Chapter 34

734 94 38
                                    

Lisa melipat tangannya di depan Bambam. Ia masih menunggu pria itu terlebih dahulu membuka suara. Sudah hampir 10 menit diam saja, itu sangat membuang waktu.

"Lis"

"Bam"

Mereka saling tatap ketika nyatanya mereka memanggil nama dalam waktu yang sama.

"Kamu dulu aja. Aku juga manggil tadi mau minta kamu ngomong lebih cepet," sanggah Lisa.

"Kamu lagi buru-buru? Kita bisa ngomong nanti kalau gitu," jawab Bambam.

"Kalau nanti keburu mood aku buat ngomong sama kamu udah gak ada. Cepet ngomong."

Dan, Bambam malah diem lagi pas udah dikasih waktu untuk berbicara.

"Bam, ayo dong. Ini udah mulai gelap," Lisa menghentakkan kakinya beberapa kali.

"Sengaja."

"Untuk?"

"Liat aja nanti. Kita pergi dulu yuk. Ngomongnya ditunda," Bambam menarik tangan Lisa menuju motornya.

Lisa malah terdiam di samping motornya. Memandang aneh pada wajah pria tinggi itu.

"Kenapa? Ayok naik," Bambam menepuk kursi belakangnya sebagai kode agar Lisa menaikkinya.

"Tapi, Bam—helmnya mana?" Bambam menepuk jidatnya lupa lalu membuka bagasi motor dan mengambil helm satu lagi.

"Nih," Lisa langsung memakai helm nya dan duduk di jok belakang. Ia tak sadar ketika ia refleks memeluk Bambam dari belakang ada senyum sangat mereka pada wajah keduanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ternyata mereka menuju pantai. Sampai di pantai jelas saja hari makin gelap. Berangkat pukul 7 malam dan kini sudah pukul 10 malam.

"Bam, kok malah ke pantai jam segini? Ini masih dingin tau udaranya," nama yang disebut hanya terkekeh dan duduk di kursi dekat pantai.

"Aku mau ngomong banyak hal sama kamu. Makanya aku cari tempat yang gak akan diganggguin sama orang lain," Lisa mendecih lalu ikut duduk di sampingnya.

HILANG [ bamlis ] ✔Where stories live. Discover now