BAB 7 - Hana and That xx

Start from the beginning
                                    

Ingin sekali Hana memakinya. Dia lupa namanya? Sedangkan dirinya tak pernah seharipun lupa dengan dirinya apalagi namanya.

Axel kemudian berdeham. "Apapun yang terjadi dengan kamu dan aku dulu, aku minta maaf. Aku mungkin bukan seorang laki-laki yang kamu harapkan, laki-laki yang menunggangi kuda dan bawa kamu ke istananya untuk dijadikan permaisurinya dan uhh, mulai sekarang kita ini nothing, jadi jangan harap lebih lagi ke aku lagi, ok?" ucapnya panjang lebar sembari menepuk pundak Hana berkali-kali.

Hana membuka mulutnya tak percaya, ia tak menyangka Axel berubah menjadi orang yang sangat... sangat brengsek!

Axel menyadari ekspresi Hana yang marah seolah akan kalap. Ia langsung berpose menyerah. "Umm, apa? Aku salah ngomong ya? Kamu Natasha kan?"

Hana tak segan-segan langsung menampar wajah Axel dengan kencang sedari dengan air mata meluruh menuruni wajahnya. "Brengsek."

Axel mengelus pipinya yang panas, ia menatap Hana parno. "Aku rasa aku pernah buat hal buruk banget ke kamu ya?"

Hana tak habis pikir, Axel ternyata mengira dirinya adalah cewek-cewek jablay yang ada di sekitarnya. Ia menyesal, ia menyesal sejadinya menunggu dirinya yang ternyata berubah kelewat brengsek hingga sekarang.

Hana menghapus paksa air matanya, ia menatap Axel ironis.

"Aku benci kamu, Xel."

Hana lalu berbalik akan pergi tapi tepat saat ia berbalik, ia tertubruk oleh seseorang yang berdiri di belakangnya. Saat mendongak ke atas, ia lihat Cole melihatnya dengan ekspresi tercengang melihat Hana yang kini menangis.

Cole yang menyadari ini menatap tajam Axel yang sekarang ekspresinya terlihat datar, ia langsung tahu siapa pelakunya.

"Kau lagi kau lagi, apa maumu kali ini Axel?" tandas Cole, terlihat urat-urat bermunculan di wajahnya, Cole lalu menarik tangan Hana hingga berada di sebelahnya, merangkulnya.

Axel yang melihat ini tertawa kecil.

"Apa yang lucu?" tanya Cole segan.

"Gak ada, cuma takjub sama cewek ini. Magic apa yang dia punya yang bikin orang seperti kau ini hmm maksudku kita bisa tertarik." Axel menggelengkan kepalanya.

"In your dream, Axel. Dia bukan cewek yang bisa kau mainin seenaknya seperti yang lain."

Lagi-lagi Axel tertawa, namun setelahnya wajahnya berubah serius saat menatap Hana yang kelewat bingung dicampur benci mengarah padanya.

"Be careful," ucap Axel padanya. Axel kembali menggunakan kacamatanya dan berbalik pergi meninggalkan mereka berdua.

Hana ingin mengejarnya karena ia merasa kurang untuk memakinya, namun ia mengurungkan niatnya. Ia kembali mengingat ucapan Axel sebelumnya, jadi dia sudah melupakannya selama ini. Hana merasa orang paling bodoh di dunia ini.

"Kamu gak pa-pa? Dia apain kamu?" tanya Cole yang khawatir melihat ekspresi wajah Hana yang kusut.

Hana segera menghapus air matanya yang lagi-lagi terjatuh, ia menggeleng pada Cole. "Gak kenapa-napa."

"Ucapan orang tadi jangan dihiraukan, dia memang selalu ingin buat aku jatuh, maaf bikin kamu ikut dalam masalahku ini."

"Kamu kenal dia?" tanya Hana dengan suara serak.

"Lebih dari mengenal diriku sendiri, kalau dia apa-apain kamu lagi, jangan segan-segan kasih tahu aku, ok?"

Hana mengangguk pelan.

Ia ingin pulang, ia ingin melupakan kejadian hari ini yang mungkin lebih baik ia tak pernah bertemu lagi dengannya daripada disakiti lebih dari ini.

[2] Dear Mr CEO | ✔Where stories live. Discover now