2. Aku Gila

33K 856 40
                                    


Pagi ini aku terbangun seperti biasanya, sejenak aku menatap keadaanku dan aku sempat membelalakan mata dengan sesama, aku tertidur tanpa sehelai benangpun.

Segera aku periksa tubuhku, otaku serasa tak berpungsi aku tidak mengingatnya. Kenapa aku bisa seperti ini? aku mencari Arsen dan dia tidak ada di sini seketika ketakutan melintas di pikiranku aku takut kalau ini adalah ulah Arsen.

Aku mencoba mengingat dan ada sedikit ingatan namun seingatku setelah kejadian memalukan itu, aku langsung tidur dan bagaimana bisa saat bangun aku sudah seperti ini, Segera aku turun dari ranjang menuju kamar mandi.

Setelah selesai berendam segera aku mengambil pakaianku yang masih ada di dalam koper, setelah ini aku akan bertemu Arsen dan bertanya padanya yaa ini harus segera di tanyakan.

Setelah keluar dari kamar aku melihat Arsen yang kini sudah duduk di meja makan, menakjubkan saat aku berjalan ke arah meja makan dan beberapa makanan sudah berada di sana, aku bahkan tidak bisa memasak tapi pria ini begitu hebat dalam hal memasak.

Aku lihat Arsen sempat melirikku saat aku beranjak untuk duduk, tapi setelahnya dia kembali mengunyah makananaya oh sekarang aku menjadi gugup.

Aku masih menunduk di depan meja, aku sedikit melirik Arsen yang kini masih pokus mengunyah makanan dan dia sepertinya tidak peduli keberadaan ku sekarang, jika di dalam drama kalau istrinya tidak makan pasti suaminya akan segera menyuruh bahkan menyuapinya, tapi ternyata di kehidupan nyataku tidak sepet itu menyedihkan sekali ya.

Aku mengerucutkan bibirku, meremas bajuku rasanya seperti hidup sendiri sekarang, aku terus menatapnya berharap dia menatapku dan tak lama dia membalas menatapku membuatku entah merasa begitu malu segera aku menunduk, saat dia menatapku aku malah teringat saat tadi malam di dalam kamar saat Arsen melihat tubuhku tuh kan sudah aku duga pasti akan seperti ini.

"Kalau mau makan, tinggal makan saja tidak usah malu." Dia berkata akhirnya, aku menegapkan tubuhku dan entah mendengar dia menyuruhku makan dengan segera aku mengambil makanan yang ada di meja sana dengan begitu berhati-hati.
Kebetulan perut ku memang sudah lapar.

"Pantesan badanya rempeng, ternyata porsi makanmu seperti porsi makanan ayam." Ucapnya, aku menatap ke arahnya sungguh dia benar-benar selalu saja membuatku emosi, hilang sudah nafsu makanku kalau begini.

"Dari pada situ, makan udah kaya porsi makanan gajah." Ujarku tak mau kalah.

"Dasar Ayam."

"Gajah."

"Ayam."

"Gajah."

Bruuk.
Aku memukul meja dengan kesal dia sempat terkejut melihatku.

"Ternyata Ayam bisa marah juga." Katanya lagi tanpa ekspresi.

"Aku itu bukan Ayam, aku juga punya nama jahat banget sih." Aku menatapnya dengan kesal.

"Aku juga bukan gajah, aku juga punya nama nah, siapa yang jahat sekarang?" Ihhhh dia menjawab dengan entang, uhh sumpah berdebat denganya benar-benar tak mau kalah.

"Terserah deh." Ucapku lalu segera aku menyantap sarapan dengan begitu cepat, entah bagaimana reaksinya sekarang aku bahkan tidak ingin lagi menatapnya.

"Saat bangun apa ada yang kurang?"

Uhuk...uhuk.. aku terbatuk mendengar itu segera ku tatap dia.
Sejenak aku teringat pada saat aku bangun dengan keadaan tanpa sehelai benangpun.

"Sepertinya memang tidak ingat ya." Dia kembali diam.

"Memangnya ada apa?" Tanyaku.

"Coba deh ingat-ingat lagi."

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Where stories live. Discover now