Part 10

2.3K 232 15
                                    

OOH SEHUN POV :
.
"Eomma sakit.. sehun tidak tahu harus melakukan apalagi.. sehun takut terjadi apa-apa pada eomma.. eomma tidak mau di bawa ke Rumah Sakit.. usia eomma pun lebih muda dari appa tapi eomma terlihat lebih tua sekarang.. bibir eomma.. pucat seperti mayat hidup.. sehun.. takut terjadi apa-apa padanya.. sehun tidak mau kehilangan eomma.. kenapa obat yang sehun berikan pada eomma tidak ada yang bisa membuat eomma terlihat sehat.." gumam ku pelan dan menunduk.. appa adalah teman curhat ku.. aku selalu menceritakan keluh kesal ku padanya.. karena appa adalah seorang pendeta maka appa lebih mengerti aku.. sebagai anaknya..
.
Tiba-tiba appa menoleh melihatku.. matanya berkaca-kaca hanya diam tanpa mengeluarkan suara..
.
"Maafkan appa.." ucap appa tiba-tiba menepuk pundakku..
"Maksud appa?"
"Besok appa akan membujuk eomma mu ke rumah sakit saat kamu pergi ke campus.."
"Benarkah? Sehun ikut saja.." Ucapku terlihat senang..
"Mm.. tidak perlu sehun biar appa saja yang mengantar eomma ya.." ucap appa lagi..
.
Walau besok memang ada acara campus untuk persiapan perpisahan angakatan ku, setelah itu aku sempatkan mengantar eomma ke RS bersama appa..
.
Kami pun pulang berdua menuju rumah kami..
.
KEESOKAN HARINYA..
.
Sore ini pukul 17.00 di Gunung Sorak Provinsi Gangwon, korea selatan.. kami bersiap untuk naik puncak gunung.. benar-benar kesal ketika teman-teman yang lain meminta diadakan perpisahan di gunung sorak hanya karena ingin pesta bertemakan garden dan di kelilingi bunga edelweiss untuk minggu depan..
.
Kelompok sunbae yaitu mahasiswa dan siswi tingkat akhir sebagai raja dan ratu yang memiliki acara selalu ingin tahu beres.. dan kami menunggu para junior lebih dulu mendaki.. kelompok sunbae menempatkan diri di barisan paling akhir..
.
30 menit junior sudah mendaki, barulah sunbae mulai mendaki.. terlihat tidak ada beban hanya canda dan tawaan yang terlihat dari sunbae-sunbae angkatan ku ini.. tapi hal ini yang membuat ku kesal..
.
Ugh!!! Mereka benar-benar lama!! Hanya beberapa langkah gerombolan sunbae berhenti dan kata-kata ini lagi yang muncul..
.
"Hay lihat! Pemandangan dari sini bagus! Ayo kita berfoto dulu disini!!"
"Huaaa benar!!!" Ucap hampir semua gerombolan sunbae yoeja..
.
Yang akhirnya aku memutuskan untuk pergi lebih dulu mendaki meninggalkan gerombolan sunbae.. karena aku harus buru-buru menemani appa untuk mengantar eomma ke Rumah Sakit..
.
"Sehun kau mau kemana?" Ucap kyungsoo hyung.. sahabat masa kecil ku yang sempat tinggal bersamaku di pegunungan ini.. dan kami bertemu lagi di seoul university.. tapi kyungsoo memiliki jurusan berbeda yaitu biologi genetik..
"Aku duluan hyung!"
.
Aku berjalan naik ke atas puncak meninggalkan gerombolan sunbae.. tidak lama aku sampai puncak.. kabut lebat yang tebal turun di gunung ini.. cuaca semakin dingin.. ku duduk sambil meminum teh hangat yang di berikan junior padaku sambil menunggu acara pelatihan di mulai..
.
Sebenarnya aku sangat malas untuk datang ke acara seperti ini tapi Prof Brug memintaku untuk datang kesini karena ini adalah kewajiban untuk mahasiswa tingkat akhir..
.
Jam sekiranya pukul 18.15 tapi acara belum juga mulai.. tiba-tiba..
.
"Hikss.. jiwon menghilang.. jiwon menghilang.." ucap seorang yoeja yang menangis.. semua orang sibuk mencari seseorang dan dituliskan pengumuman bahwa..
.
-Demi kepentingan bersama kita semua harus mencari Choi Jiwon tingkat 3 di gunung ini sebelum acara pelatihan dimulai.-
.
Ugh.. hanya karena satu orang menghilang semua nya jadi ditunda? Lalu bagaimana keadaan appa dan eomma di rumah..
.
Aku yang kesal ikut mencari karena sudah hampir 1 jam mereka mencari belum menemukam yoeja yang menghilang itu..
.
"Benar-benar menyusahkan.. jika dia tidak tahu jalan kenapa harus keluar dari rombongan!!" Gumam ku kesal sambil mencari yoeja bernama Choi Jiwon itu di semak-semak..

 jika dia tidak tahu jalan kenapa harus keluar dari rombongan!!" Gumam ku kesal sambil mencari yoeja bernama Choi Jiwon itu di semak-semak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I am the Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang