BAB 17 - Hana and Different

12.2K 664 29
                                    


*******************************

Axel segera melepaskan tangan mereka dengan paksa darinya dan bergegas menarik tangan Hana bersamanya untuk pergi dari sana tak peduli panggilan menerus ditunjukkan kepadanya dari belakang, ia makin mempercepat langkahnya.

"Axel, kamu kenapa sih?" tanya Hana saat sekarang berada di dalam mobil Axel. Sepanjang perjalanan, ia tak mengucapkan sepatah katapun yang hanya ekspresi tegang dengan rahang mengatup yang menghiasinya.

Axel tak mengindahkannya, ia terdiam seribu bahasa.

"Kamu aneh banget sih?" ucap Hana sedari bergeleng. Padahal ia ingin bertanya banyak hal pada Juna tentang si tuan menyebalkannya ini, bahkan banyak sekali! Dilihat dari ekspresi Axel tadi, sepertinya ia menyimpan banyak rahasia, apa kira-kira? Apa ada hubungannya dengannya?

Semoga saja ia bisa bertemu kembali, ya harus.

* * * *

"Kamu tinggal di mana sih? Aku jadi bisa menjemputmu daripada hujan-hujanan begini!" seru Cole saat bertemu Hana di tempat janjiannya hari ini. Ia lihat rambut Hana sedikit basah akibat berlarian di tengah hujan sehabis turun dari bus.

"Umm, gak pa-pa, deket sini kok."

"Kamu selalu membuatku penasaran." Ia menggelengkan kepalanya.

Hana terkekeh. "Bagus kalau kamu berpikir begitu."

Cole mengajak Hana pergi bersamanya ke pameran seni lukis. Hana sekarang menyadari Cole rutin untuk datang kemari setelah mendengar ceritanya, jelas kenapa Cole berjiwa seni dan free spirit like.

"Umm, Hana?" sapa seorang perempuan diikuti dengan tepukan di pundak Hana.

Hana menengok ke arah suara itu, ia terlihat terkejut mendapati siapa di belakangnya. "O-Oh... Kayleen?" Seketika saja flashback memenuhi kepalanya. Ia, berdua, dengan, dia, malam itu yang terpaksa ia ingat.

Senyum perempuan itu mengembang. "Hai, seneng bertemu denganmu lagi, Hana!" Kayleen memeluk Hana. Hana yang tengah melamun, segera membalas pelukannya dengan canggung.

"Kamu di sini lagi?" Hana menatapnya heran.

Kayleen mengibaskan tangannya. "Aku artist yang membuat semua ini."

Mata Hana melebar. "Wow, beneran? Keren banget loh semua ini!" Dia cantik, baik dan berbakat, apa yang kurang dari dia coba? Pikir Hana.

Kayleen mengedipkan matanya sebelah. "Ayo ikut aku, aku mau nunjukkin sesuatu kepadamu!"

Hana mengangguk dan mengikutinya berjalan menyusuri tempat ini sampai mereka berdua berhenti di depan sebuah lukisan sedang bergambar wanita berambut hitam panjang sedang tersenyum lebar pada langit, tapi Hana merasakan ada kesedihan di kedua manik wanita ini.

"Aku melukis ini karena terinspirasi olehmu," ujar Kayleen di sela kekaguman Hana akan lukisan indah ini.

Hana berkelit padanya, "A-Aku? Kenapa?"

Ia tersenyum sambil menaikkan bahu. "Entahlah, kamu memiliki sesuatu yang menarik perhatianku. Hmm yang mungkin semua orang, like something special about you."

Pipi Hana merona. "Kamu ngomong apa sih? Enggak kok!"

"Ih, kamu dikasih tahu begitu!" Ia menepuk lengan Hana sambil tertawa yang membuat Hana tersenyum. Kayleen kalo tertawa terlihat seperti anak kecil dan dia terlihat sangat ceria, mungkin karena ini Axel suka dia... ah, aku ngomong apa sih! Pikir Hana.

"Ini buat kamu aja!" ucap Kayleen dengan senyum lebar manisnya.

"Ah b-beneran?" Bukannya ini lukisan mahal? Pikir Hana yang sebelumnya sempat melihat harga yang tercantum di bawah lukisan ini.

[2] Dear Mr CEO | ✔Where stories live. Discover now