BAB 37 - Hana and Apologize

11K 701 21
                                    

*****************************

Hana perlahan membuka tirai matanya, yang ia lihat sekarang adalah langit-langit yang berwarna putih, dan saat ia mengedarkan pandangannya, ia sadari sekarang ia berada di sebuah ruang inap rumah sakit. Tubuhnya terasa kaku saat digerakkan dan mulutnya terasa sangat kering, seperti ia tidak pernah minum berhari-hari. Ia berusaha bangkit sekuat tenaganya. Saat ia berhasil, ia kembali mengingat kejadian sebelumnya hingga ia bisa berada disini.

Hana melebarkan matanya. Axel?!

Ia segera mencabut asal infus dari tubuhnya dan bergegas berlari keluar untuk mencari Axel. Namun saat setengah berjalan, pencariaannya dihentikan oleh Fey, yang terlihat terkejut melihat Hana yang tiba-tiba berlari di lorong rumah sakit dengan panik.

"Hana!" seru Fey yang menarik tubuh Hana agar berhenti berlari.

"Fey... di mana Axel?!" tanya Hana kini sambil mengguncangkan tubuh Fey.

"Axel baik-baik aja... dia sedang di ruang operasi sekarang," jawab Fey hati-hati sambil mencakup wajah Hana dan mengusap pipinya, berupaya menenangkannya.

Hana menutup mulutnya, shock. "Operasi? Ya Tuhan... apa sangat parah...?"

Fey tak menjawabnya kini, ia menyuruh Hana untuk kembali ke ruangannya lagi, untuk menenangkan diri terlebih dahulu yang lalu akan ia jelaskan.

"Kalian sehabis kecelakaan kemarin, beruntung kalian selamat... tapi Axel..." Fey memulai bicara, Hana mendengarkan seksama. "Dia pendarahan banyak, tapi tenang aja, dia ini kan Axel," tambahnya dengan senyum meyakinkan.

Tubuh Hana seketika melemas, ia menguburkan wajahnya dengan tangannya. "Ini salahku... aku seharusnya gak ngajak dia pergi... bodoh..." Hana menyalahkan dirinya sendiri.

Fey mengelus lengan Hana. "Hana...bukan salahmu, ok?" Fey lalu menjatuhkan tubuh Hana padanya yang bergetar akibat menangis ini.

* * * *

Hana kembali membuka matanya lagi, kini yang ia lihat adalah Fey dan Hani di sebelahnya. Ia tak sadar tertidur di ruang inapnya. Hana mengangkat ujung bibirnya saat melihat senyum lega dari mereka berdua, dua orang terdekatnya.

"Hai Hana," sapa Hani sambil tersenyum.

"Hani..." sahut Hana. Ia lalu teringat sesuatu, "Axel... gimana dia?" tanyanya sambil bangkit duduk.

"Masih di ruang operasi, Na," balas Fey.

Hana menghela napas berat dan berusaha bangkit tapi dicegah oleh Fey dan Hani.

"Hana, kamu istirahat aja dulu ya, please," pinta Hani. Melihat raut wajah Hani yang khawatir, Hana mengurungkan niatnya.

Hana teringat sesuatu lagi saat menatap Hani. "Hani... kok kamu di sini? Bayi kamu gimana?"

"Gak pa-pa ada Rebel. Cuma aku sendiri ke sini," jawabnya, Hani mengelus rambut Hana. "Gimana keadaan kamu sekarang? Mendingan?"

Hana mengangguk pelan.

RINGG!

Karena ponsel Hani berdering, ia segera izin untuk mengangkatnya keluar ruangan. Hana yang melihatnya merasa tak enak, Hani yang masih baru-baru melahirkan ini harus pergi terbang ke sini, untuk membesuknya.

Tak lama setelah Hani keluar, pintu ruangan inap Hana ini kembali terbuka. Orang yang datang ini adalah orang paling terakhir yang ingin mereka berdua lihat terutama Hana.

Cole.

Fey segera berdiri menutupi Hana darinya.

"Mau apa kamu? Gimana cara kamu masuk?!" teriaknya dengan mata awas. "Cole!" panggil Fey, melihatnya masih bergeming di depan pintu.

[2] Dear Mr CEO | ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant