Part 51

4.7K 197 17
                                    

Author POV

Dua hari telah berlalu semenjak kejadian di koridor utama. Hari ini adalah hari weekend yang seharusnya Yasmin menghabiskan waktu bersama Devan tapi kini tak ada lagi. Hanya menyeduh coklat panas dan duduk di pinggiran kolam renang dengan kaki yang dimainkan ditenangnya air kolam. Yasmin bingung ia hendak melakukan aktifitas apa hari ini.

"Dorrr! Hahaha."

Yasmin menjerit kaget saat dikejutkan dengan Klara dan Aqila. Hampir saja Yasmin terjatuh dan masuk ke dalam kolam renang jika tidak menahan tangan Klara.

"Iseng aja ya kalian setan." maki Yasmin dengan nada kesal, lalu bangun dari duduknya dan memilih untuk bermain ayunan.

Kedua sahabatnya mengikuti langkah Yasmin, dan duduk di ayunan yang besar cukup untuk beberapa orang.

"Eh yas gue mau susu dong ada gak?.....eh tapi jangan ambigu haha." goda Klara dengan mencolek tangan Yasmin centil.

"Untung pikiran gue masih dijalan yang benar." jawab Yasmin sambil menepis tangan Klara.

"Hahaha bisa ae lo sempak. Eh tapi seriusan yas ada engga?" tanya Klara yang raut wajah nya sudah serius.

"Maksa amat dah, modal makanya. Di kulkas ambil aja." jawab Yasmin yang hendak mengambil buku diary nya.

"Ada bonyok lo gak?" tanya Klara lagi yang seperti nya memancing emosi Yasmin.

"Gaada lagi kerja." jawab Yasmin sekenanya.

"Oke deh, ayo la bantuin gue bawa susu. Bawa semua aja ya yas kesini."

Yasmin hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku yang sudah lama ia tidak isi dengan tulisan tinta hitam yang indah mengkisahkan cerita-cerita yang dialamin nya. Buku diary yang benar-benar privasi hanya Yasmin yang boleh membukanya dan itu adalah buku diary satu-satunya yang ia punya. Atau bisa dibilang buku diary pertama yang Yasmin punya.

Yasmin mulai menorehkan tinta hitam nya di lembaran selanjutnya. Ia mencoba untuk menuangkan isi hatinya, dan benar adanya Yasmin menulis dengan senyum kepedihan yang tercetak jelas di wajahnya.

<><><><><><><>

23 April 2017 di jam kesekian kamu mengungkapkan perasaanmu padaku di atas rooftop dengan penuh keberanian yang kuat untuk memberi tahu pada semua orang bahwa aku adalah milikmu. Sebuket bunga, coklat dan balon-balon yang seakan-akan menemani kita berdua di atas sini yang sudah menjadi pusat perhatian dari semua orang. Kita yaitu kamu dan aku,menikmati hari demi hari dengan penuh perdebatan dan kebahagiaan. Walaupun dalam hubungan kita lebih banyak percekcokan dibanding kesenangan namun aku bahagia pernah bersamamu. Perdebatan yang mungkin hanyalah hal sepele yang tidak perlu dibahas, sampai hal konyol pun kita berdua bahas sampai menimbulkan perbedaan pendapat dan kembali percekcokan.

Untuk tanggal sekian, inilah moment yang paling lucu bagiku sayang. Tepat di mensive kita yang ke enam bulan, kamu mengajak ku jalan. Ya aku sangat ingat. Cuaca malam itu dingin tapi menenangkan. Dengan setelan kaos hitam polos yang sangat kamu sukai yang katanya nyaman dipakai, itu sungguh membuat ku sedikit terkekeh. Akhirnya kita sampai ditaman dan duduk di tengah dekat percikan air mancur dengan lampu warna-warni yang sepertinya mewakili perasaan ku malam ini. Kamu menatap ku tanpa arti. Awalnya aku kira kamu menatapku karena tampilanku malam itu. Karena tak tahan melihat tatapan matamu yang membuatku membeku, aku sengaja memalingkan wajahku darimu. Beberapa menit aku merasa tidak ada pergerakan dari mu sampai aku menoleh ke arahmu dan seketika cepolan rambutku lepas terurai karna ulah konyol mu.

2FAB 4YOU (COMPLETED)Where stories live. Discover now