama, sangking ingin punya anaknya hingga melakukan cara itu, dan menurut mbah Google memang ini yang harus di lakukan jika ingin segera punya anak.
Akhh bahkan aku tidak memikirkan bosan atau lelah, bagiku bercinta denganya selalu semangat dan tidak ada rasa bosan, Arsen memang dingin ya tapi kalau lagi bercinta dia itu panas banget pokonya bikin aku kepanasan deh.
tak lupa aku dan Arsen juga selalu sarapan dengan toge, menurut mbah Google lagi toge ini bisa membuat pasangan suami istri subur dan yaa aku berharap kami akan segera di karuniai anak setelah berusaha sebaik mungkin.

"Toge lagi." Komentar Arsen, aku tersenyum lalu mengangguk.

"Iya sayang supaya kita cepat punya anak."

"Kamu pikir aku hewan, toge di masak si enak lah ini kan mentah."

"Udah makan aja sayang, kalau udah masuk perut pasti enak." Ujarku lagi, Arsen menjatuhkan sendoknya sedikit kasar membuatku sedikit terkejut.

"Mau kemana?" Tanyaku saat melihat Arsen beranjak dari duduknya.

"Mau cari makan, ya mau kerja Kira."

"Eh jangan dong, bisa ya bolos buat satu hari saja." Aku menarik tanganya seraya mengedipkan mataku, membuat Arsen mensejajarkan tubuhnya denganku.

"Kenapa aku harus bolos?"
Tanyanya dengan tatapan datar.

"Ya aku mau seharian ini kamu bersamaku." Arsen melepas tanganku.

"Bagaimanapun pekerjaan penting bagiku." Ucapnya membuat aku mendengus kesal, cih dasar suami sialan.

"Terus istri gak penting gitu bagi kamu." Arsen berbalik menatapku aku merasa di duakan dengan pekerjaan.

"Kamu ini ngomong apa hah?"

"Udah sana kerja saja toh bukanya pekerjaan lebih penting dari pada aku." Aku kecewa aku beranjak dari hadapanya baru dua langkah Arsen sudah menarik tanganku hingga membuatku berbalik dan kini menghadapnya.

"Kalau kamu kaya gini mana bisa aku mementingkan pekerjaan, kamu juga penting bagiku."
Sweet Aku tersenyum mendengar ucapanya, ternyata Arsen manis juga dengan perkataanya.

"Kalau gitu kamu harus ikut aku hari ini." Ucapku dengan senang, Arsen mengerutkan keningnya.

"Memangnya mau kemana?"

Aku mengembangkan senyumku, tanpa basa-basi aku segera menarik tanganya.
Tidak peduli Arsen yang bertanya-tanya akan di bawa kemana dia, yang jelas aku tidak ingin mengatakanya dulu, ya soalnya aku gak mau kalau misalnya di kasih tau tempat tujuanya dan Arsen malah akan menolak untuk ikut bersamaku.

Skiiip

Tidak membutuhkan waktu lama, kami sudah sampai Aku dan Arsen menatap tempat yang kini bertuliskan Klinik tutup.
Aku menatap kecewa membuat Arsen malah bingung menatapku.

"Kenapa kamu ngajak kesini? Mau apa? Terus kenapa malah sedih gitu wajahnya?"

"Ini itu klinik buat orang yang susah hamil, tapi ko tutup ya ahh sedih aku." Ucapku seraya membuang nafas dengan kasar.

"Astaga, jadi kamu nyuruh aku bolos kerja hanya karena mau ke klinik ini." Aku mengangguk, membuat Arsen membuang nafasnya dengan kasar, aku menatapnya dan dia terlihat begitu garang.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang