16.1

1K 227 5
                                    

Vega sudah tidak tahan dengan Yuki yang terlalu lama menggantungkan cinta Stefan dan Joy. Vega tak ingin diantara mereka semakin sakit hati karena perilaku Yuki yang labil dan lebih memilih menjaga hatinya yang berujung menyakiti hati orang lain. Vega sudah duduk bersama Ivan dan berhadapan dengan Yuki. Mereka tampak serius sedangkan Yuki hanya menunduk.

"Elo harus memilih Yuki," Kata Vega tegas membuat Yuki gamang "Jangan jadi cewek serakah Ki, udah saatnya elo memutuskan meski harus mengorbankan salah satunya. Gue gak mau elo terus menuruti keegoisan hati elo yang menginginkan banyak cinta mengelilingi hidup lo sampai elo gak sadar justru hal itu menyakiti mereka. Jangan siksa mereka Ki. Elo itu manusia bukan Tuhan" Vega menekankan perkataannya membuat hati Yuki sakit saat mendengar, tapi memang itulah yang terjadi saat ini. Sudah saatnya Yuki harus memilih siapa yang berhak mendapatkan keutuhan cinta dibalik cinta segitiganya yang sudah terlalu lama berjalan. Yuki sadar, dengan membentengi hatinya membuat keadaan tak menemukan klimaks yang sempurna. Ia terlalu takut pada akhir cinta segitiga mereka yang tidak pasti, dimana salah satu dari mereka mundur. Yuki tidak ingin ada yang menyerah termasuk dirinya.

Vega menggenggam erat kedua tangan Yuki yang kini tengah menunduk dalam "Sudah cukup elo serahin hati elo pada Tuhan. Itu hati elo, milik elo, bukan milik Tuhan." Tutur Vega lirih "Tuhan tidak pernah menciptakan apapun dengan setengah hati tetapi dengan sepenuh hati Yuki, termasuk memberi hati untuk tubuh manusia. Tuhan bermaksud agar kita bisa belajar dan mengerti makna perasaan, bukan jadi tempat tampungan keluh kesah manusia yang tak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Elo salah mendeskripsikan sebuah takdir Yuki. Tuhan ingin kita belajar memutuskan mana yang berhak untuk hati kita. Ketika elo mulai belajar, elo pasti mengerti kalau hati itu satu, tak akan terbagi" Jabar Vega dan Yuki menatapnya sekarang "Jadilah orang yang setia dan teguh dengan keputusannya, Yuki. Allah tidak pernah bimbang dengan keputusanNya meskipun Ia menebarkan 24 Nabi yang mungkin lebih pantas menjadi kekasihNya tapi Allah tetap memilih Muhammad SAW sebagai kekasih abadiNya" Kata Vega telak membuat gemuruh hebat dihati Yuki hingga airmatanya menetes

"Iya Yuki, lo harus memilih diantara Stefan dan Joy. Elo harus menentukan hati elo pantas untuk siapa. Elo harus memutuskan meskipun akan merelakan perasaan yang lain hancur. Tapi itu lebih baik ketimbang elo menggantungkan perasaan mereka" Tutur Vega menasehati Yuki "Elo harus percaya jika semua orang punya jodohnya masing-masing. Joy dan Stefan tidak mungkin memiliki tulang rusuk yang sama kan Yuki? Tidak mungkin Allah menciptakan tulang rusuk yang sama untuk Joy dan Stefan" kata Vega membuat Yuki tertunduk.

"Gue harap, elo bisa dewasa dari sekarang. Gue memang membiarkan elo dengan masalah cinta elo tapi sebenarnya gue gak terima elo melakukan ini. Kalian bersama dalam cinta segitiga, buat gue gak kuat untuk bicara kalo cinta segitiga itu menyakiti ketiganya. Kalian merasakan perasaan pahit dan tekanan batin meskipun dihadapi dengan senyuman. Gue yakin hati kalian meminta keputusan yang adil dan itu semua ada ditangan elo bukan tangan Stefan ataupun Joy"

"Elo harus merelakan salah satu cinta elo pergi Yuki. Supaya dia bisa tenang menjalani hidup dan bahagia" Perkataan Vega seperti sabitan pisau membuat Yuki merasa jadi orang yang paling bersalah dalam cintanya. Ia sadar bahwa dirinyalah yang berhak memutuskan, bukan Tuhan, Stefan bahkan Joy.

"Gue bakal memilih salah satu diantara mereka" Yuki memberi keputusan yang melegakan Vega dan Ivan.

Saat ini Yuki tengah duduk menyendiri di alas jendela. Ia melihat beribu bintang yang bersinar dan merenungi seluruh nasehat Vega. Ia harus jadi wanita yang setia pada satu hati tapi terasa sulit melepas salah satunya karena mereka benar-benar penting baginya.

"Tuhan..... siapa yang harus kupilih? Hatiku tidak mengijinkan satu dari mereka pergi. Hatiku tak bisa memilih, jelas buatku dilema dengan ini semua. Apa lebih baik aku saja yang pergi, Tuhan?" Tanyanya pada Tuhan sambil memandang bintang di langit.

"Jika Tuhan tidak bisa menjawab, maka kamu harus membuktikannya Yuki" Tutur seseorang dan Yuki langsung menoleh "Mama"

"Kemarilah sayang"

Yuki menghampiri sang Mama dan tidur dipangkuannya. Bella mengusap kepala Yuki dengan lembut seraya menenangkannya dari segala masalah.

"Vega suruh aku memilih Ma, tapi.... sampai sekarang aku tetap tidak bisa memilih. Aku sangat mencintai mereka, mereka kehidupanku Ma"

"Mama mengerti, tapi Vega ada benarnya juga sayang. Kamu tidak boleh berjalan dengan dua hati, itu begitu menyakitkan bagi mereka"

"Aku tau Ma.... tapi saat aku memilih nanti, apa aku sanggup merelakan salah satu dari mereka pergi? Hal ini begitu menakutkan bagiku Ma"

"Disaat itu terjadi, kamu akan mengenal jodoh itu ada di tangan Tuhan Yuki. Semua manusia punya takdirnya sendiri termasuk kamu. Relakan orang yang kamu cintai itu pergi, meraih cinta lain dan menjalani hidupnya yang baru, sayang" Bella menasehati anaknya "Jika kamu telah memilih, serahkan hatimu padanya. Jangan takut orang yang tak kamu pilih itu akan terluka atau sakit hati. Mama yakin, Joy dan Stefan adalah laki-laki yang tegar dalam memberi cintanya padamu dengan ikhlas. Mama yakin mereka akan mengerti, karena Tuhan selalu beserta orang-orang yang lulus dari cobaan. Kamu harus mempercayai itu, Yuki"

Yuki meratapi nasehat sang Mama begitu dalam hingga Ia menghela nafas pertanda mempenuh beban "Ma.... siapa yang harus aku pilih? Stefan atau Joy?" Tanyanya kemudian

Bella tersenyum, membangunkan Yuki dari pangkuannya dan menatapnya "Kalau itu mulailah memakai hatimu sayang, cuma hati yang tau siapa yang pantas untukmu. Peran hati, sangat penting untuk menentukan kebahagiaan. Tanyakan pada hatimu, kamu lebih bahagia dengan siapa? Sebab itu adalah cara cepat untuk memilih. Tapi jika jawabannya tetap sama, kamu berhak meminta petunjuk Tuhan dalam hal ini. Mintalah padaNya untuk dibukakan mata hatimu agar kamu mengetahui pada siapa hatimu akan bersandar" Terang Bella membuat Yuki memeluk Mamanya itu.

"Makasih Ma,"

"Sama-sama sayang" Balas Bella mengelus rambut Yuki "Takdir yang memutuskannya sayang. Dan siapapun takdirmu, cintailah dia dengan sepenuh hatimu. Itu adalah balasan dari pengorbanan mereka, pengorbanan untuk mendapatkan cintamu"

"Iya Ma"

=00=

NOT LOVE STORY - DestinyWhere stories live. Discover now