Chapter 30

719 81 23
                                    

Lisa berjalan menyusuri koridor kampusnya. Tatapannya kosong ke depan. Ia merasa sendiri di tempat yang ramai seperti ini apakan normal?

Tidak.


Menumpuknya tugas membuat ia sedikit sibuk dan tidak banyak bertemu teman-temannya, bahkan Jisoo, Rose, Jennie pun hanya ia temui ketika akan berangkat ke kampus.

Ia mulai lelah dan berpikir untuk menghubungi temannya sekedar untuk menghilangkan rasa jenuhnya.

Bambam adalah orang pertama yang ia pikir namun juga orang pertama yang ia hapus dari daftar orang yg sedang senggang saat ini.

Bambam selalu saja ada alasan menemani temannya kesana atau kesini. Tugas kelompok dosen itu dan profesor itu. Sangat sibuk.


Lisa berjalan sendirian hingga sampai disebuah kedai kopi yang menyediakan banyak dessert juga.
Ia mulai memilih berbagai potong kue untuk meningkatkan mood nya yang kacau.

"Makan disini atau bawa pulang?" Tanya sang kasir

"Untuk disini," jawab Lisa sambil membuka resleting tasnya untuk mengambil dompet.

"Tambah itu dan yang itu lalu minumnya yang itu. Saya yang bayar," seseorang dengan seenaknya menunjuk beberapa kue dan menyerahkan sebuah kartu kredit.

Lisa tak menolak ia hanya tersenyum lalu membawa nampannya.

"Kok ada disini? Sendirian lagi," Lisa bertanya sambil memotong kecil kuenya.

"Lagian disini deket kampus, Lis. Jalan 3 menit aja sampe," kekehan terdengar dari keduanya.

"Ohiya. Mark oppa udah ini mau kemana?"

"Pulang. Lagian tumben nanya," desisi Mark.

"Nonton yuk. Aku yang bayar deh, menuhin janji waktu oppa anter aku pulang," Lisa menaik turunkan kedua alisnya.

"Ayo. Dibayarin terus jalan berdua lagi sama kamu, masa ditolak," Lisa ikut tertawa bersama Mark.

Ini aneh. Mark selalu datang saat seperti ini untuk menghibur, berbeda dengan Bambam, batin Lisa.


💢💢💢



Jennie baru saja datang ke kampusnya. Ia hanya ada jadwal kelas siang saja sebenarnya.

Ia menuju kantin untuk membeli kopi kalengan, namun ia melihat di kursi dekat jendela ada orang yang ia kenali.

Baru saja akan pergi namun namanya dipanggil, "Jennie-ya!! Sini!!" Seorang perempuan menggerakkan tangannya seperti sedang meminta untuk dihampiri.

Awalnya ingin pergi namun tak enak jika menolak.

"Aku sebenernya ada kelas jadi mau beli kopi doang. Unnie lagi apa disini sama--" Jennie melirik pria disamping Jisoo dengan tatapan nanar.

"Namanya Jinyoung. Park Jinyoung. Mirip nama artis ya, hahaha," mulai deh recehnya Jisoo keluar.

"Annyeonghaseyo, Jinyoung-ssi. Nama-- nama saya Jen-- Jennie. Teman sa-- satu apartemen Jisoo unnie," Jennie menunduk memberi hormat dan dibalas oleh Jinyoung.

Tatapan Jinyoung pada Jennie mungkin akan terlihat aneh jika dipandang. Seperti tatapan meredam sesuatu.

Jennie yang merasa canggung pun langsung pamit untuk pergi.

Ia berlari cukup cepat melewati berbagai tatapan aneh dari mahasiswa lainnya. Tidak biasanya seorang ratu kampus berlari dengan air mata yang mengalir.

HILANG [ bamlis ] ✔Where stories live. Discover now