Part 31 : Begin to Pull Away

728 54 3
                                    

Gimana sebelum baca vote dulu?😂

Author POV

"Safir." panggil pak Wawan yang sedang berada di ambang pintu.

Safir yang sedang mengerjakan latihan soal pun langsung mengangkat wajahnya mendengar namanya dipanggil.

"Saya pak?"

"Iya. Sini kamu."

Perasaan takut mulai menghantui Safir. Apa ia berbuat salah?

Safir melangkahkan kakinya menuju ke ambang pintu, tempat pak Wawan berdiri.

"Ada apa ya pak?" tanya Safir.

"Bapak mau minta tolong. Kamu ke kelas 12-8 ya. Temuin Ditya. Suruh dia kesini sambil bawa agenda kelasnya." ucap pak Wawan panjang lebar.

Safir mengangguk. "Baik, pak. Kalo gitu, saya ke 12-8 dulu ya pak nemuin Ditya."

Pak Wawan mengangguk. Safir pun melenggang pergi menuju ke 12-8.

~~~

Lelah. Jenuh. Kata itulah yang menggambarkan hati Ditya sekarang. Lelah hanya dianggap 'sahabat'. Jenuh hanya berstatus 'friendzone'. Apa ia memang harus move on? Namun, kenangan selama 12 tahun bersama, tak mudah untuk dilupakan bukan?

Dan mulai hari itu, Ditya berusaha untuk sedikit menjauh, perlahan - lahan menjauh dari sosok 'Safir', demi kebaikan hati dan dirinya.

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu 12-8 berbunyi. Ada yang mengetuk. Dan saat itu juga, lamunan Ditya agak buyar.

Alea membuka pintu dan mendapati,

Safir, berada di ambang pintu.

Safir terlibat perbincangan dengan Alea. Dan tiba - tiba, Alea memanggil Ditya.

"Dit!" panggil Alea.

Sang empunya namapun, spontan kaget dan karena panggilan itu juga, lamunan Ditya benar - benar buyar total.

Ditya menghampiri Alea dan Safir tentunya.

"Apaan?" tanya Ditya.

"Lo dipanggil pak Wawan." ucap Safir.

"Oh. Dimana?" tanya Ditya.

"Di depan kelas gue, 12-4. Jangan lupa bawa agenda kelas lo." ucap Safir.

"12-4 mulu. Bosen gue."

"Lah? Lo kenapa deh? Pak Wawan emang lagi jam di kelas gue, ya dia ada di kelas gue lah! Masa iya ada di kelas lo!" sewot Safir.

"Bodo. Udah sana. Ntar gue kesana sendiri." ucap Ditya.

"Oh iya, makasih udah repot - repot kesini." sambung Ditya.

Safir yang mendengar perkataan Ditya pun, sontak kaget. Ada apa dengan Ditya? Kenapa tiba - tiba menjadi judes kepadanya?

"Ceritanya ngusir?" tanya Safir.

"Kalo iya?" tanya Ditya balik.

"Oh gitu? Yaudah gue balik." ucap Safir seraya meninggalkan 12-8.

Alea yang heran melihat kedua sahabat yang tiba - tiba tidak akur ini, hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala.

"Kalian aneh." ucap Alea sambil meninggalkan Ditya masuk ke kelas.

"Bukan kita. Tapi gue yang sengaja bikin ini aneh. Maafin gue bikin lo kesel, Fir." batin Ditya.

Friendship or Relationship? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang