BAB 37 - Hana and Apologize

Start from the beginning
                                    

Cole tanpa bicara langsung melipat kakinya di depan mereka berdua. Hana meminta Fey untuk berpindah ke sebelah untuk melihat Cole lebih jelas.

"Maafkan aku," ujar Cole sambil menunduk.

Hana hanya menatapnya datar. Ia mengalihkan pandangannnya. "Bukankah sudah kubilang, aku tak ingin melihatmu lagi," balas Hana.

"Aku tahu aku berlebihan, aku orang brengsek. Tapi izinkan aku untuk jelaskan semuanya," pinta Cole.

"Gak ada yang perlu dijelasin, brengsek! Gak cukup kamu nyakitin Hana lagi, hah?!" samber Fey.

"Aku penderita AIDS."

Setelah Cole mengakuin hal itu, semuanya terdiam.

Hana menutup mulutnya, tak percaya.

Cole kini mengangkat kepalanya dan menatap Hana dalam. "Aku tahu aku seharusnya menjauhi kamu sejak dulu... tapi aku sudah tertarik denganmu sejak aku pertama kali melihatmu, disaat kamu bersama Axel dan aku penasaran dengan siapa wanita yang membuat orang seperti Axel jatuh hati."

"Kamu..!" Fey geram. Ternyata Cole sudah mengenal Hana sejak lama.

"Aku buta dalam cinta ini, aku akui aku banyak menyakiti banyak orang tapi aku tahu bahwa hidupku tak akan lama lagi." Ia bangkit berdiri. "Aku di sini hanya ingin bilang bahwa aku tulus mencintai kamu seutuhnya."

"Hanya itu? Pergi sana!" usir Fey yang bersiap untuk menariknya pergi. "Kamu tak pantas untuk mendapatkan Hana, psikopat!"

Hana tak mau menatap Cole, ia sungguh tak tahu apa yang harus dikatakan. Ia memang benar betul membencinya, tapi ia merutuk hatinya sendiri karena terlalu lembut untuk bisa mempertimbangkan untuk memaafkannnya sekarang. Ia pasti sudah gila.

"Aku akan membereskan semua kekacauanku padamu dan Axel. Aku tak mengharapkan maaf darimu, aku hanya ingin kamu mendengarkanku sekali saja dan setelah ini, aku akan menjauhi kamu selamanya. Aku tak berhak melihatmu lagi kan? Aku ini memang menjijikan untukmu kan?" Ia menunduk pada Hana. Karena tak direspon, ia bangkit dan berbalik akan keluar.

"Sebelumnya aku berterimakasih karena kamu sudah cukup mewarnai hidupku," ujarnya.

Hana yang mendengarnya mengepalkan tangannya, ia kembali memikirkan kehidupan Cole yang berantakan itu saat ia menceritakannya padanya dulu. Cole sebenarnya pria yang baik, cuma karena keadaan membuatnya jadi seperti ini dan ia seorang pecandu kuat, jadi Hana rasa wajar kenapa ia begitu.

Hana lalu menarik napasnya dalam. Memiliki dendam tak memiliki manfaat dan berujung sakit diakhir, Hana sudah mengalaminya dulu dan membuat dirinya menyesal. Jadi, mungkin tak ada salahnya memaafkan dirinya, lagipula ia tak akan melihatnya lagi.

"Aku maafkan kamu," ujarnya pelan tanpa melihatnya.

"Hana...." Fey yang mendengarnya bergeleng tidak percaya.

Cole yang masih berada di ambang pintu terdiam sebentar setelah mendengarnya. Dengan senyum kecil menghiasi wajahnya, ia kembali berjalan untuk pergi darinya, selamanya.

* * * *

Hana masih setia menunggu di depan ruang operasi Axel. Hal seperti ini pasti hal yang pasti sudah dilalui oleh Axel dulu. Ia sekarang mengerti kenapa Axel tak ingin Hana berada pada sisinya dulu, disaat seperti ini. Karena hal ini, masa-masa ini sangat membuatnya menderita. Ya, ia harus kuat walaupun sesekali goyah. Jika Axel mampu melalui ini sebelumnya, kenapa sekarang tidak, kan?

Tak lama, akhirnya dokter keluar. Hana dan lainnya bernapas lega ternyata operasi berjalan lancar. Setelah beberapa lama, dokter mengijinkan mereka masuk ke ruang inap Axel untuk melihat keadaan si pasien.

[2] Dear Mr CEO | ✔Where stories live. Discover now