Part 25

1.1K 142 3
                                    

"..." wajahnya yang serius tidak menjawab apapun..
"Yaaa! Turunkan.. turunkaaan.." ucap ku meronta-ronta dalam pelukan nya..
.
Orang-orang yang bermain ice skating seketika terdiam.. melihat seorang namja yang berjalan tanpa menggunakan alas kaki di atas papan es yang membeku mengangkat seorang yoeja di pelukan nya..
.
Sehun oppa pun meletakan tubuhku di tempat duduk penonton.. melepas sepatu pisau ice skating dari kakiku..
.
Wajahku yang sedikit cemberut menandakan bahwa kami tidak jadi bermain ice skating..

Wajahku yang sedikit cemberut menandakan bahwa kami tidak jadi bermain ice skating

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Sehun yang duduk berlutut di depan ku yang masih duduk di kursi.. Sehun oppa yang melepaskan sapu tangan nya perlahan dan sedikit mengintip..
.
"Tidak berdarah bukan? Kau tidak percaya.. itu hanya memerah.." ucapku..
"Huuuf.. Syukurlah.." ucap nya menghembuskan nafas dari mulutnya lalu tersenyum menatap ku..
.
"Kalau begitu kita jadi bermain ice skating?" Mata ku yang mengedip-ngedip menggoda nya..
"Tidak.." ucapnya tegas..
.
"Huh! Menyebalkan!" Ucap ku melipat sikut tangan ku kesal..
.
Sehun oppa yang masih duduk berlutut di hadapan ku melihat sesuatu pada lutut ku..
.
"Kau masih memiliki bekas luka dari kejadian 10 tahun lalu itu?" Ucap sehun.. lalu kulihat lutut ku..
"Mm.. memang.. itu sudah lama sekali.. untung ada namja kecil cadel dan baik hati menolongku cepat.."
.
"Lalu ini juga.." ucap sehun oppa menunjuk pergelangan kaki kanan ku..
"Mm.. memang.. itu juga sudah hampir 1 bulan.. tapi sayang nya yang menolongku bukanlah namja cadel yang baik hati lagi.. tapi namja yang memarahiku dan menyuruhku untuk berhenti menangis.."
.
Sehun yang menatap ku dari arah bawah.. sepertinya dia menyadari bahwa aku sedang menyindirnya..
.
Sehun oppa yang tersenyum dan duduk di sampingku..
.
"Kau harus berhati-hati.." ucapnya lembut..
"..."
"Jika kau tahu kau sering terjatuh dan terluka maka tidak seharusnya kau mendaki gunung sorak dan membuat kaki mu terluka untuk ke-2 kalinya.. lalu jangan melakukan kegiatan bodoh yang akan melukaimu.." ucapnya..
.
"..." sebelumnya aku yang sedikit cemberut karena suamiku melarang bermain ice skating sekarang sedikit tersenyum.. namja ini benar-benar perhatian..
.
"Maaf.. Kau pasti lelah.. karena terlalu mengkhawatirkanku.." ucapku..
"Jangan membuat tubuhmu terluka lagi mulai detik ini.. Ini adalah perintah.." Ucap nya..
.
Aku tersenyum.. melihat sosok suamiku seperti ini.. memang sejak awal aku tidak menyetujui pernikahan ini karena aku tidak berpacaran dulu dengannya.. bahkan mengenalinya saja tidak..
.
tapi..
.
Mengenali seseorang untuk menjadi calon pendamping hidupku setelah menikah itu lebih menarik..
.
"Aku akan berhati-hati chagi.." ucapku mulai tersenyum dan melirik namja sampingku dengan tatapan sedikit malu.. dan sepertinya pipiku nulai memerah..
.
Tiba-tiba terbesit dalam pikiran ku saat 10 tahun lalu..
.
"Sepuluh tahun tanpa diriku.. apakah kau merasa gelisah?" Ucapku..
"..." sehun hanya diam tidak mengerti..
.
"Apa kau tahu? Sejak namja cadel itu memberikan sapu tangan padaku.. aku benar-benar gelisah hingga aku tidak bisa tidur tenang selama 7 hari kedepan.. aku terus memikirkan namja kecil itu.."
"..." suamiku tersenyum..
.
"Seorang yoeja sudah mulai jatuh cinta pada umur 10 tahun? Kkk.. anak yoeja yang nakal.. hehe.. dan selama 10 tahun ini aku tidak menyukai namja siapapun.. kecuali namja cadel itu.. kalau aku ingat masa itu benar-benar memalukan kkk.. tapi dia sudah berada disampingku sekarang.. sudah menjadi suamiku.." ucap ku tersenyum dan menunduk..
.
Sehun oppa menatap mataku..
.
"Gumawo.. kau telah menikahiku.." ucapku..
.
Tiba-tiba.. kata yang keluar dari mulut suamiku..
.
"Aku juga.. sangat merindukanmu.." ucapnya..
"Benarkah? Apa kau juga mencintaiku saat usia ku 10 tahun??"
.
Tiba-tiba sehun terdiam tanpa menjawab apapun.. hanya menunduk dan membiarkan pertanyaan itu menghilang tanpa jawaban..

I am the Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang