BAB 21 - Hana and Rumour

9.5K 630 24
                                    

******************************

"Apa yang telah lo lakuin, brengsek?!" Rebel menarik kerah Axel.

Sekarang Axel, Rebel, Fey dan Hana ada di dalam rumah sakit tepatnya di ruang tunggu menunggu hasil periksa dan pengobatan dokter. Sedangkan Hana masih duduk di bangku dan mengubur wajahnya, saat-saat ini adalah waktu penentu.

Axel bergeming tapi matanya daritadi mengunci pada Hana.

"Jawab pertanyaan gue!" teriak Rebel. Ia bahkan tak bisa menahan dirinya lagi hingga ia akan menghantam wajah Axel kalau ia tak mendengar teriakan Hana padanya, ia menghentikkan tangannya berupaya mengontrol emosinya.

"Stop! Kita masih dalam shock. Jadi, tolong jangan buat masalah. Kita bisa dengar penjelasannya nanti, lo pikir gue gak sama kayak lo?" teriak Hana dengan suara parau pada Rebel. Fey yang di sebelahnya berupaya menenangkannya.

Rebel akhirnya melepaskan Axel tapi ia masih terlihat geram, sedangkan Axel masih dalam posisinya.

Axel membenarkan kerahnya dan tubuhnya. Sebelumnya, ia menarik napasnya sampai ia berkata, "Dia hamil."

Ucapan Axel sukses membuat semua mata di sekitarnya memusatkan perhatiannya padanya apalagi Rebel yang kelewat syok.

Ia terhenyak. "Lo ngomong apa barusan?"

Tapi tepat saat Rebel bertanya, dokter yang memeriksa Hana keluar dari ruang darurat.

Kompak Hana dan semuanya berdiri menunggu hasil darinya.

"Bagaimana, dok? Dia baik-baik aja kan?" tanya Hana, diikuti lainnya.

Dokter tersebut membuka maskernya, ia mengedarkan pandangannya pada mereka semua dan menghela napas lega dihiasi dengan senyum. 

"Syukurlah, bayinya tidak apa-apa."

Semuanya menghela napas lega.

"Terimakasih, Tuhan," ucap Hana, begitupun semuanya yang merasa bersyukur.

Dokter kemudian mempersilahkan mereka masuk jika berkenan. Rebel, Fey and Hana masuk ke dalam ruangan, tapi sebelum masuk, Hana sempat menengok ke belakang dan Axel ternyata sudah menghilang.

* * * *

"Hai, Hani," sapa Hana di dalam saat Hani sudah sadar. Sekarang hanya ada Hana dan Hani di dalam ruangannya. Fey dan Rebel tengah keluar untuk membawakan makanan.

Hani tersenyum pada Hana, matanya masih terlihat sayu. "Hai, Hana." 

Hana mengedarkan pandangannya ke sekujur tubuh Hani, ia nelangsa saat melihat kaki Hani kini diperban.

"Gimana perasaanmu sekarang?" tanya Hana sambil membelai rambut Hani.

Hani tersenyum kecil. "Lumayan." Ia kemudian menatap Hana dalam. "Hana, aku mau ngomong sesuatu kepadamu, tapi mohon percayain perkataanku ya."

Hana tersenyum aneh. "Kenapa sih, Ni? Serius banget?"

Hani menggeleng. "Memang. Seperti yang aku bilang dari dulu, Na." Ia menghembuskan napas berat. "Jauhin Axel."

"Kok jadi Axel sih? Udah, kamu istirahat aja dulu." Hana tahu Hani jika membicarakan laki-laki satu ini pasti selalu menjelekkannya berikut umpatan di depannya, ia sudah kebal tapi kalau mendengarnya terus pasti jenuh apalagi di keadaan Hani sekarang.

"Aku serius Hana, aku rasa aku harus kasih tahu kamu sekarang!"

Hana mengerutkan kening. "Kenapa, Ni? Dia apain kamu? Oh ya, btw kok Axel bisa sama kamu sih?"

[2] Dear Mr CEO | ✔Where stories live. Discover now