Part 12

1.3K 175 0
                                    

Seoul, (Winter)
.
OOH SEHUN POV :
.
2 Hari kemudian..
.
Aku duduk di sofa ruang tv.. 2 hari yang lalu eomma di bawa ke RS dan mendapatkan obat.. bersyukur sekarang tubuh eomma tidak terlihat pucat lagi..
.
"Sehuna.."
"Ne.." ucapku dan mendatangi eomma yang ada di dalam kamar..
.
"Bawakan pakaian ini untuk panti asuhan.."
"Ah.. ne.."
"Sekarang seoul sudah musim dingin.. mereka semua pasti membutuhkan nya.."
"Baiklah akan aku bawa ini ke panti asuhan.."
.
Saat aku membawa kantong besar ke dalam bagasi mobil..
.
BEEP BEEP BEEP..
Ponselku berdering.. pesan masuk dari appa..
.
-Nak, bawakan alkitab appa di atas nakas ruang tidur dan tolong bawakan ke gereja-
.
Aku cepat berlari kembali masuk kedalam rumah dan membawa al kitab milik appa ke gereja.. tidak lama 40 menit perjalanan aku sampai di gereja.. aku yang berjalan membuka pintu gereja seoul yang besar..
.
BRUK..
pintu gereja terbuka yang sepertinya terdengar suara hentaman yang begitu keras.. dan kulihat 3 orang yang menoleh ke arah belakang.. 2 orang namja dan 1 orang yoeja muda.. aku yang membungkuk dan berjalan mendekati mereka..
.
Bukankah dia..
.
"Sudah kau bawa al kitab nya?"
"Ini.." ucap ku memberikan al kitab pada appa..
"Anak pendeta benar-benar tampan seperti appanya.." ucap seorang namja yang usianya hampir sama dengan appa..
.
Kulihat yoeja yang melihatku berdiri menggunakan 1 tongkat..

Kulihat yoeja yang melihatku berdiri menggunakan 1 tongkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
"Kamu?" Ucapnya..
"..." aku hanya diam.. dia choi jiwon..
"Waah.. jiwonah kau mengenali anak pendeta ini?"
"Mmm.. dia yang.. menolongku di gunung sorak waktu itu appa.. tapi dia marah-marah appa saat menolongku!"
"Hush! Kamu ini bicara apa jiwon?! Benarkah kau menolong anakku? Ya tuhan apa ini kebetulan atau seperti apa? Terimakasih nak.. siapa namamu? Hatimu benar-benar mulia seperti appa mu.." ucap namja ini mengulurkan tangan nya..
.
"Saya.. ooh sehun.." ucap ku.. dan tanpa di sadari aku terus memperhatikan yoeja ini.. yoeja ini yang terlihat kesal melihatku.. pergelangan kaki nya di tutupi dengan perban, tubuhnya di lapisi mantel hangat lalu 1 buah tongkat yang membantu nya berjalan berdiri di samping kaki kanan nya..
.
"Hehe.. jadi bagaimana?" Ucap appa ku mencairkan suasana..
"Ini jiwon anak saya.. entah kenapa dia selalu terjatuh dan sering terjatuh.. kemarin dia terjatuh di gunung sorak dan harus dilakukan 15 jahitan kecil pada pergelangan kaki nya.. dokter bilang pergelangan kaki nya tidak apa-apa dan jiwon bisa berjalan lagi.. tongkat ini hanya sementara jiwon pakai dalam masa pemulihan.. tapi.. rasanya aneh.. tolong jauhkan jiwon dari iblis-iblis pendeta.."
.
"Sssh.. appa! Jiwon bilang jangan bahas iblis-iblis lagi.."
"Hush.. diam.." ucap appa nya memegang lengan yoeja ini..
"Ah.. baiklah mari kita baca doa bersama.." ucap appa ku membuka al kitab dan mendoakan yoeja ini..
.
Hari berganti hari.. hasrat ingin memiliki nya semakin dan semakin besar.. sangat besar.. hingga aku sering bersembunyi mengikutinya saat dia pergi ke perpustakaan..
.
Aku meminta nomor ponsel nya dari club ekskul ilmiah yang dia jalani.. dan menelpon nya tanpa mengeluarkan suara..
.
TUUUUT.. TUUUT..
"Halo ini siapa?"
"Halo??? Halo???"
.
Kata itu lagi dan lagi yang keluar dari mulut choi jiwon.. hingga akhirnya tidak sengaja kami bertemu lagi saat diperpusatakaan 3 hari kemudian..
.
Aku berjalan berlari membawa tugas ku untuk Prof Brug tapi.. kami berpapasan di pintu perpustakaan.. aku melangkah ke kiri.. jiwon pun melangkah ke kiri.. aku melangkah ke kanan jiwon pun melangkah ke kanan..
.
Hingga kami berdiri berhadapan saling pandang satu sama lain..
.
"Sebenarnya kamu mau kemana? Ke kanan atau ke kiri?" Ucap jiwon ketus..
"..." aku hanya diam melihat mata nya..
"Haloo? Apa kau mendengarku?"
"..."
.
DEG DEG DEG DEG..
Jantungku berdetak cepat.. hasrat ingin memiliki nya sangat besar dan menggebu-gebu..
.
Entah kenapa aku tidak menjawabnya hanya melihat mata wajah yoeja ini.. semakin aku melihat nya semakin besar hasrat ku untuk memilikinya..
.
Hari berganti hari.. aku yang sering memikirkan ini lagi dan lagi.. sebenarnya apa yang terjadi pada diriku dan yoeja ini..
.
TUUUT TUUUUT..
.
"O sehuna ada apa?"
"Hyung.."
"Apalagi? Kau sedang dirumah?"
"Mmm.. hyung.."
"Ya?"
"Hyung jika kau memiliki perasaan ingin memiliki seseorang apa yg kau lakukan?"
"Hmm.... menikahinya?"
"Hyung aku serius!!" Ucapku frustasi..
.
"Benar kan kalau kau ingin memiliki seorang yoeja agar seutuhnya jadi milikmu ya nikahi saja dia.."
"Aah.. begitu..."
"Kenapa memangnya? Yoeja yang kamu ceritakan waktu itu?"
"Ah.. mm.. tidak tidak.. yasudah aku tutup ponsel nya hyung.."
"Eoh?? Kau menghubungiku hanya ingin menanyakan hal seperti ini?"
"O.. aku tutup.."
.
Seharian aku diam di dalam kamar.. perasaanku benar-benar tidak tenang.. hasrat ingin memiliki yoeja itu begitu besar.. dan sangat besar..
.
Dan ketika makan malam tiba di dalam rumah.. appa yang duduk dihadapan ku dan eomma yang menyiapkan hidangan hangat diatas meja..
.
"Appa, siapa keluarga yang waktu itu di gereja bersama kita?"
"Ah itu keluarga choi.. mereka sering konsultasi dan rajin mendatangi gereja, anaknya sungguh manis dia tumbuh dengan cantik.."
.
"Appa.. bolehkah aku menikahi yoeja itu, choi jiwon?"
"Eoh??apa maksudmu nak??" Ucap appa yang kaget dan menghentikan pergerakan nya..
.
"Uhuk.. uhuk.." eomma terbatuk dan cepat minum segelas air di atas meja..
.
"Aku serius appa.. aku ingin menikahinya, bisakah kau menjodohkannya denganku?"
.
"Mwo?? kamu gila sehuna.. kamu sudah gila.." ucap appa yang menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya..
"Coba pikirkan lagi sayang.." ucap eomma..
.
"Sehun tetap ingin menikahi yoeja itu.." ucap ku tetap pada pendirian ku.. dan appa akhirnya mecoba menghubungi keluarga choi untuk mengadakan pertemuan..
.
OOH SEHUN POV END.
.
TBC
#exofanfiction #exoimagine #imagineexo #baekhyun #jongin #kimjongin #kyungsoo #dokyungsoo #oohsehun #sehun #suho #kimjoonmyoen #xiumin #Exodrama9006IamtheLuckyOne

I am the Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang