BAB 7 - Hana and That xx

16.5K 885 13
                                    

******************************

Apa yang akan kau rasakan jika kau bertemu seseorang yang kau anggap sudah mati, muncul kembali di hadapanmu seolah tak terjadi apa-apa? Apa kau akan merasa senang, takut, sedih atau merasakan semuanya menjadi satu? Ya, itu yang Hana rasakan sekarang ini. 

But... something different about him.

Hana merasa dia bukan orang yang sama lagi seperti dulu, ia tak pernah melihat seseorang terlihat seperti tak bernyawa sepertinya, mungkin mati definisi yang sangat cocok untuknya. Zombie? Mungkin ucapan Fey ada benarnya.

"Hey, kamu mendengarku tidak?" tanyanya sambil mengibaskan tangannya ke depan wajah Hana.

Hana terkesiap dari lamunannya. "H-Huh?" Hana jadi gelagapan.

"Aku ulang sekali lagi, kamu siapanya Cole?"

Hana menaikkan kedua alisnya maksimal. "Umm, a-apa?" Kenapa nama Cole tiba-tiba dibawa?

"Kamu mendengarku, girlie."

"Dia bosku, kenapa kamu nanya begitu?" tanya Hana heran.

Dia mengerutkan keningnya. "Bos? Kamu yakin?"

Hana mengangguk pelan. "Ya."

Ia mengangguk pula dan kembali menggunakan kacamata hitamnya, ia lalu berbalik akan pergi tapi langkahnya dihentikkan oleh panggilan Hana, "Axel?"

Ia menghentikkan langkahnya tapi tidak berbalik ataupun menjawab.

Hana menarik napasnya dan menghembuskannya perlahan. "Umm, maafin aku." Akhirnya kata-kata yang ingin ia ucapkan sedari dulu keluar juga, yang rasanya sangat sulit diungkapkan dulu.

Setelah beberapa saat Hana mengucapakan kalimat tersebut, tiba-tiba terdengar suara tawa garing dari cowok ini seolah lontaran Hana tadi merupakan hal terlucu yang pernah didengar. Ia lalu berbalik menghadap Hana lagi dengan senyum samar.

"Maaf, perkataan kamu tadi sangat lucu. Hmm, aku harus ngomong apa ya? Aku rasa gak ada yang perlu diomongin lagi, ya kan?" ucapnya, tapi terdengar mencekam.

"Maksud kamu?"

Axel melipat tangannya, matanya memutar ke atas. "We were young, being in love and heartbroken. Aku rasa itu hal yang wajar, i mean that's life  gak ada yang perlu disesali," ucapnya, "dan satu hal yang yang perlu kamu ketahui, aku yang harus minta maaf padamu," ia mengangguk sambil menatap Hana yang terkesima. "Yap, aku minta maaf padamu."

Hana tertawa kecil dan memutuskan pandangannya dari Axel. "Kamu ngomong apa sih? Kamu gak perlu minta maaf."

Axel melangkah selangkah maju ke arah Hana dan mengulurkan tangannya. Hana menatapnya dengan ekspresi penuh tanya padanya.

"Namaku Axel Leonard Sieghart. Kamu bisa panggil aku Axel, orang yang kamu kenal dulu udah mati jadi... nice to meet you."

Hana tak membalas uluran tangan Axel, ia hanya menatap wajah Axel yang mencoba membaca ekspresinya dibalik kacamata hitamnya ini.

Axel menatap tangannnya sebentar lalu menjatuhkannya. "Rude, huh?"

Hana menggeleng tak percaya padanya. "Itu aja? Itu yang mau kamu bilang setelah bertahun lamanya kita gak bertemu?"

Axel meringis geli lalu membuka kacamatanya, Hana sekarang menyadari bahwa ekspresinya sekarang terlihat... tak berperasaan.

"Siapa namamu? Umm, Anna? Nana?" Axel berkernyit menatap ke atas mencoba mengingat ingat nama Hana ini. "Uhh... Natasha?" 

[2] Dear Mr CEO | ✔Where stories live. Discover now