« Part 7 - The Love in the Pain »

388 19 2
                                    

"Aku terlalu fokus pada apa yang selama ini kuperjuangkan tanpa tau ada seseorang yang sedang memperjuangkan"

The Love in the Pain ❤

"Kriiing Kriiiiing" Suara alarm di nakas sebelah tempat tidur Alam berbunyi, spontan membuat Alam terlonjak kaget hingga Bintang jatuh dari kasur.

BRAAAK

"Aduh" Kata Bintang sambil mengelus pantatnya.

"Woy kalian ganggu aja, udah ngipi ngucap janji pernikahan sama song hyek kyo, malah jatuh dari kasur" Oceh Bintang tiada henti.

"Halah cuma ngipi" Protes Bihan lalu ia membelalakan matanya menghadap alarm Alam yang menunjukkan pukul enam.

"Woy telat!!" Ucap Bihan kalang kabut dan langsung loncat dari kasur lalu menyambar handuk dan lari ala The flash.

Alam mengumpulkan kesadaran dan melirik sebentar alarmnya.

"Tahi gue telat bangunnya gara - gara liat sinetron kesukaan lo nih Tang " Tuduh Alam pada Bintang.

"Yey ini mah salah acaranya ngapain ditayangin pas malem"

"Salah lo juga, sinetron pengabdi micin, ama Micin wasiat bapak lo lihat"

"Kan seru sinetronnya!!"

"Halah tai, nanti pas kuntimicinnya keluar lo juga takut!!"

"Sekarepmu lah Lam" Ujar Bintang menyerah, lalu Alam beranjak menuju kamar mandi.

"Bihan cepetan dong!!" Teriak Alam sambil menggedor pintu kamar mandi.

"Lo mandi kayak cewek aja Luaaama!!" Teriaknya

"Yey baru juga semenit Lam" Protes Bihan.

"Cepetan Han!!" Teriaknya sekali lagi namun Bihan masih dengan asyiknya mandi.

Beberapa menit kemudian. Ketiga sejoli itu tengah bersiap - siap meluncur menuju SMA nya masing - masing. Selepasnya mereka tengah mempersiapkan mental untuk menghadap guru BK dengan tatapan tajamnya.

"Untung gerbang masih dibuka!!" Ucap Bihan setelah memarkirkan motornya.

"Jangan masuk itu jebakan!!" Larang Alam.

"Yaelah, udah ah masuk" Protes Bintang.

"Jangan kemaren gua telat, trus gue masuk karena gerbang dibuka, tapi gue ketauan bu Lilis!!" Jelas Alam panjang lebar.

"Yey lo kagak ahli masuk gerbang sih!!" Balas Bintang.

"Heheheh, yaudah gue nurut sekarang kita masuk!!" Jawab Alam tak ingin memperpanjang debat dengan temannya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk masuk.

❤ The Love in the Pain ❤

Anisah termenung memikirkan kejadian kemarin. Entah mengapa ada konstelasi yang tak pernah bisa ia jelaskan dengan kata. Semua ini karena Excel. Ya pelakunya adalah Excel.

"Nis udah terima aja!!" Ujar Zahra yang berada di samping Anisah.

"Gak bisa Ra!" Jawab Anisah.

"Coba deh lo ceritain lagi, cerita lo tadi terlalu klise Nis!!" Pinta Zahra.

The Love In The Pain [COMPLETED]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ