« Part 4 - The Love in the Pain »

570 30 4
                                    

"Jika boleh kukembalikan detik maka aku akan berdo'a agar tak perlu kita saling jumpa hingga pada akhirnya aku jatuh cinta. Karena kini kau adalah ketidakmungkinan yang tak boleh lagi kusemogakan"

***
Suasana di kelas 11 IPA 1 sangat lenggang karena guru matematika tidak masuk. Semua siswa sedang santai , ada yang tidur di kelas , juga ada yang sedang berkumpul hanya untuk bergosip ria. Sedangkan Anisah sedang membaca novel kesukaannya dengan serius. Zahra yang biasanya sangat lengket dengan Anisah sekarang keluar kelas untuk menghirup udara segar katanya.

"Aaaannniiissah" Teriak Zahra yang baru saja masuk. Sedangkan yang empunya nama hanya melihatnya datar.

"Lo gue panggil dari tadi kagak nengok" Cerocos Zahra.

"Emangnya kenapa??" Tanya Anisah.

"Heehe anterin gue ke IPA 2 ya" Jelas Zahra

"Buat apa?" Tanyanya lagi

"Nganterin tugas matematika " Jelas Zahra yang hanya direspon oh oleh Anisah

Saat ini Anisah dan Zahra tengah berada di koridor menuju kelas 11 IPA 2. Sebenarnya Anisah juga malas ingin ke kelas itu.

Hanya membuat hati terluka saja Batinnya

Tapi karena rasa iba kepada Zahra akhirnya ia mau. Sudah sekitar 2 bulan semenjak kejadian Alam dan Valen berpelukan. Sekedar info Excel dan Anisah sudah semakin dekat. Tanpa disadari langkah Anisah dan Zahra sudah sampai di depan pintu kelas IPA 2. Mata mereka terbelalak kaget melihat kejadian di depannya. Yap!! Alam dan Valen seolah ingin berciuman. Wajah mereka saling mendekat.

"Ekhem!!" Suara Zahra mengagetkan mereka berdua. Sontak merekapun saling menjauh.

"Mau nganterin tugas matematika" Jelas Zahra sambil menyodorkan sebuah kertas dan langsung berlalu pergi sambil menarik Anisah yang masih tercengang.

Setelah cukup jauh dari kelas Alam Zahra mulai mengendorkan pegangannya.

"Udah tau Alam kayak gimana!!" Bentak Zahra pada Anisah.

"Aku udah tau dari jauh - jauh hari sebelum ini , Tapi Ra hati aku gak bisa berpaling" Jelas Anisah.

"Bodoh!! Gue gak peduli soal hati" Bentaknya.

"Aku udah bilang bahwa semua resikonya akan aku tanggung , kamu gak perlu khawatir , aku bisa ngendaliin diri aku" Jelas Anisah.

Zahra mengambil nafas panjang. "Udah jangan bahas itu lagi , yang penting lo gak sedih kan?" Tanya Zahra. Anisah mengangguk pasti padahal hatinya sangat sakit tapi harus bagaimana lagi status Anisah bukanlah siapa-siapa Alam. Zahra lalu menarik Anisah kembali ke kelasnya.

❤ The Love in the Pain ❤

Guru jam pelajaran selanjutnya sedang tidak masuk membuat kelas Alam yang sepi menjadi gaduh. Alam menengelamkan wajahnya meluncur ke dunia mimpi. Belum semenit Alam tidur , tiba - tiba ada yang memanggilnya.

"ALLAAAAM" Nada melengking Febri sang bendahara kelas membuat Alam bangun dari tidurnya.

"Berisik lo?? Mimpi bagus - bagus lo ganggu. Ada apa sih?? Kalo uang kas gue utang dulu ya!!" Sahut Alam dengan kesadaran rendah.

The Love In The Pain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang