« Part 15 - The Love in The Pain »

301 14 0
                                    

" I don't wanna fall in love. Because falling always hurt. I wanna flying in love"

The Love in The Pain ❤

Anisah merebahkan tubuhnya setelah melakukan rutinitasnya. Ia mengambil benda pipih itu dari sakunya.

Anisah membuka line hanya untuk melihat - lihat. Tapi setelah melihat salah satu percakapan. Ia tertarik sehingga ia melenceng dari niat awalnya.

Lo kemana sih.
Ketik Anisah lalu mengirimkannya pada Alam. Anisah melakukan itu walau tau sangat kecil kesempatannya untuk dibalas.

Namun, semenit kemudian. Bak disambar petir saja. Pesan dari Alam pun datang.

AlamsyahRizaldi: Gak kemana - mana. Nis Jelasin materi yang tadi ya. Cuma yang tadi kok.

Mau disuruh njelasin materi satu bab kek, dua bab kek. Bahkan sepuluh bab pun Anisah jabanin kalo cuma Alam seorang.

AnisahInhLestari: Ok Lam.

Anisah senyum - senyum sendiri setelah membalas pesan Alam. Tiba - tiba notifikasi dari line berbunyi. Bukan!! Bukan dari Alam atau Excel melainkan ada yang menambahkannya sebagai time line.

AlexanderBintangA added you by ID line.

Anisah tersenyum simpul. Mungkin kalo Zahra sekarang ada disampingnya pasti ia akan bilang keberuntungan ganda.

AlexanderBintangA: Nis ini gua Bintang. Katanya lo khawatir sama Alam. Gue temuin di di gang sebelah sekolah dan tubuhnya udah bonyok semua.

Rasanya mata Anisah ingin lepas dari tempatnya. Ia kaget tahu pernyataan Bintang. Sumpah apa yang sebenernya Alam sembunyikan.

Lam lo kenapa? Lo bonyok semua kata Bintang.
Reflek tangan Anisah langsung mengetikan kata itu dan langsung mengirimnya pada Alam.

Apalagi ini ya tuhan. Baru saja Anisah tenang karena Alam sudah pulang. Tapi pulang dengam keadaan seperti itu sepertinya Anisah tidak bisa lega.

❤ The Love in The Pain ❤

AnisahInhLestari: Lam lo kenapa? Lo bonyok semua kata Bintang.

Alam berdecak kesal melihat pesan yang baru saja dikirim Anisah. Ia menatap Bintang kesal. Namun, ia segera berjingkit karena perpaduan antara kapas dan obat merah itu tepat sekali menyentuh lukanya.

Ya! Alam sedang dirumah Bihan untuk membersihkan lukanya. Karena sangat geram dengan Bintang. Alam mencopot sepatunya lalu melemparkannya pada Bintang yang berada di seberang sana.

Bintang yang tak tahu akan ditimpruk benda seperti itu langsung terlonjak kaget. " Anjay!! Ketimpruk durian runtuh ane!!" Teriak Bintang.

" Pala lo peyong durian runtuh. Itu sepatu gue. Dodol!!" Balas Alam membuat Bintang melihat benda apa yang menimpa nya tadi. " Waduh!! Si Alam ngapain nimpruk gua pakek sepatu. Lagi enak - enak chatan ama dedek - dedek gemez malah keganggu!" Timpal Bintang kesal.

" Dedek - dedek gemez. Palingan cuma Anabel!" Ucap Alam malas. " Yey. Gua jabanin ya. Sampai tuh sinetron 'Anak Jalanan' tayang season 2 nya terus bang Boy idup lagi. Gak bakal ane chatan ama Anabel!!" Sumpah serapah Bintang.

The Love In The Pain [COMPLETED]Where stories live. Discover now