Chapter 43

649 90 8
                                    

Jaebum mendorong dan menarik koper Bambam kesal. Bambam udah hampir setengah jam ngilang gitu aja. Yugyeom sibuk dengan baca kartun online di ponselnya dan Jinyoung seperti biasanya sudah sibuk baca buku tebal yang jadi bacaannya akhir-akhir ini.

"Heh! Yang bilang tadi harus buru-buru pas di mobil siapa ya?!" Omel Jaebum sedatangnya Bambam setengah berlari.

"Darimana sih?" Giliran Jinyoung yang selalu kalem nanya.

"Ada urusan dulu lah. Udah deh cepetan yuk anterin masuk," Bambam menarik kopernya dan berjalan begitu saja.

"Tuhkan! Emang ya itu bocah pantes ditinggal Lisa," Yugyeom menenangkan Jaebum yang semakin emosi dengan kelakuan Bambam.

"Ini tinggal masuk aja. Makasih udah nganter ya," Bambam menyalami temannya satu per satu.

"Safe flight, Bro. Kasih kabar kalau udah disana," ucap Yugyeom yang diangguki Bambam.

"Kalau ada perlu apapun bilang. Masalah Lisa masih bisa kita bantu dari Korea kok," Bambam lagi-lagi mengangguk dengan ucapan Jinyoung.

"Heh! Balik nanti cepetan. Jangan banyak tingkah disana. Ngerti?!" Yang lain terkekh dengan Jaebum yang sok galak tapi sebenernya paling khawatir sama Bambam.

"Masuk ya. Bye."

Bambam masuk ke dalam gate dan menghilang dalam kerubunan orang-orang yang juga akan berangkat entah kemana.




💢💢💢



"Kamu masa mau langsung pulang lagi? Baru beberapa hari disini loh," Ibu Lisa terduduk lemas ketika melihat Lisa sudah merapihkan barangnya lagi ke dalam koper besarnya.

Lisa terkekeh sembari memasukan bajunya satu per satu ke dalam koper.

"Aku janji bakal pulang lagi. Lagian aku kan udah bawain oleh-oleh banyak juga buat Ibu. Jangan sedih dong," Lisa duduk disamping ibunya dan menyandarkan kepalanya.

"Emang sih oleh-oleh banyak cuman kan Ibu masih kangen kamu."

Lisa hanya tersenyum melihat kelakuan ibunya ketika merajuk. Ternyata sifat cengeng dan manjanya turunan dari ibu kesayangannya ini.

"Bakal cepet lagi kok nanti pas pulang. Aku bawain temen-temen aku yang di Korea. Gimana?"

Tiba-tiba mata ibu Lisa berbinar dan menatap Lisa penuh harap. "Kamu bakal bawa Oppa Korea yang ganteng kayak di drama itu?"

"Emm, kalau Ibu gak nangis pas aku pergi nanti dibawain deh. Oke?" Ibu Lisa mengangguk semangat. Tuhkan disuguhin cowok ganteng doang pasti dapet izin sih.

"Kamu mau dianterin gak?" Lisa menggeleng. Ia segera mengganti pakaian rumahnya dengan pakaian pergi juga memoles sedikit riasan natural pada wajahnya.

"Aku pergi sama Mark oppa aja deh. Ibu kemarin lambungnya juga lagi kambuh, jangan maksain."

Lisa segera menarik kopernya menuju ruang tengah ketika sudah mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Dan, benar saja Mark sudah berdiri dan sebuah taksi terparkir di depan rumahnya.

"Aku pamit. Jaga kesehatan ya. Jangan terlalu banyak aktivitas yang buat capek," Lisa memeluk ibunya dan mencium pipi kanan juga kiri sebentar.

"Kamu jangan nakal. Butuh apapun tinggal bilang. Kalau mau pulang kapanpun silahkan, pintu rumah selalu terbuka untuk kamu, Sayang," giliran ibu Lisa mengecup dahinya Lisa. Dan tersenyum sopan pada Mrak yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Hati-hati!" Teriak ibu Lisa ketika taksi yang Lisa dan Mark naikki sudah mulai melaju.



"Aku cuman bisa anter kamu sampe sini aja. Gak masalah kan?" Lisa mengangguk pada Mark. Mereka kini saling peluk dan ditatap banyak pasang mata di area parkiran ini.

"Hati-hati Oppa disini. Butuh apapun hubungi aku aja ya," Lisa lalu menarik kopernya menjauh.

"Aku harus masuk gate yang—ahh yang paling kiri. Oke," Lisa mengecek tiketnya lalu sesegara mungkin menarik kopernya menuju tempat yang dianggapnya tepat.

Ia sedikit tersendat ketika harus melewati rombongan dari penumpang yang baru saja datang. Memang untuk menuju gate keberangkatan dia harus melewati gate kedatangan terlebih dahulu.

"Rame juga yang mau ke Thailand," gumam Lisa pelan menunggu antrian manusia.

"Lalisa," gadis itu menoleh ketika ia merasa ada yang menyebut namanya dan menyentuh bahunya pelan. Namun, suasananya terlalu ramai hingga ia tak melihat siapapun yang ia kenal.

"Lalisa!!" Lisa menoleh semakin mencari arah suara yang semakin menjauh menyebutkan namanya itu.

Lisa penasaran dengan yang menyebut namanya jelas itu. Mark kah datang lagi?

"Lalisaa!!"

"Sama aja kali ya namanya. Biarin deh," Lisa akhirnya lanjut berjalan menuju gate yang ia tuju dari awal setelah kerumunan orang mulai menipis.



💢💢💢



Sebelum lebaran diusahakan ini selesai. Oke? Oke.

😉😉😉😉😉

Makin ngaco abisan alur ceritanya wkwkkw

Vomment juseyo~~




-billoxx

HILANG [ bamlis ] ✔Where stories live. Discover now