Part 7

2K 207 4
                                    

Tahun 2016 (Autumn)
.
SEHUN POV :
.
Aku berjalan masuk kedalam ballroom di tengah universitas seoul.. kini usiaku 22 tahun dan hanya 2bulan lagi aku melakukan wisuda sebagai tanda menyelesaikan kuliah tingkat akhir..
.
Semakin tumbuh menjadi dewasa aku bisa mengatakan huruf S dengan fasih dan lancar karena terus berlatih..
.
Aku yang memakai kemeja biru dan celana hitam masuk kedalam kelas.. dikelas umum ini aku tidak mengikuti kelas tambahan karena aku sudah memenuhi semua tugas.. aku hanya ingin memberikan tugas akhir dan menerima revisi dari profesor Burg yang membantuku menyelesaikan tugas akhir yang sekarang sedang berbicara di depan ruangan ballroom ini..
.
Kuletakan ponsel milikku di atas meja dan kulipat kedua lengan ku menunggu kelas ini dimulai hingga aku memberikan tugas di akhir kelas pada prof..
.
Tiba-tiba..
.
DRRT.. DRRT.. DRRT..
Ponsel ku bergetar dengan nada silent di dalam ballroom ini.. kulihat pesan masuk ke dalam ponselku.. eomma..
.
-Sehun sayang jika kau pulang belikan hotpack di apotik. Eomma tidak kuat untuk pergi ke luar. Cuaca seoul benar-benar dingin-
-Ne eomma. Tolong tunggu sehun sebentar lagi pulang-
.
"Eomma.." ucapku pelan pada diriku sendiri.. eomma sekarang menjadi sering sakit akhir-akhir ini.. tubuhnya yang mulai lemah, bibir nya yang putih pucat dan sering terbatuk..
.
Tidak lama kelas berakhir dan jam sudah menunjukan pukul 19.00 aku cepat menelpon eomma dan berlari ke parkiran menuju mobil..
.
BROOOOOOM.. BROOOOM..
.
Pedal gas mobil yang aku tekan sangat kuat membuat orang-orang yang berjalan dengan tenang terlihat kesal dan memaki mobil ku yang melewati mereka..
.
Kecepatan mobil ini 120km/jam kecepatan mobil yang biasa orang lakukan pada suasana genting.. tapi aku yang cepat menekan rem..
.
CKIIIIIIK..
.
Aku cepat menekan pedal rem saat melihat apotik kecil dan membeli 20 buah hotpack ,obat batuk dan beberapa vitamin untuk eomma dan cepat kembali masuk kedalam mobil dan kembali menekan pedal gas lagi dalam kecepatan penuh..
.
Tidak lama sampai di depan rumah ku.. appa dan eomma membeli 1 buah rumah di satu buah komplek perumahan kuno di daerah seoul..
.
"Eomma.. sehun pulang.. eomma.." ucap ku yang mengetuk pintu kayu kuno milik rumahku..
.
BRUK..
Tidak lama pintu terbuka dan kulihat eomma yang tersenyum memegang daun pintu.. wajah cantiknya dulu berubah menjadi sedikit keriput.. rambutnya yang hitam halus dan tebal kini dihiasi helai-helai rambut berwarna putih.. pundak nya yang rapuh dan hanya 1 helai scraft coklat berbulu yang menjaga tubuhnya yang iya lingkar di leher nya..
.
"..."aku yang cepat memeluk tubuh eomma.. tidak ada yang berubah.. hanya tubuh rapuh eomma yang sekarang berada di dekapan dadaku.. bukan aku yang berada di dekapan nya lagi.. tapi sebaliknya..
.
"Aigo.. uhuk..uhuk.. sehuna.. kau ini bukan anak kecil lagi.. lepaskan pelukan mu.. uhuk.. uhuk.. kau membawa hotpacknya? Tapi? Sehunaa.. ini banyak sekali.. eomma hanya minta belikan 3 buah kenapa kau membeli sebanyak ini.. uhuk.. uhuk.. uhuk.." eomma yang mengambil kantong plastik dari genggaman ku hanya terbatuk lemah..
"Eomma.. kita ke dokter.. ayo kita obati penyakitmu.."
"Tidak sehun.. eomma sudah baik baik saja.."
"Eomma! Kalau eomma baik baik saja kenapa eomma selalu batuk dan wajah eomma terlihat sangat pucat???" Ucap ku khawatir memegang pundak eomma..
.
"Lihat itu.." ucap eomma menunjuk 1 buah lemari kaca.. puluhan hingga ratusan botol obat dan vitamin yang selalu aku beli untuk mengobati eomma karena eomma selalu menolak untuk dibawa ke Rumah Sakit..
.
"Eomma sudah minum semua obat yang kamu bawa sehun.. eomma baik baik saja.. hanya saja karena usia eomma tidak muda lagi nak.."
"Eomma jangan bohongi sehun.."
.
Tiba-tiba eomma terdiam.. matanya mulai berkaca-kaca melihat wajahku yang sekarang berada jauh lebih tinggi darinya..
.
"Eom.. ma.. baik baik saja.." ucap eomma masih menyempatkan tersenyum..
.
Eomma adalah orang yang keras kepala untuk di bawa ke rumah sakit hanya untuk mengecek keadaan nya.. walaupum dokter klinik dekat komplek ini eomma tetap menolaknya.. jadi disini aku dan appa yang bergantian menjaga eomma..
.
Aku membantu eomma dan memberikan obat untuk eomma hingga eomma tertidur di depan ruang tv di sofa di atas pahaku.. kulihat jam dinding menunjukan pukul 22.00..
.
"Eomma.. dimana appa?"
"Ya tuhan! Eomma lupa.. mobil appa tadi sedang dipinjam oleh pendeta teman appa yang sedang berkabung.. ayo cepat sehun jemput appa di gereja! Ini sudah malam!! Bagaimana ini.. ini salah eomma.."
"Ne eomma.. aku akan jemput appa sekarang.." ucapku cepat mengambil kunci mobil dan menjemput appa pukul 22.00 malam ini di gereja di tengah kota seoul..
.
Kenapa appa tidak menelpon ku atau eomma.. kenapa appa hanya menunggunku saja di gereja.. sekitar 45 menit perjalanan dari rumah ku menuju gereja tempat appa bekerja.. Appa ku yang bekerja sebagai kepala pendeta di gereja ini.. aku berlari membawa mantel hangat dan masuk ke dalam gereja..
.
BRUK..
Pintu gereja dengan kayu jati yang kokoh membuat suara hentaman yang keras.. tapi kulihat seorang namja paruh baya duduk di bangku paling depan hanya diam tidak merubah posisi nya hanya sedikit melamun..
.
Aku melangkah pelan mendekatinya.. kulihat wajah appa yang menunduk dan hanya melihat telapak tangan nya.. aku yang cepat menyematkan mantel hangat pada bahu appa agar dia terasa hangat..
.
"..." appa menoleh padaku dan tersenyum melihat kedatangan ku.. aku kembali duduk disampingnya.. di bangku paling depan gereja ini..
.
"Kenapa kau tidak menelpon ku? Kenapa kau harus menunggu ku datang kemari? Dan membiarkan mu kedinginan?"
"..." appa hanya diam hanya melihat satu buah lilin yang masih menyala diantara lilin yang lain di atas piano didalam gereja..
.
"Eomma sakit.. sehun tidak tahu harus melakukan apalagi.. sehun takut terjadi apa-apa pada eomma.. eomma tidak mau di bawa ke Rumah Sakit.. usia eomma pun lebih muda dari appa tapi eomma terlihat lebih tua sekarang.. bibir eomma.. pucat seperti mayat hidup.. sehun.. takut terjadi apa-apa padanya.. sehun tidak mau kehilangan eomma.. kenapa obat yang sehun berikan pada eomma tidak ada yang bisa membuat eomma terlihat sehat.." gumam ku pelan dan menunduk.. appa adalah teman curhat ku.. aku selalu menceritakan keluh kesal ku padanya.. karena appa adalah seorang pendeta maka appa lebih mengerti aku.. sebagai anaknya..
.
Tiba-tiba appa menoleh melihatku.. matanya berkaca-kaca hanya diam tanpa mengeluarkan suara..
.
OOH SEHUN POV END.

.....

OOH WILLIS (Sehun Appa) POV :
.
Sehuna.. maafkan appa.. maafkan appa.. maafkan appa..
.
~FLASHBACK 6 TAHUN YANG LALU~
.
Aku keluar dari gereja.. malam ini di sorak mountain aku masih berjalan menutup pintu belakang gereja ini dan menggemboknya.. tapi.. tiba-tiba pergerakan ku berhenti ketika melihat beberapa ekor rusa berlari melompat ketakutan.. dan gemuruh seekor binatang..
.
-GRRRRRRRRRRKKKKK!!!-
.
Aku yang cepat berlari mendekati sumber suara dan kulihat.. anak kandung ku ooh sehun sedang mencengkram leher rusa dengan tangan nya dan darah rusa yang berlumuran dan tumpah pada pakaian dan wajahnya..
.
"OOH SEHUN!!!!!!!!"
.
Sehun.. anak kandung ku satu-satunya menoleh tanpa dosa seperti kebingungan dan terlihat sedikit takut..
.
"Ap.. pa.."

TBC#exofanfiction #exoimagine #imagineexo #baekhyun #jongin #kimjongin #kyungsoo #dokyungsoo #oohsehun #sehun #suho #kimjoonmyoen #xiumin #Exodrama9006IamtheLuckyOne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
TBC
#exofanfiction #exoimagine #imagineexo #baekhyun #jongin #kimjongin #kyungsoo #dokyungsoo #oohsehun #sehun #suho #kimjoonmyoen #xiumin #Exodrama9006IamtheLuckyOne

I am the Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang