Part 32

4.9K 237 3
                                    

Author POV

Pelayan sudah kembali ke meja mereka membawa pesanan nya. Devan mengucapkan terimakasih dan pelayan tersebut mengangguk dan berlalu. "Maapin dong tadi aku bercanda doang. Nih makan dulu ya, nanti marahan nya di lanjut lagi. Oke?"  tawar Devan dengan cengiran nya. Yasmin masih mendiamkan Devan untuk kesekian kali nya.
Yasmin tidak memakan pesanan nya yang jika orang-orang lihat sungguh menggugah selera. Tapi kali ini Yasmin tidak memakan nya melainkan hanya memainkan sendok dan pisau makan nya. Devan menghela nafas bingung bercampur kesal karna di acuhkan selama dua puluh menit. Memang baru sebentar, tapi bagi Devan itu adalah waktu yang sangat lama.

"Aku mau pulang." hanya tiga kata yang terucapkan dari bibir ranum Yasmin. Devan menghela nafas kembali entah untuk keberapa kali nya. Devan tahu jika sedari tadi Yasmin belum makan dari rumahnya. Yasmin sengaja tidak makan karna ia tau jika nanti akan kencan bersama Devan. Tapi tidak bisa di pikirkan jika ternyata kencan nya hancur cuma karna masalah sepele. Yang mungkin tidak perlu di bahas.
"Tapi dari tadi kamu belum makan ra. Kamu makan dulu deh." Devan berusaha lebih sabar lagi. "Tapi aku mau pulang. Aku mau pulang sendiri. Gak mau sama kamu." ujar Yasmin kesal dengan tangan yang melipat di dada dan mengalihkan pandangan nya dari Devan.

"Ya ampun ra. Aku aja bingung kamu kenapa tiba-tiba gini. Minta maaf? Udah. Aku---bingung ra." keluh Devan frustasi. Ada jeda sebelum Devan melanjutkan perkataan nya."Aku aja yang pergi, aku takut kamu kenapa-kenapa, nih kamu aja yang bawa mobil aku. Jangan ngebut-ngebut bawa nya ya, hati-hati. Kalo kamu mati nanti aku gak bisa bacain yasin masalahnya." sambung Devan dengan kekehan geli nya.
Devan pamit dan mengelus puncak kepala Yasmin dengan sayang. Sebelum Devan beranjak pergi, ia meninggalkan kunci mobil dan beberapa lembar uang berwarna merah di meja. Dan membisikkan sesuatu di daun telinga Yasmin.

"Aku sayang kamu."  dan Devan pun beranjak pergi meninggalkan Yasmin yang di penuhi rasa bersalah. Seharusnya Yasmin tidak seperti ini. Ini terlalu berlebihan. Devan benar-benar hilang dari pandangan nya. Yasmin tak percaya ini jika Devan benar-benar meninggalkan nya. Yasmin benar-benar bingung karna ini adalah kesalahan nya.
Padahal Yasmin tidak tahu jika sebenarnya Devan tidak benar-benar meninggalkan nya. Yasmin tidak tau jika sedari tadi Devan bahkan masih berada di resto, tapi bukan di dalam melainkan di bawah paling dasar tapi di area depan nya. Tiba-tiba handphone Devan bergetar dan menimbulkan alunan lagu 2U dari Justin Bieber. Devan hafal benar ringtone lagu ini khusus buat panggilan Yasmin. Ini adalah lagu kesukaan nya Devan. Ia terkekeh geli saat mendengar penuturan Yasmin.

"Hal-hallo? Dev?" suara Yasmin di seberang sana terdengar bergetar.

"Iya ada apa ra? Kamu gak kenapa-napa kan?"  Devan di buat panik oleh Yasmin.

"Ak-aku takut dev. Bapak-bapak disini yang pake baju kantoran ngeliatin aku terus. Aku.... takut di culik." jelas Yasmin bukannya Devan semakin panik malah terkekeh geli menahan gelak tawa nya. Bagaimana bisa di culik jika sedari tadi ia mengawasi Yasmin dari bawah.

"Yaudah aku kesana. Kamu masih di sana? Di meja yang tadi?"  tanya Devan yang sudah beranjak dari duduknya.

"Iya, aku masih di tempat yang tadi." jawab Yasmin sambil mengangguk seolah-olah Devan bisa melihat nya. "Cepetan dev! Lama banget sih kamu kayak siput." sambung Yasmin dengan nada kesal nya.

"Iyaiya sabar nyonya."  Devan berjalan lebih cepat dengan handphone yang masih menempel di telinga.

"Kamu ngesot ya, lama banget."

"Sabar setan."  maki Devan kesal lalu terdengar kekehan geli dari seberang sana. Setelah sampai di rooftop, Devan di buat terkejut, karna apa? Karna disini orang kantoran hanya tersisa tiga meja dan itu PEREMPUAN semuaa! Oh c'mon guys! Devan mematikan panggilan telepon nya. Dan lagi-lagi Devan tertawa geli saat melihat Yasmin yang keadaan nya tidak apa-apa. Yasmin tengah menatap nya dengan tatapan memohon nya. Devan menghampiri Yasmin yang kini sudah berdiri di hadapan nya.

"Ra, ini? Cewek semua-"

"I think, i need your hug." ujar Yasmin dengan manja nya dan langsung menubruk badan Devan lalu memeluk nya erat. Seakan-akan tidak mau di tinggal pergi. "MasyaAllah, kalo mau di peluk sama cogan bilang. Jangan bikin panik bisa nya." Devan tersenyum senang. Sedangkan di dekapan nya terdengar suara tawa yang pelan. "Sorry." ucap Yasmin lagi. Devan tertawa melihat kelakuan Yasmin yang menggemaskan. Devan mengangguk lalu mencubit hidung mancung Yasmin.
Yasmin kembali menenggelamkan kepala nya di dada bidang Devan dan menggosok-gosokan hidung mancung nya di dada devan yang di balut kaos hitam dan jas nya. Yasmin menghirup parfum Devan dalam-dalam lalu kembali mengeratkan pelukannya. Devan tertawa lepas dan mengelus rambut kepangan Yasmin yang panjang. Ada-ada saja dengan gadisnya ini. Yasmin menguraikan pelukan nya lalu mengangkat wajah nya dengan senyum merekah dan pipi yang sudah merah bak tomat saja.
Devan menuntun Yasmin untuk kembali duduk di kursinya. Masih dengan senyum geli nya Devan menatap makanan nya yang sudah setengah habis. Sisanya adalah makanan Devan.

"Alhamdulillah di makan juga makanan nya."

"Diem ah, aku malu tau." ucap Yasmin malu dan menutupi wajah nya yang sudah memerah.

"Sok-sokan gamau makan sih. Belagu emang."

"Biarin wlee!" Yasmin menjulurkan lidah nya ke arah Devan. "Yaudah, kamu makan aja dulu. Noh abisin!"

"Iya, iya lagian aku juga laper sih." Devan manatap makanan nya yang ternyata masih hangat. "Kamu pesen dessert aja. Masa iya lo cuma diem ngeliatin aku makan." Yasmin mengangguk mantap. Devan sengaja tidak makan duluan melainkan menunggu pesanan dessert Yasmin datang. Karna ia mau saat Yasmin makan dessert ia juga makan makanan nya. Saat pesanan datang Yasmin langsung menyambutnya senang, dan menyambar dessert nya dengan semangat.
Devan tertawa lagi melihat kelakuan Yasmin yang seperti anak kecil. Hari ini, malam ini, lebih tepat nya sekarang mereka berdua ingin merasakan indah nya malam, ingin membebaskan diri dari masalah yang berdatangan tanpa absen, ingin terus menghabiskan waktu bersama, ingin melupakan memories yang kelam, dan ingin terus bersama-sama sampai ajal menjemput keduanya.

Semua keinginan-keinginan itu mereka wujudkan satu persatu mulai dari sekarang.












****
Tinggalkan 👣ya guys
Keep vomment
Thanks
💋💋
❤❤

2FAB 4YOU (COMPLETED)Where stories live. Discover now