1.1

2.1K 291 6
                                    

Yuki dan Vitha sedang menikmati bakso Pak Udin pemilik kantin sekolah. Mereka duduk berdua sembari menunggu Fathir dan Stefan datang. Perbedaan mencolok yang terlihat adalah sisi Yuki yang sangat tomboy menikmati bakso dengan nikmat tanpa malu apalagi peduli kini jadi perhatian sekitarnya. Berbeda dengan Vitha yang notabenenya cewek tulen, menikmati makanan didepannya dengan gaya elegan nan cantik ala putri keraton sesuai ajaran keluarga yang berketurunan keraton asli.

"Thanks ya Vit, elo memang dewi penolong gue"

"Iya.... lagian gue heran sama elo, doyan banget kena setrap sama Ibu Waroka"

"Bukan gue yang mau, tapi si Stepen yang mulai duluan. Sarap tuh anak, masak gue lagi enak-enakan belajar diganggu! Elo kan tau, kalo judes gue kambuh, santapan segar orang disamping. Apalagi si Sutha oon itu natap gue pake kedipin mata segala, bener-bener bikin ilfeel" Jabar Yuki menceritakan kronologis deritanya kena setrap oleh Ibu Waroka akibat Stefan dan Sutha.

"Sutha ngedipin mata?!" Tanya Vitha kaget

"Iya, bikin naluri judes gue keluar. Si Stefan malah lebih parah, lebaynya kumat sok merasa mengerti perasaan si Sutha segala, makanya gue bantai aja tuh cowok rese!" Jelas Yuki sebal sambil mengaduk-aduk mie bakso dan memasukkannya kedalam mulut.

Vitha yang melihat hal itu sedikit ilfeel dan mendadak hilang selera makan karena Yuki "Bisa gak sih elo manis sedikit Ki, yang cantik gitu makan mie baksonya" Protesnya

"Cantik? Maksud elo?" Tanya Yuki dengan mulut penuh mie

"Iya, makannya jangan maruk gitu... makannya dikit-dikit dong. Cara elo makan udah kayak kuli bangunan aja"

"Bodo amat, yang penting nikmat" Tandas Yuki tak perduli.

Lagi santainya Ia menikmati mie bakso, Yuki tak sengaja melihat cowok taksirannya lewat. Tentu saja Ia yang sebelumnya tak perduli dengan nasehat Vitha, berubah total. Yuki jadi sangat perduli dengan adab menikmati makan siang dan mengikuti gerak gerik Vitha.

Vitha tak sengaja melihat Yuki jadi bingung, "Elo kenapa?" Tanyanya heran

"Bintang dateng," Balas Yuki menunduk sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan sekaligus mengawasi gerak gerik Bintang.

"Emm.... giliran ada Bintang langsung berubah. Sering-sering kayak gini, jangan pas ada Bintang aja lo berubah" Kata Vitha telak.

"Sssttt... diem napa Vit" Selanya mencuri pandang pada Bintang sedangkan Vitha hanya bisa menggelengkan kepala.

"Mie baksonya satu Pak" Seru Bintang pada Pak Udin untuk memesan mie bakso dan duduk di meja yang masih bisa Yuki pandang.

Bintang Maulana, cowok umur 16 tahun merupakan vokalis band tempat Stefan bernaung sekaligus orang yang membuat hatinya cenat-cenut sejak kelas 1 SMA. Ia dan Bintang mulai berteman saat masa orientasi sekolah dan mereka semaki dekat kala kunjungannya yang tak sengaja ke studio tempat band Stefan latihan. Bintang adalah cowok macho, cool, misterius namun hangat. Hal itu jelas terlihat dari mata teduhnya dan senyumnya yang manis. Bintang selalu bisa menetramkan hati Yuki dan menjadi cewek yang beruntung dimana masa SMAnya bisa bertemu orang yang sanggup membuatnya mendadak jadi patung. Sejak saat itu, Yuki jadi pecinta dalam hati alias secret admirer Bintang dan juga jadi sosok yang konyol jika mereka tak sengaja bertemu.

"Sumpah! Bintang makin lama dilihat makin keren ya" Puji Yuki melirik Bintang yang tengah menyantap mie bakso bersama teman-temannya.

"Elo belom gila kan Yuk? Menurut gue, masih kerenan Stefan kemana-mana" Kata Vitha membuat Yuki hampir keselek bakso yang sedang dimakan.

NOT LOVE STORY - DestinyOn viuen les histories. Descobreix ara