"Nyonya Anna" suara berat khas seorang pria membuat Anna dan juga Sheira menoleh ke belakang.

"Taylee? Kenapa?"

"Kita harus ke supermarket kan nyonya? Sebelum kita kesiangan" kata Taylee.

Anna memegang kepalanya. Ah ya dia baru ingat itu. Tapi dia juga ingin tahu kenapa Olivia bisa di asuh di panti asuhan. Apa orang tuanya sudah meninggal atau apa?

"Boleh aku minta alamat panti asuhan itu Sheira?"

Sheira meraba sesuatu di dalam tas sampingnya dan memberikan Anna sebuah kartu berwarna biru.
"Itu kartu namaku. Ada alamat panti asuhannya juga"

"Terima Kasih. Aku akan berkunjung nanti jika ada luang waktu" kata Anna dan kembali ke mobil.

Sheira hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Anna.

Setelah Anna kembali naik ke mobil. Mobil kembali berjalan.
"Ada apa nyonya?" tanya Mika penasaran. Dia tadi memang melihat Anna berbicara pada seorang wanita dan gadis kecil tapi tidak tahu permasalahannya apa.

"Ah tidak ada. Tadi aku mengira ada anak kehilangan orang tuanya ternyata tidak"

Mika hanya mengangguk mengiyakan. Ternyata Anna orang yang cukup baik, pikir Mika.

×××××

Mobil mewah nan mengkilap yang di naiki Anna, Mika dan juga Taylee menjadi pusat perhatian di supermarket.

Tak berlama-lama di dalam mobil. Anna dan juga Mika langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam supermarket itu.

"Jika nyonya sudah merasakan kelelahan langsung saja hubungi saya" kata Taylee dan langsung membawa mobil ke parkirannya.

Anna mengangguk dan mengikuti langkah Mika yang berjalan memasuki supermarket itu.

Mereka berkeliling-keliling memutari banyak sekali peralatan dapur. Mengambil berbagai keperluan dapur yang memang persediaannya sudah habis. Bumbu-bumbu dapur, selai roti, mie instan, susu, buah dan bla bla bla semuanya masuk ke dalam troly belanjaan.

Setelah berbelanja semua peralatan dapur dan lainnya.  Mika membayar semua belanjaan dan Mika meminta Anna duduk menunggu saja di kursi yang di sediakan khusus untuk menunggu di dekat kasir.

Belanjaan sudah di bayar. Mereka langsung kembali ke parkiran untuk memasukkan semua belanjaan ini ke dalam mobil. Setelah belanjaan masuk ke dalam bagasi dan baru saja Taylee menutup pintu bagasi.

Mata Anna tak sengaja melihat ke arah seseorang.

Jantungnya berdetak cepat. Meremas hatinya kuat-kuat, membuat rasa sakit yang tak bisa di lampiaskan dengan apapun. Demi tuhan katakan kalau ini mimpi! Benar-benar sakit. Keadaan sungguh membuatnya ingin lompat dari atas menara Eiffel untuk mati sekarang ini.

"Jehan kau... Kau tega" bisik Anna parau dengan halus.

Jehan sedang berjalan masuk ke supermarket bersama seorang wanita berparas cantik nan seksi. Wanita yang cukup Anna tahu karena dia pernah melihatnya di TV, Chef Elley. Chef yang cukup populer di kalangan banyak pria.

Child For HusbWo Geschichten leben. Entdecke jetzt