Chapter 33

724 90 14
                                    

Hari ini Jisoo akan pergi makan siang bersama dengan Jinyoung. Mereka memang sudah berjanji untuk bertemu di depan gerbang kampus.

"Jisoo-ya!!" Jinyoung melambaikan tangannya. Dengan senyum manisnya Jisoo dengan cepat jalan menghampiri Jinyoung.

 Dengan senyum manisnya Jisoo dengan cepat jalan menghampiri Jinyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berangkat sekarang?" Jisoo hanya menanggapi dengan mengangguk.

Mereka manaikki mobil hitam yang dikendarai langsung oleh Jinyoung. Sebenarnya itu mobil kakaknya, ia hanya meminjam.

"Jis-" panggil Jinyoung dengan tatapan yang masih menatap jalan.

"Ada apa?" Merasa dipanggil Jisoo yang sedari tadi fokus dengan ponselnya pun langsung menatap Jinyoung.

"Emm. Itu—"

"Ngomong aja," potong Jisoo ketika sadar Jinyoung berbicara dengan sedikit terbata-bata.

"Temen kamu yang waktu itu di kantin kampus—"

"Jennie? Kenapa?"

"Dia beneran temen kamu?"

"Lah tadi kan oppa sendiri yang bilang 'temen kamu yang blablabla' terus ngapain tanya lagi?"

"Cuman mau mastiin aja."

"Lagian kenapa sama Jennie? Kenal? Dia juga deket sama Jaebum oppa tau! Baru inget, temen main yang empat serangkai kalian itu," sontak Jinyoung mendengus kasar. Ia tak menyangka selama ini ia berjuang namun tak pernah ada balasan ternyata memang perempuan itu sudah ada yang lain. Sahabatnya sendiri.

"Ohh. Kita makan di sini aja ya," Jinyoung langsung mencari tempat parkir yang nyaman.


💢💢💢


"Duh, aku minta maaf banget ya," Lisa mengatupkan kedua tangannya memohon.

"Lagian kemarin aku kebawa emosi. Maaf banget," perempuan itu masih memohon di depan seorang pria yang malah cengegesan.

"Santai, Lis. Aku gak masalah. Cuman disuruh cuti satu minggu dari kampus. Hehehe."

"Tapi kan itu awalnya gara-gara aku. Jadi malah Mark oppa yang berantem sama Bambam," Lisa masih mengerucutkan bibirnya sebal.

"Bambam juga kena cuti, jadi adil. Makan yuk ah," Mark langsung berdiri dan menarik tangan Lisa.

Jujur, Lisa merasa tak enak hati dengan Mark. Masalah kemarin Mark dan Bambam adu otot di koridor kampus sampai ke telinga para dosen. Sudah pasti jika dipanggil ke ruang khusus yang bermasalah pasti keluar minimal membawa surat skors atau bisa sampai surat keluar dari kampus.

Setelah mendapatkan tempat duduk yang dirasa pas, Mark langsung memesan makanan untuk mereka berdua.

"Aku yang bayar makan kali ini. Jarang juga makan sama kamu," Mark mencubit hidung Lisa.

HILANG [ bamlis ] ✔Where stories live. Discover now