Chapter 5

1.5K 189 5
                                    

Mungkin siang ini Bambam merasa mendapat kesialan karena ia kalah bermain dengan ketiga temannya Jinyoung, Yugyeom, dan Jaebum. Bayangkan saja karena kalah dalam permainan bola ia harus membelikan teman-temannya itu makanan. Yasudahlah ia merasa sebagai gentleman  maka harus adil dalam bermain, kan?



 Kringgg 

Bambam terus saja mengingat pesanan para temannya itu lalu berjalan menuju tempat pemesanan sekaligus kasir. 

"Selamat siang, anda ingin memesan apa?" tanya sang pelayan 

"Saya mau pesan iced americano empat dengan size medium dan es nya cukup sedikit saja lalu roti lapis tanpa acar dua terus kentang goreng tiga dan satu potong cheesecake untuk dibawa pulang" jawabnya sambil menunjuk pilihan menu yang tertera

"Baiklah, bisa lakukan pembayaran sekarang atau nanti saat pesanan sudah siap?" 

"Sekarang aja deh, saya mau menunggu sambil duduk di sebelah sana soalnya" Bambam dengan cepat menyerahkan uang cash sesuai jumlahnya dan menunggu di kursi pojok dekat kasir


"Kayaknya pernah liat dimana gitu ya? Beneran deh emang kenal cuman lupa namanya gitu mana rambutnya baday cuy" gumam Bambam dalam hati


Tanpa menunggu lama pesanan Bambam sudah siap dan ia segera mengambil pesanannya itu dan segera pergi karena teman pasti sudah protes dengan kelambatan Bambam. Namun, saat akan melewati pintu keluar ia kembali memperhatikan perempuan di sebelah pintu hingga tanpa ia sadari--


DUKK. 

Tanpa sengaja Bambam menabrak kaki kursi perempuan tersebut. Dengan malu ia menunduk hendak meminta maaf namun perempuan tersebut terlebih dahulu bicara 

 "Ahh, it's okay" ucap perempuan tersebut ramah sambil mengambil ketas-kertasnya yang ikut sedikit berhamburan di lantai  

Bambam hanya melihatnya sendu, ia teringat seseorang

"Maaf saya tidak sengaja dan tidak dapat membantu tangan saya sangat penuh" ucap Bambam dengan nada penuh penyesalan sambil membungkukkan badannya 45 derajat

Aduh lewat dikit aja wangi banget. Astaga! Aku kan gentleman harusnya bantuin dia cuman ini tangan penuh begini  

"Tak apa, saya hanya perlu merapihkan kertas saya" jawabnya tanpa melihat Bambam dan ia hanya sibuk dengan omelannya dalam bahasa Thailand yang dapat dimengerti oleh Bambam

"Saya mengerti bahasa anda karena saya dari Thailand juga, jadi sekali lagi maaf saya permisi" ucap Bambam dengan buru-buru. Bukan karna ia takut dimarahi

bukan,

Bambam hanya takut ia semakin memikirkan hal yang sangat mustahil terjadi di depan matanya ini




"Mungkin merindukan seseorang itu tidak salah, namun ketika sesorang yang tak mungkin menjadi milikmu malah menjadi  satu-satunya orang yang sangat kau rindukan. Itu salah. Mungkin" -Bambam 



💢💢💢



with LOPLOPLOP,

billoxx

HILANG [ bamlis ] ✔Where stories live. Discover now