27. EX-GIRLFRIEND

Start from the beginning
                                    

"Siapa namanya?" potong Anna lagi.

Reza menghela nafas.
"Leefa" sahut Reza dengan jujur.

Kan benar!

Sontak Anna bangun dari atas brankar dan berdiri di hadapan Reza. Reza hanya diam menatap Anna. Dia sudah pasrah jika Anna sudah tahu tentang Leefa.

"Jadi yang kemarin mengirim surat ke rumah itu mantanmu?!" tanya Anna dengan bentakan. Entah kenapa dia kesal saat tahu Reza punya mantan dan parahnya masih mencari tahu tentang Reza pula.

"Anna dengarkan ak-"

"Untuk apa dia mencari-cari lagi dirimu. Apa kau belum mengakhiri hubungan kalian? Apa kau mempunyai pacar saat aku sedang mengandung?!" bentak Anna marah-marah sambil memegang perutnya yang buncit.
"Kenapa ayah bayiku sangat bajingan?"

"Anna dengarkan aku dulu"

"Iya apa!" sahut Anna tanpa melihat ke arah Reza.

"Apa ini surat yang dia kirimkan?" Reza mengeluarkan sebuah surat dari saku jas yang ia kenakan.

Mata Anna membulat kaget. Dia tak tahu kenapa surat itu bisa ada pada Reza. Padahal seingatnya surat itu dia lempar secara asal ke lantai balkon.

"Anna aku bertanya, apa ini suratnya?" tanya Reza sekali lagi.

Anna menganggukkan kepalanya dengan wajah yang masih kesal.

"Kenapa wajahmu begitu, apa kau cemburu?" goda Reza sambil kembali memasukkan surat itu ke dalam saku jasnya.

"Tidak sama sekali" sahut Anna acuh.

"Aku hanya ingin mengatakan padamu. Kalau Leefa bukan wanita baik-baik. Jadi kau jangan pernah ladeni atau perdulikan dia"

Ucapan Reza barusan seolah mengingatkan Anna.

Saat Anna hendak bertanya lebih jelas. Pintu kamar terketuk beberapa saat sebelum akhirnya Simon masuk.

"Permisi tuan"

"Ya kenapa?" tanya Reza pada Simon yang berdiri di dekat meja bundar.

"Ada beberapa dokumen yang harus anda tandatangani, mari ikut saya. Sudah saya siapkan" setelah mengatakan itu, Simon menundukkan kepalanya sejenak dan tersenyum sebelum akhirnya dia kembali keluar dari kamar.

Reza hanya diam menatap Anna lalu berjalan ke arah pintu.

"Kau mau kemana?" tanya Anna bingung.

"Aku mau ikut Simon sebentar" kata Reza lalu membuka pintu dan keluar.

Tapi tak lama pintu kamar itu terbuka lagi dan Anna sungguh kaget karena pintu baru saja tertutup dan terbuka lagi.
"Kenapa lagi Reza?"

"Aku hanya ingin mengingatkan kata-kataku barusan tentang Leefa" setelahnya Reza kembali menutup pintu.

Anna duduk di sofa sambil membenarkan rambutnya. Duduk di brankar membuatnya jadi rindu duduk di sofa. Dengan malas Anna menaikkan kakinya ke atas sofa dan mulai merilekskan tubuhnya.

Karena posisi yang sangat nyaman dan enak, membuat Anna akhirnya tertidur di sofa hingga tak terasa jam dinding menunjukkan ke angka 3.

Anna membuka matanya dan melihat sekeliling kamar masih sepi, tapi kali ini ada yang berubah dengan dirinya. Jika sebelum tidur Anna tak memakai selimut, tapi entah kenapa dan siapa yang meletakkan selimut di atas tubuhnya.

Pandangan Anna mengarah pada pintu kamar saat terbuka tiba-tiba. Seorang perawat masuk dan tersenyum pada Anna.

"Ibu sudah bagun? Tadi bapak menunggu ibu bangun tapi ibu kelihatan lelap tidunya" kata perawat itu sambil mengecek infus Anna.

Child For HusbWhere stories live. Discover now