Part 36 : Friends Until End

1.1K 58 2
                                    

Gimana sebelum baca vote dulu😂

Author POV

Pagi itu..

Ketika Safir hendak masuk ke dalam kelas, ia telah dihadang oleh empat cewe cantik yang sedari tadi telah menunggunya.

Alisha, Nanda, Quena dan Saras.

"Lama amat lo dateng." ucap Nanda sambil menatap Safir sinis. Ternyata tak hanya Nanda, ketiga temannya yang lain juga melakukan hal yang sama.

Dan Safir pun menjadi bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Emang kenapa Nan?" tanya Safir.

Saras menghela nafas. "Mending kita duduk dulu. Gak baik ngomonginnya di depan pintu."

Mereka pun menuju ke meja Safir. Dan kebetulan sekali, Zico belum datang. Mereka pun lebih leluasa bercerita.

"Oke. Gue mulai aja. Safir?" panggil Alisha.

"Ya Sha?"

"Safir, lo masih nganggep kita temen kan?" tanya Alisha.

"Ya masih lah! Ya kali gue ngelupain dan gak nganggep lo temen." jawab Safir.

"Terus kenapa lo gak ada cerita ke kita kalo lo kemaren mau self injury?" tanya Quena.

Skakmat.

"Gak bisa jawab huh?" ucap Nanda.

Nanda adalah orang yang paling spontan dan frontal jika dalam keadaan seperti ini. Dan Safir benar - benar tak dapat menjawab pertanyaan itu.

#Flashback mode on

Dua hari yang lalu.

Safir sedang berada di balkon. Ia hanya ditemani sepotong silet. Ya, Safir hendak melakukan self injury di tangannya.

Ia benar - benar frustasi. Nilai di sekolahnya menurun dan ia sering dinasehati oleh banyak guru. Belum lagi di organisasi. Kinerjanya di OSIS cukup menurun karena dua kali tak datang ke rapat.

Terakhir karena Ditya. Ah cowo itu. Ia berhasil membuat Safir hampir gila. Untung saja belum.

Tapi Safir hendak meluapkan semuanya melalui self injury ini.

Silet sudah berada di depan tangannya dan siap melayang langsung ke tangan.

Namun Safir tak kuasa. Ia kembali menangis. Tapi ia tetap memaksakan walau tangannya gemetar.

Dan saat itu juga, bibi tepat waktu. Ia datang di saat Safir hampir melakukannya. Bibi langsung membuang silet yang ada ditangan Safir dan membuat salah satu jari Safir terluka.

Bibi langsung membawa Safir masuk dan mengobatinya.

Dan Safir berpesan kepada bibi untuk tidak memberitahukan ini kepada kedua orang tuanya.

#Flashback mode off

"Jawab aja Fir. Jujur. Kita ada salah apa sama lo sampe lo gak cerita ke kita?" tanya Saras.

Safir berfikir keras. Baiklah, Safir mengaku ia salah. Ia tak pernah bercerita kepada keempat temannya itu jika ia kemarin hendak melakukan self injury.

"Oke. Jujur gue salah. Gue gak pernah cerita ke kalian. Tapi gue punya alasan. Gue gak mau kalian kepikiran, gue gak mau ngerepotin kalian. Gue tau kalian lagi banyak urusan di kelas 12 ini. Dan gue gak mau ganggu kalian dengan urusan hidup gue yang gak jelas." jelas Safir.

Friendship or Relationship? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang