9.6

1K 205 6
                                    

"Ting.... Tung....."

"Klek"

"Yuki, masuk" Ajak Shain dan Yuki masuk dengan senyum mengembang. Hari ini Yuki memakai terusan bahan sifon lembut dengan dalaman berupa satin tebal berwarna kuning dengan belt kulit brown sesuai dengan bando di kepalanya. "Joy ada?" Tanya Yuki

"Ada, kebetulan kamu datang disaat kami ada di apartement."

"Hehehe... dia dimana?" Tanya Yuki pelan sambil senyam senyum

Shain berbalik dan menatapnya gemas lalu mengacak rambut Yuki membuatnya manyun. Shain tersenyum, "Dia di ruang kerjanya, temuin aja. Dia nungguin kamu tuh"

"Demi apa?"

"Sumpah demi apapun, gih!"

"Hehehe... oke deh"

Yuki langsung pergi ke ruang kerja Joy. Disana Ia melirik pintu yang terbuka dan Joy terlihat serius dengan pakaian yang casual tengah sibuk mendesain kertas di meja kerjanya. Keseriusan yang mengundang rasa kagum bagi Yuki sore ini.

"Sore.... gue ganggu?" Sapa Yuki didepan pintu menolehkan Joy memandangnya lalu tersenyum. Senyuman yang sangat disukai Yuki dan itu membuat hatinya semakin damai.

"Coming" Balas Joy ramah seperti biasanya

"Hehehe...." Yuki langsung masuk dan duduk didepan Joy yang kembali pada pekerjaannya semula. Melihat Joy yang tengah bekerja adalah hobi Yuki yang baru apalagi sambil menopang dagu dan tersenyum menatap penuh cinta.

"Pemotretan majalah temen gue udah elo terima?" Tanya Joy

"Udah"

"Fashion Show dari Gallery boutique, elo ambil?" Tanya Joy

"Ambil, jadwal Fashion Shownya hari minggu"

"Oke, kalo gitu gue mau bilang sesuatu"

"Apa?" Tanya Yuki penasaran

"Gue akan alihkan semua kerjaan elo ke Vega. Sekarang, Vega manager sekaligus pengurus wardrobe elo. Jadi bersikap baiklah dengannya"

"Kenapa?" Tanya Yuki heran

"Gue ada kerjaan lain," Balas Joy cuek membuat Yuki kesal bukan kepalang

"Elo kan bisa kasih ke Shain, biasanya gitu"

"Shain bukan asisten, dia partner kerja gue. Kami saling membutuhkan, jadi tidak ada pelimpahan pekerjaan"

"Tapi Joy....."

"Elo mau ngomong apa?" Sela Joy dingin tidak perduli dengan protes Yuki yang membuatnya cemberut berat "Hal yang serius, Yuki?" Tanya Joy menatap Yuki akhirnya.

"Gue jadi males buat ngomong kalo elo ketus gini sama gue. Elo udah 2 hari gak ketemu gue Joy, apa elo gak kangen sama gue?" Dumel Yuki jujur mampu menghentikan kerjaan Joy dan beralih menatap sosok didepannya yang manja.

"I miss you" Balas Joy langsung menghapus wajah cemberut Yuki dan berganti senyuman yang manis. "I miss you so much, Yuki" Imbuh Joy lagi membuat pipi Yuki bersemu merah dan Ia bisa melihat hal itu. Satu hal yang disesalinya sekarang sebab hal itu bisa membuat Yuki berharap lebih. Ia kembali pada pekerjaannya dan menyueki Yuki lagi.

"Nih cowok bener-bener gak peka banget ya, gak tau apa gue datang kemari mau ngomong cinta ke dia?! Balasannya malah nyebelin! Oke.... Elo boleh cuekin tapi gue gak akan nyerah. It's show time Joy, look and listen!" Dumel Yuki dalam hati dan Ia mencondongkan duduknya kedepan mendekati kertas-kertas Joy.

NOT LOVE STORY - DestinyDär berättelser lever. Upptäck nu