BAB 10

1.6K 247 19
                                    

Dua Minggu berlalu.....

Perpisahan Stefan dan Yuki jadi perbincangan hangat di kalangan siswa-siswi. Kimmy yang bahagia, semakin gencar mengejar Stefan untuk jadi pacarnya. Stefan yang cuek membuat Fathir dan Vitha bertindak menjadi benteng sobatnya agar terhindar dari Kimmy apalagi menjadikannya pelampiasan.

"Elo mau makan apa Stef?" Tanya Fathir

"Apa aja"

"Oke" Fathir pergi bersama Vitha memesan meninggalkan Stefan sendiri. Stefan membunuh rasa bosannya dengan mendengar musik melalui MP3 sambil membaca buku sebagai pelampiasan rasa rindunya kepada Yuki selama 2 minggu ini.

Sedangkan Yuki membunuh waktu dengan duduk diperpustakaan beserta buku Biologi dihadapannya. Ini sudah ke berapa kalinya Yuki mencoba fokus terhadap pelajaran yang dibencinya namun tetap saja gagal. Dalam sendirinya terkenang tentang kebersamaannya dengan Stefan membuatnya menghela nafas panjang dan tak terasa airmatanya menetes namun disekanya dengan cepat. "Elo harus bisa Yuki, elo pasti bisa" Tuturnya menyemangati diri sendiri dan mulai membaca serta mencatat.

"Gue mengganggu?" Tanya seseorang mengangetkan Yuki dan melihatnya seraya tersenyum

"Hai," Sapanya

"Bingung masalah biologi lagi?" Tanya Bintang yang duduk didepan Yuki

"Gitu deh, elo bawa buku apa?"

"Kimia dan Fisika. Gue lagi suka sama rumus-rumus yang sulit,"

"Suka aja?"

"Ngga... banget malah"

"Kayak Stefan aja, mau jadi professor" Ceplos Yuki membuatnya sadar dan mereka terdiam lama.

"Elo masih berantem sama Stefan, Yuki?" Tanya Bintang hati-hati "Apa Stefan melakukan kesalahan?" Imbuhnya tapi Yuki tidak perduli lontaran pertanyaan dan beralih membaca buku saja.

Bintang mengerti "Oke, gue gak akan nanya lagi. Yang pasti, Stefan sangat kehilangan begitu juga elo. Jangan ngambek terlalu lama, usahakan bicara baik-baik pasti kalian akan menemukan solusi"

Yuki menghela nafas panjang dan menatap Bintang "Bin... elo gak bakal ngerti, yang jelas gue dan Stefan itu gak akan bisa sama-sama lagi"

"Gue bakal ngerti kalo elo cerita. Tapi, kalo itu rahasia gue gak akan bertanya lagi" Tutur Bintang "Elo gak ngerti yang mana biar gue ajarin," Tawarnya

"Thanks, yang ini"

"Oh, kalo ini elo cukup inget awal-awalnya aja" Terang Bintang kepada Yuki dan menyimak penjelasannya dengan seksama.

Kembali ke kantin yang makin ramai dengan para siswa siswi. Fathir meletakkan 1 mangkok bakso didepan Stefan yang spontan membuatnya tersenyum "Thanks my Redstar... elo memang..." Ia bungkam saat melihat Fathir yang memberikan mangkok bakso kepadanya. Stefan menerimanya dengan senyum seadanya lalu seketika menerawang ketika Yuki selalu membawakan baksonya saat kantin sangat ramai. "I miss you Yuki" Stefan membatin.

"Dimakan dong Stef" Ujar Vitha membuyarkan lamunan Stefan. Ia beralih mencampur saos kedalam baksonya namun kenangan manis Yuki tak bisa hilang seketika. Ia mengingat saat Yuki dengan jahil menuangkan banyak kecap kedalam mangkok baksonya sampai tak sadar kalau baksonya kelebihan saos.

"Stef!" Vitha panik membuat Stefan kaget "Elo kebanyakan taro saos tuh," Tuturnya lagi dan Stefan baru sadar kuah baksonya kini berubah warna jadi merah menyala.

Stefan mengambil kecap tapi dihadang oleh Fathir "Elo kenapa?" Tanyanya serius namun balasan Stefan tersenyum terpaksa "It's oke, everything it's oke Thir"

NOT LOVE STORY - DestinyWhere stories live. Discover now