Part 17 : Hah?

946 65 1
                                    

Author POV

Safir masih memikirkan orang yg kemarin sore mengantarnya ke rumah. Ia memanggil lelaki itu black man. Safir penasaran.

Safir sudah bercerita ke keempat sahabatnya. Alhasil, mereka juga tak tau itu siapa. Mungkin saja itu bukan anak SMA Kencana Raya. Tapi, celana nya sangat mirip dengan celana SMA itu. Terselip juga dasi merah bergradasi abu abu khas Keray.

"Udahlah fir, gak usah dipikirin. Biarin aja.." ucap Alisha.

Ucapan Alisha sukses membuyarkan pikiran Safir. "Hmm..iya sha." ucap Safir datar.

Mereka sedang menunggu bel isitirahat berbunyi. Masih sekitar 10 menit lagi bel baru berbunyi. Tapi keadaan kelas sudah sangat ribut. Danis, sang ketua kelas berusaha menenangkan. Tapi hasilnya nihil.

"Woy jangan berisik anjer!" teriak Danis.

Mereka semua tak menggubris. Mereka masih saja riuh. Danis pasrah.

Kebetulan di kelas 11-3 ada anak kembar yg satu kelas. Danis dan Dania. Ketua kelas dan sekretaris 11-3.

Tiba tiba ada chat line dari Alan di ponsel Safir.

Alan : Nanti lo gak usah ke kantin. Gue yg ke kelas lo.

Safir bingung. Kenapa ia tak boleh ke kantin? Lagi pula, Alan juga kenapa mau ke kelasnya?

Safir : Emang kenapa lan? Kok gue gak boleh ke kantin?

Beberapa menit kemudian, tepatnya 3 menit sebelum bel, Alan membalas.

Alan : Udah nurut aja. Bentar lagi gue otw kelas lo. Gue lagi beresin buku. Lo jangan kemana mana. Sampe gak ada di kelas, awas aja lo.

Safir : Serem amat masnya😁. Iya gue tunggu di kelas.

Ting ting ting, bel istirahat berbunyi. Anak anak dari seluruh kelas 10 - 12 keluar dari kelasnya dan langsung menuju ke kantin A, B dan C.

"Fir gak ikut bareng ke kantin?" tanya Quena.

Safir menggeleng. "Engga. Gue nanti nyusul aja."

Quena hanya ber-oh-ria.

"Kita tinggal ya.." pamit Saras.

Safir mengangguk. Mereka pun pergi meninggalkan kelas.

Oh iya, hari ini Ditya mau nembak Saras ya sepulang sekolah? Safir lupa. Untung saja ketiga sahabatnya tanpa Saras sudah ia beritau beberapa hari yg lalu. Jadi ia tinggal memberitau Alan dkk dan mencegah Saras pulang duluan nanti sore.

Safir bosan. Alan tak kunjung datang. Safir pun menundukkan kepalanya ke meja. Ia terlelap sebentar dan seketika ia spontan kaget ketika pundaknya di elus seseorang.

Alan.

"Alan? Lama amat sih? Gue laper tau gak.." ucap Safir lemas seraya mengangkat wajahnya..

Alan tersenyum kecil. "Maaf fir. Tadi dijalan ketemu anak kelas 10. Anak baru deh kayaknya. Dia nanya ruang Kepsek dimana. Yaudah gue anterin lah karena gue baik.."

Safir mendengus kesal. "Oh, gitu ya.."

"Jangan marah lah. Hmm..ikut gue yuk?" ajak Alan.

"Siapa yg marah? B aja kok. Mau kemana sih? Gue laper tauu.." kesal Safir.

Alan menggenggam tangan Safir. "Ikut aja yuk. Gue jamin ntar lo bakal kenyang kok. Percaya sama gue."

Safir pasrah. "Yaudah ayok."

Friendship or Relationship? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang