19.2

4.9K 394 87
                                    

"STEFAN!" Teriak Yuki membuat langkah Stefan terhenti dan menoleh. Ia melihat Yuki datang membuat senyumannya merekah dan perasaannya seketika lega. Stefan menghampiri Yuki, begitu pula Yuki yang begitu bahagia sebab Ia belum terlambat. Mereka berhadapan meskipun nafas Yuki berderu lelah dan Stefan melihat tampilan Yuki yang apa adanya dimana leher berbalut pasmina, rambut sedikit berantakan serta wajah nan kusam namun senyumnya terkembang membuatnya sadar bahwa ini bukan mimpi. Yuki melihat Stefan namun entah kenapa jantungnya berdegup kencang. Ia merasa perasaan cinta yang berbeda dari biasanya, lebih dari Bintang bahkan lebih dari Joy yang membuat senyumnya merekah lalu memeluk Stefan erat.

"Maaf gue telat," Kata Yuki merasa bersalah hingga airmatanya mengalir. Stefan membalas pelukan itu dengan perasaan lega lalu mengelus kepala Yuki pelan karena batas penantiannya telah berakhir dengan sebuah kepastian.

Yuki mengurai pelukannya menatap mata Stefan penuh cinta lalu perlahan kedua tangannya menggenggam kedua tangan Stefan bersamaan "Maaf, selama ini gue jahat sama elo. Gue tau elo sakit hati karena kebodohan gue. Gue akui kalo gue cewek paling bodoh yang sibuk mencari cinta padahal cinta sejati itu ada dihadapan gue sekarang. Elo gak bodoh Stefan, gue yang bodoh dan buta dengan cinta tulus elo. Gue patut dihukum" Pengakuan meluncur saja dari mulut Yuki membungkamkan Stefan "Bilang sama gue, apa yang harus gue lakukan untuk memperbaiki hati elo yang hancur karena kebodohan gue Stef?" Tanya Yuki

Stefan melihat tatapan yang sarat rasa bersalah membuatnya bertindak mengusap wajah Yuki dengan sepenuh hati "Gak ada... Gue cuma mau lihat elo bahagia, Yuki. Hanya itu..." Tuturnya membuat Yuki terharu hingga tak terasa airmatanya menetes. Ia membalas tatapan Stefan dengan mengusap wajahnya sepenuh hati.

"Gue cinta elo Stefan William, sangat mencintai elo..." Tutur Yuki membuat Stefan lega. Penuturan yang selama ini ingin Ia dengar akhirnya terungkap. Stefan melihat kebenaran dibalik tatapan Yuki membuatnya yakin bahwa kebahagiaannya telah datang. Stefan langsung memeluk erat Yuki sebab cintanya masih berbekas dihatinya sampai sekarang "Gue juga cinta sama elo Yuki Kato, sangat mencintai elo. Makasih elo datang"

Mendengar hal itu Yuki hanya tersenyum "Elo gak perlu berterimakasih Stef, karena mulai sekarang gue akan selalu mengatakannya hanya sama elo, just for my baby" Tutur Yuki masih dalam pelukan Stefan.

Yuki melepas pelukannya dan menatap Stefan. Dengan pelan melonggarkan ikatan pasmina dilehernya dan Stefan terpaku saat melihat kalung yang tersemat di leher Yuki. Kalung yang melekat cincin darinya "Cincin gue?" Tanya Stefan

Yuki mengangguk mantap "Gue udah memutuskan untuk melepasnya Stef, menyimpan Joy sebagai kenangan terindah. Dan sekarang cuma ada satu kalung disini, kalung dengan cincin elo" Tuturnya

Yuki melepas kalungnya "Aku mau kamu yang menyematkan cincin ini di jari manisku. Kamu mau bertunangan denganku, Bi?" Tanya Yuki lirih membuat Stefan terharu hingga senyumnya merekah. Melihat tanggapan Stefan membuat airmata Yuki menetes. Stefan menerima cincinnya lalu menatap Yuki sambil menyematkan cincin berlian miliknya di jari manis Yuki. Tak terasa air mata Yuki menetes meski bibirnya tersenyum bahagia. Ia tak sangka, cincin itu begitu pas di jari manisnya dan hal ini merupakan keajaiban bahwa Tuhan telah mempertemukan dirinya pada pemilik tulang rusuknya selama ini. Yuki merasa keputusannya mengejar Stefan sampai bandara adalah benar.

Yuki menatap bahagia cincin yang bersinar di jari manis kirinya lalu memeluk Stefan erat "Thank you so much, I love you" Ucapnya sungguh-sungguh membuat Stefan membalas pelukannya.

"I love you too... my destiny" Balas Stefan membuat Yuki bahagia dalam pelukan itu.

Lama berpelukan menyisakan kelegaan pada keduanya terutama Stefan sebab penantiannya selama ini akhirnya berujung bahagia dengan jadi pemilik tunggal hati Yuki yang merupakan wanita yang sangat Ia cintai selamanya "Aku bahagia kamu akhirnya datang Bi," Tuturnya membuat Yuki tersenyum dalam pelukan mereka

NOT LOVE STORY - DestinyWhere stories live. Discover now