IL-3-My Bad Day [Alden]

64.6K 4.1K 67
                                    

"Aku tidak pernah diajari oleh orangtuaku untuk tidak peduli pada penderitaan orang lain apalagi ini kembaranku sendiri." ~Alden Pradipta

IL-3-My Bad Day [Alden]

Aku bertengger di atas motor sport pemberian kakek di hari ulang tahunku bulan lalu. Setelah selesai laporan kepada Abby, aku memasukkan ponselku ke dalam saku. Perkiraan Abby benar tentang kita akan pulang lebih awal karena jam pelajaran belum efektif. Tadi aku tidak sengaja menguping di ruang guru. Pak Sidik bilang kita bakal pulang jam sepuluh. Sayangnya, aku tidak tahan untuk tak segera minggat dari sini.

"Bro, gue ntar malem nginep di rumah lo ya? Bokap sama Nyokap gue lagi nemuin Shay."

Aku menengok ke samping dan ternyata itu Rio yang berbicara, sahabatku dari bayi. Rio, kata Abby dia itu playboy. Dia mematahkan hati cewek-cewek segampang mematahkan kerupuk udang.

"Ck, lo udah gede elah. Sendirian juga pasti berani." Aku sedang memakai helm dan sekilas berkaca di spion. Kayaknya hari ini pengin cukur, panas juga punya rambut gondrong.

Rio naik ke motor sport-nya yang terparkir di sampingku.

"Gue berani sendirian di rumah, yang gue takutin saking beraninya ntar gue nelpon cewek terus nyuruh dia ke rumah. Kalo berduaan pasti bakal ada adegan yang hot!" ucapnya diakhiri cengiran kuda.

Aku tidak menjawab apa-apa karena aku mengerti maksudnya.

"Semprul lo! Otak lo emang isinya cuma gituan semua," cibirku.

"Like father like son," timpal Rio santai.

"Ada yang lihat Alden gak?"

Aku tersentak saat samar-samar mendengar seseorang menanyakan keberadaanku, aku melirik Rio yang mulutnya cengar-cengir menatap ke belakangku.

"Alden! Alden ganteng!"

Cepat-cepat aku menyalakan motorku; dari spion aku melihat Atha berjalan mendekatiku dengan senyum terkembang di wajahnya. Dia melambai-lambaikan tangannya sambil terus meneriaki namaku.

"Alden! Gue kangen lo!"

Aku mencoba men-starter motorku. "Bego! Ayo dong nyala!"

Motor baru! Kenapa mogok?! Apa jangan-jangan ini motor pingsan karena tadi pagi dinaiki Abby yang tidak mandi?!

Aku memberanikan menoleh ke belakang, Atha terus mendekat ke arahku.

KAMPRET!

Tak ada pilihan lain selain menumpang motor Rio. "Ri, gue-"

Rio kampret!

Rio sudah tidak ada di sampingku, dia sudah menjauh dari posisiku. Sahabat macam apa dia?! Tega!

"Alden ..., Alden sayang...."

Belum putus asa, aku kembali menyalakan motorku. Aku tersenyum lebar karena akhirnya berhasil. Aku segera melaju menjauh dari Atha yang menyusulku dengan mempercepat langkahnya. Tubuh mungilnya itu tidak punya langkah yang panjang, suara cemprengnya pun bisa saja melukai gendang telingaku.

(Ongoing) Invisible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang