6. Kebenaran Yang Ada

21.6K 663 59
                                    


Aku menatap Arsen dengan senang, semenjak Ibu menghubungi kami, saat itulah hubungan aku dan Arsen sedikit kembali, walau sebelumnya Arsen memang pernah mengatakan jika dia tidak mau berbicara denganku ehh nyatanya dia selalu mengajaku bicara.

Bahkan, dia selalu saja menegurku bila aku belum makan dan  sungguh aku merasa jika Arsen sudahlah mencintaiku sekarang, dia juga lebih sering pergi bersamaku. Katanya ia ingin honeymoon kami gak sia-sia jadi dia meminta supaya aku dengannya harus terlihat bahagia layaknya suami istri pada umumnya.

Buat aku makin yakin deh kalau Arsen itu memang cinta padaku cuman dia masih malu gitu haha Akh tapi aku juga tidak ingin terlalu berharap sih, takutnya Arsen malah menjatuhkanku nanti, kan sakit kalau gitu.

Aku masih terbaring di atas kasur seraya memainkan ponselku, seharian ini kami memang memilih tetap di hotel entah soalnya tidak ada lagi tempat menarik yang ingin kami kunjungi.

Aku menatap Arsen yang kini tengah menatap Laptopnya,aku tersenyum menatapnya, ahh bahkan dari sampingpun dia begitu tampan hidungnya itu lohh akhh ingin rasanya aku gigit sangking mancungnya hehe bahkan punyaku tidak seperti itu uhh terkadang aku iri padanya.

"Kira menurutmu ini gimana?" Tiba-tiba saja Arsen berkata padaku.

"Apanya?" Tanyaku tidak mengerti.

"Makanya kesini biar kamu lihat sendiri." Karena aku penasaran aku mendekat ke arahnya.

"Bagus gak? Kamu suka gak?" Aku terpukau menatap apa yang ada di laptop itu, ya ampuun itu kan kalung dari berlian akhhh bagus banget.

"Bagus ko." Ucapku

"Baiklah akan aku pesan."

Aku terkejut mendengar ucapanya, ahh apa ini mimpi?
Arsen memesan kalung itu untuku?
Oh kesurupan jin apa dia?
Kenapa jadi baik begini?
Ahh bahkan aku tidak berfikir dia akan membelikanku kalung itu, uhh romantis banget deh ihhh mantaplah perlahan tapi pasti akhirnya aku dan Arsen bisa dekat juga.

"Ngapain senyum-senyum, udah sana, gak usah di sini."

Aku mengerucutkan bibirku ishhh tadi aja dia menyuruhku kemari, nah sekarang malah di usir ihh bete deh si Arsen ini memang nyebelin banget yaa, ahh tapi tak apalah yang penting dia sedikit romantis sekarang, buktinya mau beliin aku kalung segala aduhhh baper nih kalau aja gak malu aku pasti udah memeluknya akhhh sayangnya aku gak berani melakukanya.

Aku kembali keranjangku, kembali dengan aktifitas masing-masing jika dia memegang Laptop akupun memegang ponsel. Ahh lama-lama rasanya ko bosan yah hmmm.

Aku berguling-guling di kasur dengan bosan sesekali aku selfie dengan gaya yang ahh menurutku bagus, ah tapi tetap saja rasanya boring. Berdua sih iya tapi tetap saja rasanya aku sendirian sekarang, Arsen pokus terus sama laptopnya ahh aku harap sih dia ngajakin aku ngobrol ke atau apa gitu bukanya malah diam-diaman kaya gini.

Aku beranjak untuk bersila di atas kasur, aku menatap Arsen yang masih pokus di laptop, ahh entah iseng-iseng aku mengarahkan kamera padanya.

Ckrek.

"Yes." Aku tersenyum senang saat satu foto Arsen aku dapatkan, dan dia masih diam sepertinya tidak menyadari aku memotretnya haha
Tapi aku lebih suka dia seperti itu, walau dia tidak mengajaku bicara ahh tapi aku senang setidaknya dia berada di sampingku sekarang.

Ckrek.

Lagi aku memotretnya ya ampun dia benar-benar tampan deh aku sangat suka bentuk wajahnya, kapan ya dia menganggapku sebagai istrinya? Hatiku tidak tahan jika mengharapkan itu, ya Tuhan kenapa aku harus berada di situasi seperti ini, terkadang aku berfikir.

Marriage With Mr.Arsenio (Completed)Where stories live. Discover now