Part 35 : Angel Without Wings

831 57 9
                                    

Gimana sebelum baca vote dulu😂

Author POV

Safir sedang berjalan di koridor kelas 12. Ia menuju ke kelasnya.

Sampai akhirnya, ketika Safir masuk ke dalam kelas. Ia melihat di papan tulis terdapat tulisan.

Safir, you can do it! You can change again. And you can pass all over. I believe you.

- Z.A.X

"Siapa yang nulis?" Safir bertanya pada dirinya sendiri.

"Z.A.X?" batin Safir.

Tunggu. Siapa lagi orang yang berinisial Z.A.X selain Zico? Ya, ini pasti Zico.

"Zico! Where are you?" panggil Safir.

Zico muncul dari belakang rolling door kelas. Ia tak menampakkan wajahnya. Ia memakai topeng. Topeng harimau.

"Hai Safir." ucap Zico dengan topeng diwajahnya.

"What the... who's you?" ucap Safir.

"Why? I am..." tanya Zico.

"I'm so funny, right?" dengan pedenya Zico berbicara seperti itu.

"Funny? Haha yes you're so funny. Until I want to hit you now! Who's you?!" ucap Safir sambil mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke udara.

"Peace girl." Zico mengangkat kedua jarinya dan membuka topengnya.

Tampaklah hidung mancung dan mata hazel seorang Zico. Dan itu berhasil membuat Safir terpana sesaat.

"Hey? Gue tau gue ganteng. Tapi liatinnya biasa aja dong." ledek Zico.

Dan dalam waktu seperempat mili detik itu juga, Safir langsung memalingkan wajahnya. Ia tak mau melihat Zico lagi.

Tapi, dengan sigapnya, Zico menarik dagu Safir.

"Safir. Tatap mata gue." ucap Zico.

Oh God! Safir disuruh menatap mata hazel Zico! Yang ada Safir meleleh nanti melihatnya.

Safir masih memalingkan matanya. Ia sudah tak bisa memalingkan wajahnya karena Zico telah menahan dagunya.

"Safir? You hear me right?" tanya Zico.

Dan dengan ragu Safir menjawab. "Yes. I hear you, Co."

Keadaan kelas saat ini sangat sepi. Hanya ada mereka berdua. Maklum saja. Sekarang baru pukul 06.30. Waktu masuk masih sangat lama.

"Tatap mata gue, Fir." pinta Zico.

Mau tak mau, Safir harus menatap mata Indah milik Zico. Dengan berat hati, Safir mengarahkan matanya agar bertemu dengan mata Zico.

"Good girl." ucap Zico.

Safir menatap mata Zico. Dan Zico juga sedang melakukan hal yang sama. Tatapan Zico sangat dalam dan tajam kepada Safir. Seperti tak ingin melepasnya.

"Safir. Dengerin gue oke. Lo harus bangkit dari keterpurukan lo. Lo udah kelas 12. Gak ada waktu lagi buat mikirin hal kayak gitu. Jangan terpuruk hanya karena cowo yang gak peduli sama lo."

"Ditya peduli kok sama gue." batin Safir.

"Dan lo harus janji sama gue. Lo gak akan diem lagi, gak akan nangis lagi, dan gak akan terpuruk lagi. Kalo kalian jodoh, kalian bakal dipertemukan kembali kok. Percaya deh. Lagi pula, banyak kok orang yang sayang sama lo."

Friendship or Relationship? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang