Part 20 : Hang Out

1.1K 68 10
                                    

Author POV

Beberapa hari setelah Alan yg meminta maaf ke Safir. Dan Safir yg mendapat sebuah teddy bear raksasa hasil rayuannya ke Alan. Dan Alan pun tak dapat menolak. Ia membelikannya.

Hari hari di rumah, Safir bosan. UN kelas 12 juga belum saja tuntas. Dan selama beberapa hari ini juga, Alan tak ada kabar. Safir memaklumi. Mungkin ia sedang fokus belajar.

Hari ini, Safir bersama keempat sahabatnya berencana untuk hang out di cafe tengah kota. Seharusnya, 1 jam lagi Safir akan berangkat. Tapi sekarang ia masih yaa..seperti kebiasaannya di waktu libur. Ia masih menempel di kasur. Sampai Allen pun datang menggebrak pintu.

"Safir!! Bangun!! Sudah siang ini! Kamu ini anak perempuan bukan sih? Bangunnya siang terus akhir akhir ini!" teriak Allen.

Safir hanya berguling guling di kasur. Ia malas mendengar maminya yg satu itu mengomel seperti itu. Matanya masih seperti ada lem yg melekatkannya.

"Iya, mam. Bentar lagi ya."

Allen pasrah. Terserah lah kepada Safir. Karena Safir juga pasti tak mau menurutinya. Biar saja. Ia pun meninggalkan kamar Safir.

~~~

Di tempat lain, Ditya sedang bersama Dava dan Gilang. Mereka berada di rumah Gilang.

"Lu kemana aja, bro? Kayaknya gue lama gak ngeliat lo." ucap Dava sambil memainkan p-s nya.

Ditya tau. Kata kata Dava pasti ditujukan untuknya. Karena untuk siapa lagi kalo bukan dia? Masa iya Gilang?

"Gue nemenin temen gue yg ibunya di rawat." jelas Ditya datar sambil memainkan ponselnya.

"Siapa?" tanya Gilang.

"Nabil." jawab Ditya jujur. Ia tak pernah berbohong kepada kedua sahabatnya itu. Kecuali mungkin masalah hatinya dengan Safir.

"Hah?" ucap Dava dan Gilang berbarengan.

Ditya menaikkan satu alisnya dan menatap kedua wajah sahabatnya yg seketika berubah menjadi aneh.

"Cewek bro?" tanya Gilang.

Ditya hanya mengangguk. Dava dan Gilang saling bertatapan aneh sampai tak sadar game yg mereka mainkan sudah game over.

"Sejak kapan lo punya temen cewek selain Safir dkk?" tanya Dava menelisik.

"Sejak dia dateng lah." ucap Ditya dengan nada agak tinggi.

"Maksud gue, lo kenal dia darimana gitu." ucap Dava.

"Pas gue gak sengaja nabrak dia waktu di taman kota. Itu awal gue ketemu dia. Eh pas gue jogging gue ketemu dia lagi dan akhirnya gue kenalan. Namanya Nabil. Gak disangka sangka, ternyata dia sekolah di keray juga sekarang. Dia kelas 10-5. Jelaskan?" ucap Ditya.

Dava dan Gilang hanya mengangguk kecil. Berarti tandanya mereka belum saling mengenal lebih dekat. Kemajuan bagi Ditya berteman dengen cewek yg baru ia kenal. Itu menurut Dava dan Gilang.

~~~

Jam 10.00

Safir belum beranjak dari kasurnya. Padahal ia seharusnya berangkat menuju cafe. Dan sekarang, ia malah belum bangun. Dasar kebo!

Cipratan air mengenai wajah malas Safir. Ia terpaksa membuka matanya perlahan lahan. Pandangannya masih belum jelas. Namun ia merasa, di kamarnya ini, telah kedatangan banyak orang. Dan benar saja.

"Belom puas tidurnya, princess?" tanya Quena sambil bersedekap dada.

Sementara Alisha dan Nanda membawa sebuah ember kecil yg bisa ditebak, isinya pasti air.

Friendship or Relationship? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang