Back Then [Flashback]

23.8K 1.5K 85
                                    

HUAAAAA.... MAAPKEUN....😭😭

Udah lama banget gak nyambung IL, ini seperti kacang lupa pada kulitnyaaaa.... Wkwk.... *digeplak readers

Well, kali ini aku mo fokus Wattpad lagi, so....

Happy reading😌

Dan yay! 1juta viewers, padahal abusrd. Huahaha....😋

Thanks buat pembaca IL, dan sori kalo storynya labil, gak jadi dibagi dua. Wkwk..

Oh iya, ini alurnya maju mundur, kek Syahrini, biar cantik😋

Ini part Flashback, yang ada hubungannya sama Once Upon A Time, dan gimana si Juleha bisa deket sama Abby.

Ada yang inget Juleha?

Back Then

"Gak bisa dihubungin!" ucap Abby, yang lebih dulu keluar dari mal.

Ia berjalan seraya menyibakkan rambutnya ke belakang. Ia sedang sibuk menghubungi Samuel, dan ini serasa dejavu. Dulu, Sam pernah seperti ini juga; tidak bisa dihubungi, yang tahu-tahu ia ternyata pernah mengalami kisah pahit dalam percintaannya.

Apa itu?

Friendzone.

Mungkin karena didukung oleh kaki jenjangnya, si Sam itu jadi lebih cepat menghilang. Padahal, hanya lima menit perbedaan waktu, saat Abby mengejar kepergian Sam dari Starbucks.

"Panggilannya sibuk," kata Abby lagi dengan nada khawatir, dan Alden juga Rio pun tahu-tahu mengangguk.

Hanya Lita dan Agatha yang terdiam, mereka berdua melongo menyadari sesuatu.

Well, bagaimana panggilannya tidak sibuk?

Ketiga orang itu kelabakan, ketiganya sama-sama menelepon nomor Samuel, jadi bagaimana tidak tubrukan?

"Kayaknya Kak Abby udah beneran jadi orang oon." Lita yang berdiri sambil bersedekap, menggeleng.

Anak kecil itu mendekati kakaknya, dan menarik jaket Abby, mencoba menyadarkannya. "Kak, Kak Abby."

Namun Abby menepis tangan Lita, tanpa mau menoleh juga. "Jangan brisik deh, Lit. Ini Kak Samnya gak bisa dihubungin...."

"Tapi-"

"Diem," tukas Abby, yang kembali melakukan panggilan.

Atha mendekati Alden, menepuk pundaknya pelan, pemuda itu sedang menghubungi Sam lewat sosial media. "Al, percuma dihubungin, sampe aku dapet nilai dua ratus, juga gak bakalan nyambung."

Alden menengok. "Tapi kan apa salahnya nyoba...."

Ia tak jadi menyambung ucapannya, saat ia melihat kalau Abby juga Rio, sedang menempelkan ponsel mereka ke telinga.

Lita menepuk jidatnya. "Kak Rio ketularan oonnya."

"Ini siapa yang bego di sini?!" pekik Alden, gemas.

Tadinya Abby akan mengamuk, karena ia tidak suka diteriaki oleh Alden di depan umum. Tapi saat ia beradu pandang dengan Rio, ia menatap pacarnya heran.

(Ongoing) Invisible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang