17. Kejam dan Manis

19.5K 517 20
                                    


Ada Vote, coment ada next ok.
Happy reading.

😊😊

Kira's Pov

Senyumu, wajahmu, bibirmu semuanya aku suka.
Bahkan walau melihat dari sampingpun kamu terlihat begitu sempurna ahh betapa beruntungnya diriku ini, aku tersipu malu menatapnya, beberapa menit yang lalu Arsen baru saja membuatku lepas kendali ahh kalian mungkin tidak akan mengerti maksudku, intinya kami hampir saja di gerebek gara-gara berbuat mesum ya kaya anak kids jaman now itu, bayangkan saja orangtuaku malah masuk ke dalam kamar dan melihat aku dan Arsen sedang berciuman gila kan, itulah kenapa kami tidak jadi melanjutkan.

"Ayah, Ibu, sekali lagi Arsen minta maaf, Arsen janji akan buat Kira lebih dewasa lagi dan hal ini tidak akan terjadi lagi." Ucap Arsen seraya memberi hormat pada orangtuaku.

"Ini kan udah dewasa."
Ujarku, tak terima jika aku masih di anggap kekanakan.

"Iya nak, tuh denger Kira, kamu itu harus belajar dewasa apalagi sebentar lagi kalian akan mempunyai anak, Ibu gak mau lho lihat kamu masih kaya tadi lagi, pake acara ngambek segala, Ibu lebih suka lihat kalian berdua hmm gitu-gituan kaya tadi." Ibuku malah cengengesan, aku yakin yang di maksudnya adalah kejadian antara aku dan Arsen. Membuat aku tersipu malu sekarang.

"Ih apaan si Bu, udah akh Arsen ayo kita pulang saja." Ucapku seraya menarik tanganya.

"Ya sudah aku dan Kira pamit pulang dulu ya." Setelahnya Arsen bergantian menarik tanganku lembut lalu membawaku ke dalam mobil. Di dalam mobil aku tidak berhenti berbicara bahkan menggodanya.

"Sejak kapan kamu menyukaiku? Pasti sejak awal kan, cuma kamu itu malu buat ngungkapin."

"Tuh diem berarti bener toh."

"Bisa gak kamu kunci mulut kamu dulu, aku lagi menyetir jangan mengganggu konsentrasiku."

"Bisa ko, kamu tinggal cium aku entar ke kunci deh."
Gurauku Arsen langsung mengerem mobilnya secera mendadak membuat aku sedikit terpelonjok ke depan.

"Bisa gak sih kalau mau ngerem jangan mendadak, bikin jantungan saja." Gerutuku kesal.

"Diam, atau aku habisi kamu disini."

Ciut, nyaliku menciut aku menutup mulutku rapat-rapat.
Kalau ancamam ini sih lebih baik aku diam saja aku nyerah aku takut. Setelah memastikan aku diam, Arsen tidak lagi bicara dia kembali menjalankan mobilnya, sekarang aku mulai paham bagaimana sifat suamiku, dia akan lembut jika aku juga tidak melakukan hal yang membuatnya kesal, sedangkan dia akan marah jika aku melakukan kesalahan dan membuatnya kesal, mulai sekarang aku akan mencatatnya di dalam ingatanku aku akan memulai pernikahan ini, aku akan mencintai suamiku menghormatinya tidak akan membuatnya marah lagi.

Tak lama mobil kami sudah terparkir di depan rumah kami.
Aku sedikit mengerucutkam bibirku, sedikit kesal padahal aku sempat meminta padanya untuk kembali ke lestoran itu dan memberiku makan ya ternyata eh ternyata dia malah membawaku pulang.

"Kamu ko berubah lagi, kamu tega membiarkan aku kelaparan."

Aku mengerutu di belakangnya sementara Arsen terus berjalan karena aku masih menunduk tak sengaja aku menabrak punggungnya.

"Ahh ya ampun kaget aku."

Aku segera mundur, Arsen malah berbalik menatapku.
Dia memegang dress di bagian ujung, membuatku mengernyit.

"Kenapa?"

"Kamu abis hujan-hujanan ya? Ko basah terus kotor lagi."

Bego, apa dia baru menyadarinya? Padahal di kamar tadi dia kan menciumku memeluk tubuhku masa sih gak kerasa basah.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Where stories live. Discover now