"emm itu, te-teman gue" jawab daffa gugup

"aleya?" tanya deeva lagi

"emm,"

"udah gak apa, gue sama bang iqbal aja" ucap deeva

"lo jemput gih, kasian dia" lanjut deeva

"enggak apa dev, gue sama lo aja. lagian gue emang lagi marahan sama anak tu dari kemarin" jawab daffa

"jadi gue pelampiasan?" tanya deeva sambil tertawa

"gue sih gak bilang, lo nya aja yang nyadar" jawab daffa sambil tertawa

"bang iqbal mana?" tanya deeva

"dikamarnya" jawah daffa

"oh"

"lo nginap sampai kapan?" tanya deeva lagi

"mungkin kalo gak besok, lusa"

"bagus deh, bosan gue liat muka lo terus"

"heh, rumah gue disebelah juga, noh disamping rumah lo" jawab daffa

"oiya gue lupa. setidaknya gak liat muka lo terus, bosan gue" ucap deeva sambil tertawa

"dih ganteng gini juga, yok ah, entar telat" jawab daffa sambil menarik tangan deeva dan membawanya ke luar rumah

"cuyy, gak usah pake pegang pegang juga kali!" ucap deeva sambil menepiskan tangan daffa dari tangannya

deeva mengambil ponselnya yang berada di saku kananya yang sedari tadi bergetar

ia melihat pesan dari nomor yang tidak dikenal

085XXXXXXXXX : dasar gak tau diri!

085XXXXXXXXX : PHO!!

085XXXXXXXXX : puas lo ngancurin hubungan gue sama daffa!!

085XXXXXXXXX : gue kira lo temen yang baik dev! eh rupanya teman makan temen!

085XXXXXXXXX : miris ya hidup lo! karna gak laku, bisanya ngembat cowo orang!

085XXXXXXXXX : liat aja pembalasan gue dev!

deeva membaca pesan pesan itu dengan tatapan kosong

"dev?" panggil daffa

deeva tidak bergeming

"deeva?" panggil daffa lagi

deeva tidak menjawabnya

"DEEVAA!!"  teriak daffa tepat telinga deeva

"apaa?! ngapain sih teriak di telinga gue?!" jawab deeva sambil mengelus ngelus telinganya pelan

"abisnya elo sih, gue panggil dari tadi gak nyaut nyaut!" protes daffa

deeva nampak gelagapan saat daffa menanyakan itu

"itu siapa? kok lo serius amat sih?" tanya daffa ingin mengambil ponsel deeva dari tangannya

tetapi berhasil ditepis oleh deeva

"kepo amat sih? bukan urusan lo" jawab deeva ketus

"yaudah ni" ucap daffa sambil menyodorkan helm ke deeva

deeva menerimanya dan langsung duduk di belakang daffa

daffa mengendarai motornya menuju sma harapan bangsa

---

deeva turun dari motor daffa yang sudah terpakir rapi di tempat parkiran sekolah

Ritirarsi Per Amore [COMPLETED]Where stories live. Discover now