"Mau lari kemana Anna?" dengan kuat Reza menarik tangan Anna hingga tubuh gadis itu menabrak dada kerasnya. Jantung Anna bergerak cepat. Wajah mereka sangat dekat.

"Bisa lepaskan aku?" kata Anna dengan iba.

"Bermimpilah untuk itu"

Anna menggelengkan kepalanya sambil kembali menangis. Reza mendorong tubuhnya untuk pergi ke mobil dan Anna hanya pasrah. Saat Reza membukakan pintu, Reza melepaskan pegangan tangannya.

Kesempatan besar!
Anna menginjaki sepatu Reza dengan sangat keras hingga pria itu memikik sakit.

AKKH SHHIITT!

Anna langsung melarikan diri. Sesekali ia menoleh ke belakang, ternyata Reza masih kuat untuk mengejarnya meski kakinya sedikit terpincang-pincang. Tapi kali ini tentu Anna akan menang.

Sebuah taxi yang berjalan ke arah pasar berhenti saat Anna melambaikan tangannya. Dengan segera Anna naik dan hanya menatap Reza yang kini malah berlari ke arah mobilnya. Pasti dia akan mengejar Anna lagi dengan mobil mewahnya itu.

"Pak tolong ngebut ke pasar ya" Anna memukul pelan berkali-kali bahu sang supir taxi.

"Ba...ba...baik neng" sahut sang supir taxi yang kelihatannya memang gagap itu.

Taxi langsung melaju kencang ke daerah pasar.

Saat Anna menoleh ke belakang Anna menghela nafas lega saat tak melihat mobil mengkilap Reza di belakang. Semoga dia menyerah untuk mengejar Anna.

Tak lama, taxi berhenti di parkiran pasar. Anna benar-benar kaget saar melihat mobil Reza ada di depannya untuk menghalangi jalan. Saat Anna membuka pintu, sang supir taxi mencegah Anna.

"Ba...ba...bayar du....dulu neng" kata supir taxi itu dengan gagap-gagap.

Anna gelagapan tidak tahu membayar pakai apa karena ia tak membawa uang atau apapun.
Seolah tak peduli Anna langsung turun dengan cepat dan menunjuki mobil Reza.
"Minta pada dia! Dia suami saya"

Setelah mengatakan itu Anna langsung berlari memasuki pasar yang kelihatan begitu ramai pagi ini.

Reza turun dari mobil dan langsung mengejar Anna. Tapi saat hampir saja dapat menangkap Anna. Tangan Reza seolah di tarik ke belakang, dengan kesal Reza menoleh ke belakang.

"Apa brengsek? Bisa lepaskan aku?" kata Reza marah-marah karena mangsanya kabur dengan tenang sekarang.

"Wa...wanita cantik ta...tadi bilang an...anda su...suaminya. Dia be...belum membayar ong...ongkos taxi sa...saya"

Reza mengeraskan rahangnya karena supir taxi ini berbicara dengan sangat membuang waktunya. Benar-benar lama! Dengan memutar bola matanya jengah dia tak ada waktu lagi menarik dompet dan mengambil uang. Jadinya Reza segera membuka jam tangan mahal miliknya bermerk Rolex dan memasukkan ke dalam saku kemeja sang supir gagap itu kenakan.

Dia langsung pergi mengejar Anna. Supir gagap itu meneguk ludahnya susah payah, dengan tangan gemetaran ia baru pertama kali ini memegang barang mahal sekelas Rolex itu. Supir gagap itu mencium berkali-kali jam tangan pemberian Reza sambil kembali menuju ke arah mobil taxinya. Orang-orang yang lalu lalang di pasar hanya menatap supir taxi itu dengan heran.

Sesekali Anna menoleh ke belakang, ia dapat melihat tubuh tinggi nan gagah Reza terus berlari mengejarnya. Anna ingin berhenti berlari barang sesaat tapi itu tidak mungkin, bisa-bisa di tangkap dan di bawa pulang secara paksa oleh Reza. Sakit di perutnya kian terasa tapi tak Anna pedulikan karena yang terpenting saat ini adalah aman dari Reza terlebih dulu.

Anna keluar dari dalam pasar dan menoleh ke belakang lagi, Reza semakin kencang berlari ke arahnya meski dalam kelihatan sangat berkeringat seksi dan lelah.

Child For HusbNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ