Part 20

1.3K 155 3
                                    

KEESOKAN HARINYA..
.
--------------------
.
BEEP.. BEEP.. BEEP..
Kudengar ponsel ku berdering.. ponsel yang kuletakan di atas nakas samping tempat tidur.. aku masih memejamkan mata mencoba meraba-raba mengambil ponsel ku diatas nakas..
.
"Halo.." ucap ku masih memejamkan mata..
"Nak.. sudah masak kan?"
"Masak? Hmm? Ini masih pagi eomma.."
"Omo.. apa waktu eomma tidak tepat menghubungimu? Apa dia masih tidur disamping mu?" Ucap eomma berbisik..
"Eoh? Eomma tidak terdengar.. kenapa harus bisik-bisik.. tidak ada orang di sampingku.." ucap ku meraba tempat tidur di samping kiriku..
.
"Mwo?? Tidak ada orang disamping tempat tidurmu??? Dan kamu baru bangun???"
"O.. memang ada apa? Ah eomma kenapa harus menelpon.. datang ke kamar ku saja.....
.
Tapi.. tiba-tiba kudengar teriakan dari balik telepon..
.
"CHOI JIWOOON!!!"
"..." aku yang masih memejamkan mata menjauhkan gagang ponsel dari telinga ku..
"KAU ITU SUDAH MENIKAH!!"
"..."
.
Ya Tuhan!
.
--------------------
.
Aku yang membuka kelopak mataku dan tersadar.. bahwa aku bukan seorang jiwon, anak tunggal yang tinggal  bersama kedua orangtua lagi.. melainkan aku seorang istri yang tinggal di satu buah apartmn..
.
"Huaaa!!! Eomma jiwon baru bangun! Eomma othokae.. othokae.." ucap ku melompat dari ranjang dan masuk ke toilet..
"Ya tuhan jiwon.. kamu ini bukan anak gadis lagi.. cepat layani suami mu.. pasti nak sehun sudah kelaparan menunggu istri nya masak.."
"Benarkah? Apa sunbae kelaparan menunggu aku masak?"
.
"Apa tadi kamu bilang? Sunbae??"
"O.." ucap ku cepat mengambil handuk..
"Ya tuhan jiwon!! Dia itu suami mu sekarang! Bukan sunbae!!! Panggil dengan sebutan oppa, yoebo atau chagiya.. atau apapun! Itu tidak sopan jiwon!!"
"Tidak sopan??"
.
Setau ku panggilan sunbae adalah panggila seseorang paling sopan setelah eomma dan appa..
.
"Iya cepat cuci wajahmu dan pergi ke dapur! Bahan-bahan masakan sudah eomma simpan di dalam kulkas.. resep2 masakan sudah eomma letakan di laci dapur.."
"Mmm.. aku tutup tlponnya.."
.
Aku cepat mencuci muka dan tanpa berfikir panjang langsung berlari keluar kamar.. Aku berlari menuju dapur..
.
Dimana pisau nya.. huaa.. dimana nampan kayu dan sendok nya.. aku cepat membuka semua laci dapur dan akhirnya mendapatkan nya.. 1 set peralatan masak yang masih terbungkus rapih..
.
Kubuka kulkas dan kulihat bahan-bahan makanan yang tertata rapih di dalam.. 1 lusin telur ayam, 2 kg daging ayam dan sapi, beberapa potong buah dan sayur mayur..
.
"Omelet!" Ucap ku cepat mengambil 2 butir telur dan membuat 2 buah omelete untukku dan suamiku..
"Nasi!!!" Ucap ku dan cepat memasak nasi hangat..
.
Tapi.. mata ku yang menyapu sekeliling ruangan ini.. ruang dapur yang berbatasan langsung dengan sofa ruang tengah dan ruang makan.. tidak ada batang hidung nya sehun.. kemana pergi nya dia.. apa dia pergi?
.
"Dia pergi tanpa berpamitan  dengan ku? Istri nya sendiri? Apa.. dia masih marah karena tadi malam? Atau.. dia pulang ke rumah orang tua nya karena aku tidak melayani nya dengan baik? Ah.. aku ini bicara apa.." Ucap pada diriku sendiri di dalam dapur..
.
Tapi tiba-tiba..
.
BRUK..
Pintu apartmn kami terbuka..

Seorang namja dengan kaos polos hitam bertubuh tinggi masuk ke dalam apartmn ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Seorang namja dengan kaos polos hitam bertubuh tinggi masuk ke dalam apartmn ku.. sehun sunbae yang menjadi suamiku sekarang membawa 2 kantong kresek yang iya bawa dari luar..
.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Ucap nya menyimpan 2 kantong kresek diatas meja dan berjalan menghampiriku..
"Mmm.. makanan.." ucap ku..
"..." dia menganggukan kepalanya menandakan setuju dan duduk di sofa ruang tengah..
.
Hanya diam? Tidak mengatakan sepatah kata sedikit pun? Ah.. jiwonaah.. sepertinya suamimu ini benar-benar marah karena tadi malam aku menghentikan nya..
.
Aku terus berfikir bagaimana caranya aku meminta maaf.. eomma bilang tidak sopan memanggil suami sendiri dengan nama ataupun sunbae.. baiklah.. mulai sekarang aku akan coba memanggilnya dengan kata chagia..
.
Tidak lama omelet yang aku buat selsai.. 1 omelet yang aku buat untuk kami.. aku membawa sepiring nasi, aku mencoba menghampiri suamiku yang duduk di sofa ruang tengah hanya terdiam..
.
"Ch.. ch.. chagia.. daritadi kau belum makan kan.. ayo makan dulu.."
.
Tapi tidak ada jawaban.. suamiku hanya diam menatapku disampingnya.. Awalnya dahi nya berkerut dalam.. lalu datar tanpa ekspresi.. aku menelan air liur ku sendiri takut.. apa.. dia masih marah padaku?
.
"Kamu sakit?" Ucap nya..
.
Pertanyaan yang dia lontarkan jauh dari dugaan ku.. bukankah dia marah tadi malam? Seharusnya dia tidak bertanya seperti itu.. seharusnya aku langsung memohon maaf padanya..
.
"..." aku hanya diam tidak bisa menjawab apa-apa..
"Wajahmu pucat.." ucap sehun oppa lagi..
.
"Engg..." entah kenapa aku tidak bisa menjawab apapun..
"Harusnya kamu yang makan.. bukan aku.." ucap nya dingin dan mulai berdiri..
.
Tiba-tiba..
.
"Maaf."
.
Ucap ku.. suara berat yang aku keluarkan dari mulut ku.. sedikit bergetar..
.
"Maaf untuk tadi.. malam.." ucapku..
"..." suamiku yang berdiri di samping ku hanya diam..
"Maafkan aku.. aku tidak sengaja menghentikan nya.. aku.. hanya.. belum terbiasa.. dan darah yang keluar itu tidak apa-apa aku sudah terbiasa.. aku memang memiliki penyakit.."
.
"..." kemudian sehun oppa kembali duduk di sampingku..
.
"Aku memiliki penyakit kelainan pada sel trombosit.. jumlah sel darah beku milikku kurang dari orang normal lainnya.. hanya 500.. itu yang menyebabkan tubuhku mudah sekali mengalami pendarahan.."
.
"MWO?!! KATAKAN SEKALI LAGI!!" ucap suamiku yang duduk disampingku.. matanya terbelalak kaget..
.
"Aku memiliki kelainan darah.. dan gampang sekali mengalami pendarahan lalu sangat lama untuk mengering.. tapi bukan itu masalah nya! Masalahnya adalah tadi malam salahku! Bukan karena kau kasar melukai ku tapi ini salah ku.. karena penyakit ku.. maaf karena aku sedikit kaget ini terjadi pada bibirku, jadi kau bisa melakukan nya lagi.. kamu bisa....
.
Belum sempat aku melanjutkan nya.. sehun yang memegang pergelangan tangan ku sekarang..
.
"KENAPA KAU BARU KATAKAN SEKARANG!!!" teriak nya di hadapan ku.. wajah sehun oppa yang terlihat sangat marah di hadapan ku..
.
"..." tubuhku kaku melihat mata nya yang menyeramkan..
.
"JAWAB!!!"
"kena.. pa.. kau.. ka.. sar.." ucapku sedikit takut..
"APA KAU TIDAK DENGAR??!"
.
"Aku.. kau.. kau menikahiku cepat.. tanpa.. hiks.. hhh.. tanpa mengenaliku lebih dulu.. hiks.. jadi.. aku pikir.. hiks.. aku pikir aku mengatakan nya setelah menikah.. hiks.. hhh.." air mataku mentes merasa bersalah..
.
"AISH !! BUKAN ITU MASALAH NYA JIWON!!!" Teriak nya lagi dan melepaskan genggaman tangan nya dari tangan ku..
.
Sehun oppa memijat dahi nya.. seperti menanggung masalah dan beban hidupnya yang sangat besar.. apa aku salah? Baru mengatakan nya? Bukankah dia juga yang terlalu cepat menikahiku tanpa bertanya tentang ku.. apa ini semua salahku?
.
"Mulai sekarang! Tidak ada lagi pisau! Tidak ada barang-barang tajam di apartmn ini!!!!" Ucap sehun oppa yang berdiri dan beranjak pergi ke dapur..
.
Dia mengambil 1 set pisau, 2 buah gunting dan membuang nya ke tong sampah.. wajahnya emosi memperlihatkan kemarahan yang begitu besar..
.
"Dan ingat! Kau tidak boleh mencoba-coba melukai dirimu sendiri di hadapanku!!" Ucap nya yang berdiri dan..
.
BRUK..
Pintu apartm ku tertutup bergitu keras.. sehun keluar dan meninggalku begitu saja.. aku masih duduk disofa masing memegang 1 buah piring berisi nasi hangat dan omelet yang mulai mendingin..
.
Aku benar-benar tidak mengerti yang terjadi sekarang.. kenapa dia sebegitu besar marah nya padaku hanya karena kejadian tadi malam.. hanya karena penyakitku yang mudah sekali mengalami pendarahan..
.
2 MINGGU KEMUDIAN..
.
2 minggu berlalu begitu saja.. sehun yang selalu pulang malam dan selalu tidur di sofa ruang tengah.. tanpa berbicara padaku dan tanpa menyentuhku..
.
Dan sore ini.. aku masih duduk di sofa menunggu suamiku pulang.. walau ini benar-benar percuma.. karena sehun baru akan pulang setelah lewat pukul 22.00 malam.. saat aku sudah berada di dalam kamar dan tertidur..
.
BEEP.. BEEP.. BEEP..
.
"Halo.."
"Joy.."
"Jiwon-ssi.. ya tuhan aku merindukan mu.. Ada apa? Hihi.."
"Bisa bertemu?"
"Ah baiklah.. malam ini saja di cafe dekat campus.. kebetulan aku juga mau minta saran dari mu.."
"Baiklah.. aku tunggu.."

I am the Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang