Part 23

1.1K 145 6
                                    

"Aku.. ta.. kut.. hhhhhh.. aku takut.. hiks.. hhh.."
"Aku disini jiwon.. aku disini.."
.
Sejak detik itu juga.. aku percaya bahwa iblis itu ada keberadaannya..
.
Sehun yang memelukku hangat di malam ini masih di rumah joy.. suara isak tangis keluarga dan teman-teman angakatan kami benar-benar membuat suasana begitu sangat haru..
.
Eomma dan appa ku tidak lama datang ke rumah joy dan turut berduka cita.. aku masih duduk di sofa di samping sehun yang semenjak tadi tidak pernah pergi jauh dariku.. hanya merangkul pundakku..
.
Proses pemakaman joy malam nanti.. menunggu keluarga besar joy yang berada dari japan.. dan joy akan dilakukan kremasi dan abu dari tubuhnya akan di simpan di rumah abu setelah di kremasi..
.
Jam sudah menunjukan pukul 21.00 malam.. orang-orang datang dan pergi berdatangan ke rumah duka..
.
"Jiwon.. makan dulu.." ucap sehun oppa yang memberikan ku soup hangat yang di berikan pembantu di rumah ini..
"..." aku hanya menggelengkan kepala..
.
"Dari pagi tidak ada yang masuk kedalam perutmu bukan? Ayo makan dulu jiwon.. kau masih dalam masa penyembuhan.. luka kaki mu belum kering.. makanlah.."
"..."
.
Tiba-tiba..
.
"Istriku.."
.
Tiba-tiba 1 buah sendok yang penuh dengan air sup hangat dan kepulan asap yang berada tepat di depan mulutku.. aku menatap mata sehun dan mata suamiku seperti berkata..
.
-Makanlah..-
.
"..." aku masih diam hanya menatap matanya.. mata sehun yang sedikit memicingkan matanya seperti berkata..
.
-Kau akan sakit..-
.
"..." akhirnya aku membuka sedikit mulut ku dan membiarkan sehun oppa memasukan 1 sendok sup hangat kedalam mulutku..
.
"Jiwonah.. lagi.. aaaa.. buka mulutmu.."
"Aku tidak lapar chagi.. simpan saja di atas nakas sampingmu.."
"Istriku.." ucap nya lembut dan memegang pipiku..
.

" ucap nya lembut dan memegang pipiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
"Joy tidak akan pergi kemana-mana.. Dia tetap ada dihati kamu.. joy orang yang baik.. Pasti sekarang dia berada ditempat yang baik pula.. Jangan menyeselasi keadaan, jiwon.. Semua yang sudah terjadi biarlah terjadi.. Yang penting, kamu jangan pernah lupa untuk mendoakan joy.. agar joy bisa bahagia disana.."
.
Entah kenapa.. nasihat yang keluar dari mulut suamiku membuat aku kembali mengingat saat-saat aku bersama joy.. saat di kelas.. di dalam kantin.. saat movie date.. saat dia membantuku dalam acara lamaran dan pernikahanku..
.
"Sekarang.. aku benar-benar kehilangan.....
.
Air mata.. yang kembali turun dan membanjiri pipiku tidak bisa aku tahan lagi.. mata ku terpejam berusaha menutup mata dan mencoba terbangun dari mimpi yang benar-benar buruk dalam hidupku..
.
-----------------------
.
"Aku benar-benar kehilangan joy.. hiks.. hhhhh.. hhhh.. hhhh.." tangisan yang aku keluarkan sambil memejamkan mata..
.
Ya tuhan aku mohon.. jangan ambil nyawa sahabtku.. aku mohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini.. aku mohon..
.
"Menangislah.." ucap seseorang dan hangat.. tubuhku menjadi hangat saat aku memejamkan mata.. tubuh seorang suami yang memeluk istrinya dalam dekapan nya..
.
---------------------
.
Aku membuka mata dan mulai kembali menangis histeris dan terus menerus hingga larut malam.. tapi tangisan ku berhenti saat aku melihat seorang namja dengan berpakaian jas hitam datang ke rumah duka..
.
Namja yang aku kenal.. jongin sunbae.. jongin sunbae yang baru datang hanya berdiri di depan mayat joy di dalam peti kayu.. dan menoleh ke belakang ke arah kami..

I am the Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang